HAPPY READING !!
***
Sesuai dengan pembagian kelompok yang sudah pak Rendi bagikan, kini Syilen sudah berpisah bersama temannya.
Ternyata dugaan mereka salah, mereka menduga bahwa mereka akan satu kelompok. Namun halnya, ternyata kini berbanding balik. Syilen satu kelompok bersama anna dan nayla, sedangkan yang lain entahlah.
Syilen sudah duduk bersama kelompoknya, lalu gadis ini menghela napas pelan. "Gue kira kita sekelompok sama mereka ternyata engga" Keluhnya sembari menatap lesu anna.
"Yaudah gak papa yang penting masih ada gue sama nayla, kamu bikin grup gih" Bisik anna tepat disamping telinga syilen.
"Ck, iya iya"
Ngomong ngomong tentang nayla, kini gadis itu sedang pergi izin ke toilet bersama shira entahlah, nayla gampang berbaur dia dengan seenaknya mengajak gadis itu ke toilet padahal belum terlalu kenal.
Syilen menatap satu persatu anggota kelompoknya. "Kamu siapa?" Tunjuk syilen kepada laki laki yang memiliki pipi sedikit tirus.
"Gue leo" Yap, dia adalah leo. Teman dekat valen sekaligus saudara vera.
Syilen mengangguk angguk tanda mengerti, "no telpon nya yang mana? Mau gue masukin grup chat" Tanya syilen kemudian leo pun memberikan no nya kepada syilen.
Tanpa syilen dan leo sadari, laki laki yang kini duduk berada disamping leo. Diam diam memperhatikan syilen. Tatapan yang laki laki itu berikan seperti tatapan bingung memperhatikan syilen.
Setelah syilen selesai dengan leo, kini syilen berpindah bertanya kepada laki laki disamping leo tersebut. "Kalo kamu? Namanya siapa?" Tanya nya tanpa menatap valen, karena dirinya masih sibuk memasukkan no Whatsapp leo.
"Valen" Sahut laki laki disamping leo itu. Ya, dia valen entah kebetulan atau memang takdir, valen dan leo pun juga sama satu kelompok.
"Oh, no-nya? Yang mana?" Tanya syilen yang kini sudah menatap valen.
Valen pun mengeluarkan ponselnya yang berada disaku celana abunya. Lalu laki laki itu membuka aplikasi hijau dan menunjukkan barcode kepada syilen. Tanpa berkata apapun.
Syilen sedikit heran, bukan heran karena barcode nya, namun gadis ini heran mengapa laki laki ini sangat irit bicara? Bahkan tidak sama sekali minat memberitahu syilen 'nih' atau apa gitu? sulit dan hanya menunjukkan apa yang syilen tanyakan. Apakah laki laki didepannya ini bisu?
Jika bisu lalu tadi apa?
"Kamu gak bisa ngomong ya? Atau sariawan? Oh atau mungkin sakit gigi?" Celetuk syilen dengan jari mengutak atik ponselnya.
Leo dan anna yang ada diantara mereka hanya bisa menahan tawa karena mendengar ucapan syilen barusan. Bisa bisanya gadia itu cerewet tanpa melihat orang.
Sedangkan valen hanya memutar bola matanya malas dan menghela napas jengah.
"Yeayyy selesai" Pekik syilen saat dirinya sudah selesai membuat grup chat kelompoknya. Lalu gadis itu celingukan membuat anna merasa heran.
"Kenapa?" Tanya anna.
"Nayla sama siapa sih yang tadi teh, oh iya shira. Kemana? Kok lama?" Tanya syilen.
"Toilet" Bukan, bukan anna. Melainkan valen yang menjawab.
Syilen hanya ber 'oh' ria saja. Kemudian bersamaan dengan itu, datang nayla bersama shira.
"Hey ges, gimana? Udah? Apa kata pak Rendi materinya?" Tanya nayla sembari menduduki kursinya yang berada disamping syilen. "Gila ya, baru masuk langsung kelompok" Gerutunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisahku bersamanya
Ficção AdolescenteMengisahkan cinta dua remaja saling mencintai, memiliki dan menyayangi satu sama lain. Namun jauh dari itu banyak rintangan yang perlu mereka hadapi dalam hubungannya. Kisah ini tak hanya menceritakan mereka saja. Namun ada kisah teman temannya juga...