the last wish

115 12 0
                                    

" Tempat ini tidak banyak berubah ya kan jinie " renjun mengamati setiap sudut tempat ini semuanya masih sama sejak terakhir kali dia kesini

" Tentu saja tidak karna aku merawat tempat ini" jawaban seokjin membuat renjun menengok kearah seokjin dengan terkejut.

" Kau merawat tempat ini?" Renjun

" Iya Jun tiap seminggu sekali akan ada yang datang kemari untuk membersihkannya kadang kadang aku juga datang kemari saat aku merindukanmu" seokjin

" Aku pikir selama aku koma Kau tak pernah datang kemari lagi" renjun

" Tentu saja tidak ! Lagian kau sih tidur lama sekali ! Tidak bosan apa !aku saja bosan melihatmu tidur " seokjin mencebikkan bibirnya kebawah membuat renjun tertawa kecil Sungguh seokjin nya sangatlah menggemaskan.

" Mian ,,,mian,,,sekarang ayo kita lihat bunga itu" renjun menggandeng tangan seokjin untuk melihat bunga itu.

" Bunganya hampir mekar jinie ah" renjun tersenyum senang saat melihat bunga yang mereka tanam hampir mekar sebentar lagi.

"Kau benar bunganya hampir mekar seperti nya akan mekar saat kau ulang tahun Junie" seokjin

" Artinya seminggu lagi bunganya akan mekar" Renjun

" Kira kira sih seminggu lagi mekar kurasa " seokjin

" Jinie ah " renjun

" Apa ?" Seokjin

" Saat aku ulang tahun maukah memberikan bunga ini sebagai hadiah ulang tahunku?" Renjun

" Bunga ini? Kau yakin? Maksudku kita masih bisa melihat bunga ini mekar lagi lain kali kan ? Rasanya tidak istimewa sekali jika aku hanya memberimu bunga ini apalagi ini milik bersama " seokjin

" Mungkin saja kita bisa melihatnya mekar lain kali tapi kali ini kan dia mekar saat ulang tahunku jadi istimewa tentu saja jadi bisakah?" Renjun

" Baiklah apapun untuk mu " seokjin

" Jinie yang terbaikkkk" renjun memeluk seokjin dan tersenyum lebar.

" Mau kerumah pohon sebelum pulang?" Seokjin

" Tentu "renjun

....

" Tuan Huang ada apa menemui kami secara tiba tiba? Apa ada hal yang penting,?" Tn Lee

"Ini bacalah" tuan Huang memberikan sebuah berkas pada tuan Lee dan nyonya Lee

" Tuan Huang anda yakin?" Tn Lee menatap tuan Huang dengan tatapan tak percaya

" Sesungguhnya aku tak rela melepaskan putra ku satu satunya tapi  apa kau pernah mendengar pepatah ? Seorang ayah akan melakukan apapun demi kebahagiaan anaknya bahkan jika hal itu sulit dilakukan sekalipun sang ayah rela melakukan nya demi melihat anaknya bahagia  dan seorang ayah hanya bisa mendukung apapun keputusan putranya benar?" Tn Huang menyeka air mata disudut matanya kemudian kembali mengulas senyum .

" Saya memang membutuhkannya tapi saya tidak sanggup merenggut kehidupan orang lain tuan Huang" tuan Lee menyerahkan kembali berkas itu pada tuan Huang.

" Tuan jeon menurut mu bagaimana?apa kau menyetujuinya atau tidak?" Tn Huang melirik tuan jeon yang sejak tadi hanya diam.

" Aku memang merawat seokjin sedari kecil  tapi untuk keputusan sebesar ini aku tak bisa mengambil keputusan yang berlawanan dengan orang tua kandung seokjin dalam artian aku akan mendukung apapun keputusan mereka tuan Huang" tn jeon

" Apa kalian yakin menolaknya?" Tn Huang

" Tuan Huang saya juga seorang ayah jadi saya tau bagaimana berada diposisi anda saat ini ,saya yakin anda pun tak ingin kehilangan putra kecil anda kan " tn Lee memang ingin kesembuhan seokjin tapi bukan dengan merenggut kehidupan sahabat putranya itu bukan lah hal yang benar.

LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang