moon lost his star ✨

105 16 10
                                    









" Renjunie jinie pulang dulu ne" Seokjin memeluk renjun setelah memastikan renjun nya baik baik saja meski nyatanya dia tak tau apa sahabat mungil nya itu baik baik saja.

" Hm hati hati dijalan  ne " Renjun mengangguk kemudian tersenyum menatap Seokjin.

" Renjunie "

" Ne? "

" Heheh tidak apa kok☺ aku pulang ya besok aku akan datang lagi kesini" Seokjin

" Aku akan menunggumu 🙂" Renjun

" Janji ya jangan kemana mana tanpa memberitahu ku! " Seokjin

" Iya aku janji " Renjun

Cekrek

" Eh kenapa memotret ku? " Renjun

" Tidak apa apa hanya saja seperti nya aku akan merindukan sahabat mungilku ini " Seokjin menepuk kepala renjun dengan pelan.

" Kau ini hahahha" Renjun tertawa mendengar jawaban konyol sahabat nya itu.

Grep

" Kau harus bahagia dan harus baik baik saja meski tanpaku arra" Renjun

" Ish kau mengatakn itu lagi! Apa kau berniat meninggalkan aku hwang injun! " Seokjin berkacak pinggang dengan bibir mengerucut.

" Hahaha mian mian ahjuma jangan mengomel oke" Renjun tertawa melihat Seokjin yang seperti itu.

" Kyaa!!! Ahjuma katamu!!sini kau hwang injun!! " Seokjin memiting leher renjun sebagai pelampiasan kekesalannya.

" Ampun ... Ampun hahhahah ne nee yang mulia Seokjin ampuni aku hahhaha heyy aku ini pasien disini kau hendak menganiaya ku!! " Renjun

" Ish menyebalkan,, dengar ya aku akan membalasmu saat kau keluar dari rumah sakit lihat saja nanti"

" Kalau begitu aku tak mau keluar dari rumah sakit saja jika begitu" Jawaban renjun membuat Seokjin meliirk tajam kearahnya.

" Ya!! Jangan menatapku begitu eoh! Nanti matamu bisa keluar dan menggelinding itu mengerikan" Renjun bergidik  ngeri melihat ekspresi Seokjin.

" Karna aku sedang bahagia aku mengampuni kali ini hwang,, cha bayi hwang aku akan pulang lebih dulu ne " Seokjin mengelus surai renjun kemudian mengecup pipi sahabat mungil nya itu.

" Kya!! Lee Seokjin!! "

" Bye bye injunie sayang jangan merindukanku eoh! " Seokjin segera berlari sebelum rubah kecil itu mengamuk.

" Dasar anak itu!! Aku pasti merindukan mu jinie ah"

Tes

Tes

" Hahaha rasanya ini benar benar memuakan sampai kapan aku akan bertahan? " Renjun mengusap darah yang kembali keluar dari hidungnya.

" Injunie " Tuan hwang segera masuk saat melihat renjun nya kembali mimisan.

" Tahan ya sayang " Tuan hwang memencet tombol darurat dikasur renjun kemudian membantu renjun mengelap darah yang terus mengalir.

" Appa~" Lirih renjun

" Jangan banyak bicara dulu sayang,,, tahan ya sayang "

" Appa... Jika junie tak bisa... Ber.. Ta.. Han... Jaga jinie ne... Berikan ini pada jinie... " Renjun memberikan sepucuk surat pada tuan hwang.

" Appa yakin junie akan bertahan demi appa demi Seokjin... Jangan berbicara yang tidak tidak ne sayang,, junienya appa anak yang kuat kan" Tuan hwang menangkup wajah renjun yang sudah basah air mata dan darah.

LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang