17- Tempat terindah

15 3 0
                                    

HAPPY READING !!

***

Kini parkiran sekolah sudah ramai, dipenuhi oleh banyaknya siswa siswi yang berlalu lalang pergi pulang dan mengambil motornya.

Sangking ramainya kawasan itu, membuat jalanan macet. Hal yang paling menyebalkan menurut syilen.

"Lama banget" Ujar syilen membuat valen yang didepannya menoleh.

Valen tersenyum "Bentar yaa, namanya juga bubaran" Sahutnya membuat syilen menghela napas pelan. Keadaan seperti ini yang tidak disukainya.

Ya, kini. Mereka berdua sedang berada  diatas motor dengan keramaian jalanan macet didepan sekolah. maklum, seperti bubaran pabrik saja.

"Woy!" Pekik Vera yang tiba tiba muncul bersama leo membonceng nya.

"Apa?" Ketus syilen.

Tak lama kemudian datang lah anna bersama nayla yang pasti bersama motor metik putih milik anna. di sela sela kemacetan jalanan. "Heh bobogohan wae ai mane dapid!" Ujar nayla menggoda valen dan syilen. panggilan yang kerap terdengar dari nayla kepada valen adalah "dapid"

Fyi, nayla memang sudah sangat akrab bersama valen. tak ayal keduanya selalu saling ejek mengejek jika bertemu.

"Iri saingi berstie" Sahut syilen membuat nayla menyesal dibuatnya karena sudah mendekati mereka dan menegur sapa.

"Wey, macet parah!" Seru galang dan farrel yang juga muncul dibelakang mereka.

"Widih, ada cewek cakep pada nyangkut dimari!" Ujar farrel saat melihat sekitaran ternyata ada anak sekolah lain juga ditengah tengah kemacetan ini.

Galang terkekeh sesaat. "Bro, secakep cakep nya cewek. Tetap kalo eek sama kayak lo!" Seketika semua perempuan yang ada di kemacetan itu tanpa terkecuali menoleh ke arah galang yang baru saja mengucap kalimat pasti nya terdengar aneh.

Bahkan tak hanya perempuan, laki laki pun sama halnya seperti farrel, leo dan valen. Menatap jijik galang.

"Apa?" Tanya galang polos saat dirinya menyadari bahwa ia sedang diperhatikan keramaian.

"Barusan lo bilang apa?" Tanya leo.

Galang pun angkat bicara tanpa melihat sekitar bahwa para perempuan sudah menatap dirinya sengit. "secantik cantik nya cewek, tetep kan kalo eek kaya kita kan? Kaya cowo juga? Muka nya perenyang perenyeng kalo lagi ngeden ngeluarin si- Mmmpphhh"

Sontak farrel yang berada di dekatnya langsung membekap mulut galang menggunakan telapak tangannya sendiri. Dan ia menoleh ke arah samping belakang depan untuk tersenyum ramah kepada para perempuan karena merasa malu dengan ucapan galang barusan.

"Mulut lo gak pernah konek sama otak lo!"

***

Becanda, tertawa dan tingkah konyol yang valen lakukan membuat suasana perjalanan dipenuhi warna.

Syilen saja sampai terkikik geli menanggapi candaan yang dilontarkan oleh valen. Ternyata dibalik wajah datarnya, terdapat sisi humoris nya juga.

Ya, kini mereka berdua sudah berada ditengah perjalanan menuju tempat yang dikatakan oleh valen. Entah tempat apa itu, syilen hanya mengikutinya saja.

Keduanya tidak pulang terlebih dahulu. Melainkan langsung berangkat dari sekolah sehingga keduanya masih mengenakan baju seragam sekolah dengan atasannya hanya tertutup hoodie yang dikenakan valen dan cardigan yang dikenakan syilen.

Menutupi almamater sekolah saja.

Tak membutuhkan waktu lama kini mereka sudah sampai ditempat tujuan valen, karena perjalanan menuju tempat yang misterius itu tidak macet.

Kisahku bersamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang