21- Ungkapan manis

17 4 0
                                    

HAPPY READING !!

***

"WHAHAHAHA KASIAN CAKEP CAKEP MALAH DIKATAIN CULIK!" ujar azriel dengan wajah tengilnya mengejek valen dkk yang sedang duduk lesehan di alasan karpet. Ya, mereka mengetahu tentang penculik palsu itu karena mulut embernya galang dan farrel.

"Anying bacot lo bang!" Sahut Farrel Menyesal seraya melempar bungkus camilan bekas.

"Eh kalian kenapa ngira mereka penculik? Hahahahahah" Tanya kiwil diakhiri tawaan.

"Y-ya emang mirip" Celetuk Vera membuat leo yang berada disamping nya menoleh sinis. "Eh eh engga becanda" Ujarnya kembali saat melihat tatapan leo.

"WHAHAHAHAHA pas banget cocok!" Ujar vero membuat valen, leo, galang dan Farrel memasang wajah masam dan bad mood. Emang sialan, kalau sudah seperti ini mereka tidak akan berhenti mengejek dan mengatainya.

Kini syilen dkk bersama valen dkk sedang berada di warsep. Warung tonkrongan yang didesain indah oleh valen dan kawan kawannya. Sehingga membuat mereka betah.

"Kapan ke rumah si syilen nya?" Tanya anna dengan nada berbisik kepada Vera. Sebab ia takut, disini semuanya laki laki sedangkan ia dan teman temannya perempuan.

Vera menggeleng pelan. "Gak tau gue juga Bosen anjir pengen tiduran" Sahut Vera dengan mendekatkan bibirnya ditelinga anna lalu dihalang oleh telapak tangannya agar tidak ada yang mendengar. Namun ternyata itu membuat si galang laki laki kepo sadar akan kelakuan kedua mahluk satu gender itu.

"Ngapain bisik bisik?" Tanya galang membuat mereka menoleh ke arah Vera dan anna.

Anna juga Vera menatap sinis galang. "Apaan sih lo!" Sentak Vera.

"Kepo huuu" Ujar anna.

"Ih apa sih?" Tanya galang yang benar benar penasaran kepalang.

"Lo kepo banget sih jadi cowok!" Perdebatan pun dimulai antara galang vs vera. Kedua mahluk keras kepala sampai tak mau ada yang mengalah satu sama lain.

Disini berdebat dan disisi lain valen bersama syilen berjalan ke dalam warung. Ralat, sebenarnya valen mengajak syilen ke dalam warung.

"Ngapain ke dalam?" Tanya syilen dengan tangan ditarik pelan oleh valen.

"Kamu belum makan ya?" Tebak valen. "Kita makan di dalam"

Syilen hanya mengangguk pasrah.

Setibanya didalam ternyata valen disambut ria oleh mang asep yang sedang membuat adonan gorengan. "Aduhhh ujang kasep aya naon? Biasa nage ngajorowok" Celetuk mang asep dengan fokus mengolah bahan adonan. Lalu pria paruh baya itu menoleh. "Eleh eleh, jeng nu geulis gening, saha iye ujang?"

Valen terkekeh melihat wajah terkejutnya mang asep. "Ini mang" Valen mendekatkan wajahnya. "Calon istri" Bisiknya kepada mang asep membuat syilen tak mendengar hanya mengerutkan keningnya heran.

"Aduh meni geleh, ai remaja sekarang meni pecin" Sahut mang asep sembari terkekeh geli.

"Hah? Pecin apaan?" Tanya syilen sembari berjinjit untuk berbisik kepada laki laki itu.

Kisahku bersamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang