35- Ulat bulu jelalatan

18 4 0
                                    

HAPPY READING !!

***

Sudah tiga jam lebih anna, nayla, Vera, Riski dan farrel berdiri didepan pintu kelasnya. Lebih tepatnya di Koridor depan kelas.

Jam sudah menunjukan bahwa ini waktunya istirahat. Lumayan banyak juga siswa siswi yang berlalu lalang melewati nya sembari membicarakannya terang terangan. Mungkin mereka merasa aneh menatap kelima manusia itu yang sepertinya sedang dihukum. Dan banyak juga yang menduga itu perbuatan bu tatik.

Hanya guru itu yang memang menghukum muridnya didepan pintu kelas. Atau di lorong kelasnya.

Adzan di masjid sekolah pun sudah berkumandang, namun tidak ada tanda tanda bu taktik keluar dari kelas.

Nayla menghela napas lelah dengan tangan dan kaki masih pada posisi semula. "Anjir lah bangsat. Cangkel!" Ujarnya membuat mereka menoleh.

"Yaudah Terima" Sahut Vera acuh.

"Gara gara lo sih!" Kata anna membuat nayla memutar bola matanya malas.

"Terserah"

"Kapan keluarnya sih, lama banget perasaan tuh guru satu tu!" Gerutu farrel ikut kesal karena sungguh demi apapun tangan dan kakinya terasa kebal sangking pegal nya.

"Arrrggghhh" Erang Riski lalu ia melepas tangannya yang menjewer telinganya dan menurunkan kakinya. "Cangkel aslina!"

"Anjay ada apaan nih? Dihukum lo pada?" Celetuk galang yang baru saja muncul dari dalam kelasnya bersama aldan dan vero.

"Kenapa lo pada?" Tanya vero.

"Bacot diem!" Sentak farrel membuat ketiga laki laki itu terkekeh. Ralat, aldan diam saja sembari menatap nayla yang tengah mengeluh kepada anna.

"Anna gue pegel!"

"Pengen balik!"

"Itu guru kenapa sih?! Emang ya kalo udah tua suka nya marah marah. Dikit dikit hukuman dikit dikit soal. Dikit dikit ulangan!" Cibir nayla.

Anna sendiri hanya menatapnya jengah. "Bukan lo doang maemunah! Gue juga!" Sahutnya membuat nayla gemas ingin Membunuhnya.

Tak lama keluar bu tatik membut Riski yang tadi berdiri tegap langsung melakukan apa yang sebelumnya dilakukan. Mengangkat satu kaki dan menjewer telinganya.

"Puas?" Tanya bu tatik dengan raut wajah kesal.

"Turun!" Titahnya membuat mereka menurunkan tangan dan kakinya.

"Istirahat" Mereka mengangguk patuh. Lalu tatapan bu tatik berpindah kepada galang dan vero yang sedang terkekeh geli dengan aldan yang diam saja.

"Kalian ngapain?" Tanya bu tatik.

"Eh hallo bu. Siang" Sahut galang dan vero juga aldan.

"Siang," Ketiganya pun menyalami guru itu.

"Yasudah ibu pamit. Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam!"

Nayla, anna dan Vera berlalu pergi masuk ke dalam kelas dan pergi dari hadapan mereka tanpa menyapa atau bertanya membuat para laki laki itu bertanya tanya. Apakah mereka Baik baik saja?

Kisahku bersamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang