33- Penjelasan dari awal

20 4 0
                                    

HAPPY READING !!

***

"Valen jahat... Hiks!"

"Dia jahat!"

"Valen jahat!"

Syilen sedari tadi terus meracau dengan tangan mungilnya yang tak henti henti memukul nayla.

Nayla menerima semua pukulan syilen. Tidak apalah dia menjadi korban. Yang penting syilen tenang dan lega.

"Iya dia jahat. Kaya falak!" Sahut nayla dengan tangan mengusap punggung syilen yang bergetar.

Sebisa mungkin Vera dan Anna menahan tawanya. Nayla itu tipe orang yang humoris. Maka dari itu, setiap kata yang keluar dari mulutnya sangat unik. Jika dibayangkan bagaimana valen menjadi falak? Itulah yang membuat mereka tertawa. Dan memangnya falak jahat?

Sedangkan bella yang melihat tingkah keduanya seperti itu langsung menyenggol nya. "Mau ketawa?" Tanya bella yang diangguki keduanya.

"BWAHAHAHAHA" Pecah sudah tawa kedua orang itu membuat nayla menatap keduanya tajam. Sedangkan syilen semakin menangis didalam pelukan nayla.

Kini mereka berlima sedang berada di taman sekolah yang ada dibelakang sekolah dekat ruang musik.

"Diam!" Bentak nayla membuat keduanya membungkam bibirnya. Bisa habis jika nayla marah.

"Mampus!" Gumam bella diakhiri kekehan. Anna dan Vera mendelik tajam ke arah bella.

Lalu tak lama suara dering ponsel mengalihkan perhatian mereka.
Yang ternyata itu adalah ponsel syilen yang berada disaku roknya. Namun gadis itu sepertinya enggan membukanya.

"Buka dulu. Nanti siapa tau orang tua lo" Ujar nayla melerai pelukannya.

Syilen pun mengambil ponsel itu dengan sedikit isak tangisannya. Namun setelah dibuka ternyata.

Valen♡ is calling...

Dengan cepat syilen menutup ponselnya lalu mematikan internet datanya. Terlalu malas menghadapi semua masalah ini yang tiba-tiba muncul.

"Kenapa gak diangkat?" Tanya Vera membuat syilen mendongak karena hanya dia dan nayla yang duduk di kursi.

Mata merah dan hidung merah sangat lucu melihatnya. Namun begitu terlihat kasian juga. Menangis hanya karena valen.

"Dari si jahat!" Sahut syilen lalu ia menghapus air matanya yang sempat keluar.

"Udah udah, kasian temen gue" Ujar Anna lalu ia menarik nayla untuk bangkit dan Anna menggantikan posisi nayla lalu memeluknya seperti yang dilakukan nayla tadi.

"Emang dasar bajingan! Gue cakar lama lama tuh orang!" Gerutu nayla kesal.

"Ish gemes pengen nimbul si valen!" Gemas nayla dengan tangan yang siap mencakar Vera.

"Ngapa jadi gue?" Tanya Vera kesal.

"Maaf maaf kesel tadi"

Drrrttt drrrttt

Kemudian terdengar kembali suara dering ponsel yang berasal dari Vera. "Ck, siapa sih" Gumam gadis itu lalu mengambil ponselnya.

Kisahku bersamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang