" Pokoknya kita harus menang ya Hyung!! Awas saja kita kalah nanti jiniee ngambek !" Seokjin
" Eh bocah kalau jatuh bagaimana ha? Ada ada saja main balap kursi roda" sangyeob menggeleng kan kepalnya pening akan ide konyol adiknya yang benar saja balap kursi roda? Seumur hidup sangyeob dia tak pernah berpikir akan melakukan permainan ini? Bahkan permainan ini diciptakan oleh adiknya sendiri sungguh jika sangyeob tidak sayang adiknya dia tak akan mau melakukan hal konyol ini.
" Jiniee apa kau sudah siap untuk kalah?" Renjun memberikan tatapan menyebalkan nya untuk menantang seokjin
" Junie yang harusnya bersiap untuk kalah!! Jinie pasti yang akan menang" seru seokjin dengan semangat
" Jun tidak bisakah kita batalkan lomba ini? Aku rasa ini bukanlah ide yang bagus " Ji-Sung
" Jie ini keinginan pertama junie tolong kabulkan demi junie ya " renjun
" Jadi ini masuk bucket list mu,? Apa kalian memang merencanakan ini?balap kursi roda? Yang benar saja " Ji-Sung tak habis pikir dengan jala. Pikiran temannya ini.
"Sebenernya tidak juga sih , keinginan pertamaku adalah main dengan jinie hehe " renjun berkata dengan cengiran khasnya .
" Huh ,dasar bocah lupa umur😒 kadang aku berpikir apa iya kalian berdua ini seumuran denganku kuarsa hanya aku yang dewasa diantara kita bertiga " Ji-Sung
" Heh! Bocah tiang kau melupakan ku eoh! Aku bahkan lebih dewasa dari kalian bertiga"sangyeob berujar dengan kesal oh ayolah dia tidak dianggap kah disini?
" Yang aku bicara kan itu kita bertiga Hyung tidak termasuk lagipula tanpa Hyung katakan aku juga sudah tau kalau Hyung itu tua jadi tidak perlu diperjelas ,,aduh sakit Jun!" Keluh Ji-Sung saat renjun memukul lengannya.
" Maafkan jie ya Hyung dia memang kalau bicara suka tidak disaring" renjun
" Tak apa renjunie si tiang ini memang seperti itu 😁 aku juga tidak marah kok wajar anak muda jaman sekarang kan memang begitu" sangyeob sebenarnya ingin sekali melakban mulut si tiang itu jika dia bukan teman renjun .
" Hehe terimakasih Hyung " renjun
" Eh,, sudah sudah kapan lombanya jika begini?!" Kesal seokjin
" Tapi apa tidak berbahaya ?" Sangyeob hanya takut adiknya kenapa Napa itu saja
" Tidak kok Hyung aman tenang ssja " seokjin
" Huftt baiklah bocah bocah nakal kali ini kami akan menuruti keinginan kalian " sangyeob
" Yeayyy" Junjin bersorak dengan gembira .
" Oke start nya mulai dari sini lalu finish nya disana dibunga mawar itu mengerti " seokjin menunjuk bunga mawar yang ada diujung taman ini
" Jauh sekali " gerutu Ji-Sung
" Jangan mengeluh jie " renjun
" Kau sih enak tinggal duduk saja sementara aku yang berlari cih curang sekali" Ji-Sung
" Kalau begitu mau gantian ? Jie yang duduk lalu junie yang mendorong?" Renjun
" Aku tidak ingin mati muda Jun ,,aku tidak mau mengambil resiko" Ji-Sung
" Jie tidak boleh banyak mengeluh tinggal lakukan saja apa susahnya sih ! Memangnya tega membuat bayiku mendorong mu yang seperti jerapah itu ! " Seokjin
" Ish iya iya ayo cepat" Ji-Sung
" Oke dalam hitungan ketiga mulai ya ,,1...2...3 "seokjin
" Yuhuuu lebih cepat Ji-Sung ahhhh" renjun berteriak dengan bahagia begitupun dengan seokjin
KAMU SEDANG MEMBACA
LEE
Short Story" jangan sedih jinie ah Hyung disini" sangyeob memeluk Seokjin yang menangis. " mereka membenci ku kan Hyung hiks" " jika mereka membencimu maka kau masih memilikiku Hyung ada disini untukmu " " kau satu satunya milikku Hyung jangan tinggalkan aku...