photoshoot

93 18 6
                                    









Seokjin terus tersenyum di sepanjang jalan dia sesekali melirik kearah yeri untuk sekedar memastikan bahwa ibunya benar benar duduk disebelahnya saat ini.

" Berhenti lah menatapku begitu dan berhentilah tersenyum tidak jelas begitu" Jujur saja yeri jadi merasa canggung jika Seokjin terus melirik nya dan tersenyum tanpa alasan.

" Jinie hanya senang karna ini pertama kalinya setelah sekian lama eomma mau duduk disebelah jinie seperti ini" Seokjin kembali tersenyum membuat hati yeri sakit rasanya hatinya seolah tertusuk ribuan jarum.

" Jangan bicara aneh aneh" Yeri memutuskan untuk berpura pura fokus pada tab nya sebab dia tak sanggup menatap Seokjin lama lama jujur saja mendengar perkataan Seokjin dan melihat wajahnya membuat dia benar benar merasa menjadi ibu yang buruk tapi apalah daya egonya lebih besar dari rasa bersalah itu sendiri.

" Nyonya kita sudah sampai" Ujar supir itu saat mereka sudah sampai pada tempat pemotretan nya.

" Ingat jangan membuat masalah atau membuatku malu kau mengerti " Peringat yeri sebelum merka turun dari mobil.

" Ne eomma" Jujur Seokjin  sedikit sedih dengan kata kata yeri tapi dia harusnya bersyukur bukan itu artinya ibunya peduli padanya kan.

" Aku tak boleh membuat masalah dan membuat eomma malu" Seokjin menyemangati dirinya sendiri kemudian turun dari mobil.

" Kenapa lama? Ayo cepat" Yeri menggandeng tangan Seokjin membuat nya terdiam sebentar.

" Kau tidak ingin mempermalukan ku kan jadi bersikaplah seolah kita ini dekat " Bisik yeri pada Seokjin

" Ne eomma " Jujur saja Seokjin senang meskipun pura pura tapi setidaknya dia bisa dekat dngan ibunya hari ini.



.....


" Selamat datang yeri ssi ah apa ini Seokjin? Dia tampan sekali " Tuan hwang yang melihat kedatangan yeri langsung menyambutnya juga Seokjin.

" Ne tuan hwang dia Seokjin putraku" Yeri merangkul baju Seokjin membuat empunya terkejut namun juga senang.

" Anyeong haseyo  Lee Seokjin imnida" Seokjin membungkukkan badannya dengan sopan kepada tuan hwang membuat tuan hwang tersenyum.

" Anakmu sangatlah manis yeri ssi,, kau mengingatkanku pada anakku Seokjin ah dia juga seumuran denganmu " Tuan hwang menepuk pundak Seokjin dengan mata yang berkaca kaca.

" Saya baru tau anda memiliki seorang anak tuan hwang" Yeri

" Aku jarang membicarakan tentang putraku pada orang lain makanya kau tak tau haha dia tampan seperti Seokjin dia juga seumuran dengannya" Tuan hwang

" Lalu dimana dia? "Yeri

" Putraku sakit,, dia koma selama satu tahun ini karna sebuah kecelakaan "

" Maaf tuan hwang saya tidak bermaksud membuat Anda bersedih dngan menanyakan itu" Yeri

" Tidak apa yeri ssi ini bukan salahmu ini salahku sendiri jdi jangan menyalahkan diri mu sendiri "

" Kupikir kau hanya menyebalkan tapi ternyata ada baik nya juga" Gumam yeri

" Kau mengatakan sesuatu yeri? "

" Tidak ada hehe" Yeri

" Jika tak keberatan maukah kau menemui putraku Seokjin ah"

" Tentu sajatapi jika eomma mengizinkan" Seokjin

" Tentu saja eomma izinkan sayang ,, bagaimana jika kita menemui putramu setelah photoshoot ini selesai tuan hwang" Yeri

" Ide yang bagus,, baiklah mari kita harus menyelessikan photoshoot ini dngan cepat" Tuan hwang

LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang