Tuan Lee menghampiri Seokjin yang terkulai lemas wajahnya begitu pucat. Badannya menggigil dan begitu panas.
" Astaga jinie sayang kau dengar appa? Sayang kau baik saja? Jawab jinie jangan buat appa khawatir " Tuan Lee menepuk nepuk pipi jin agar seokjin sadar.
" Appa~" Lirih Seokjin
" Ne appa disini.. Kau baik baik saja kan sayang" Tuan Lee tampak begitu khawatir. Membuat jin mengukir senyum diwajah pucat nya setelah sekian lama dia tak mendengar kata yang begitu lembut dari sang appa.
" Appa~"
" Iya apa kau merasakan sakit? Kita kerumah sakit? "
" Appa menyayangi ku~"
Tuan Lee terdiam beberapa saat setelah mendengar kata itu dari mulut Seokjin. Dia baru saja mengingat bahwa dia membenci Seokjin dan tak pernah menyayanginya lagi tapi apa yang dia lakukan sekarang? Setelah sadar tuan Lee melepas pelukannya pada Seokjin. Dia buru buru berdiri lalu meninggalkan Seokjin begitu saja. Seokjin memandang punggung sang appa yang meninggalkannya begitu saja. Rasanya sakit sekali sakitnya melebihi rasa sakit di badannya saat ini.
Grep
Tiba tiba saja tubuh Seokjin terangkat seolah melayang di udara. Jin kembali membuka matanya dan terkejut melihat appanya menggendongnya.
" Appa~"
" Sttt sudah diam dan jangan katakan apapun " Tuan Lee menggendong jin tanpa mengatakan apapun lalu membawanya kekamar Seokjin.
Seokjin hanya bisa tersenyum dan menyamankan dirinya di gendongan sang appa. Rasanya dia bahagia sekali.
.
.
.Tuan Lee menidurkan jin dengan perlahan seolah jika dia meletakkannya dengan kasar maka jin akan pecah.
" Gomawo appa~ jika appa hendak meninggalkan aku tidak apa kok aku baik baik saja "
" Kau ingin aku pergi? "
" Aniya aku hanya tidak mau appa kerepotan karna kau ak-"
Tuan Lee berdiri lalu melangkahkan kakinya keluar kamar Seokjin. Membuat Seokjin kembali memjamkan matanyamatanya dan merasa sedih,Tapi belum lama dia menutup mata dia merasakan sesuatu yang hangat di dahinya. Dia membuka matanya dan melihat atensi sang appa sedang mengompresnya.
" Appa~"
" Sttt diamlah aku hanya tak mau saat tuan jeon besok kemari dia melihatmu sakit seperti ini dia pasti akan berpikir aku ayah yang buruk dan ingin mengambil dirimu seutuhnya "
" Appa... Aku kedinginan~"
" Kau kedinginan? " Tuan Lee berjalan menuju lemari dan mengambil satu selimut lagi untuk dipakaikan untuk Seokjin.
" Apa sudah lebih baik? " Tanya tuan Lee saat sudah memberikan selimut pada Seokjin.
" Emm gomawo appa~ appa boleh a.. Aku minta sesuatu appa~"
" Jangan minta yang aneh aneh"
" Emm ~ jinie mau dipeluk appa tapi jika appa tak mau tak a~"jin mengentikan ucapannya saat merasakan pelukan hangat yang sangat dia rindukan .
" Appa ~ gomawo aku sayang appa ~ emm jika appa sudah tak mau memelukku kau bisa lepaskan aku tau appa membenciku "
" Sttt diamlah biarkan appa memeluk anak appa jangan berisik"
" Appa🥺" Rasanya jin mau menangis saja saking senang nya.dia mempererat pelukan nnya membuat air matanya makin tak bisa dibendung lagi.
" Hiks hiks" Isakan Seokjin membuat tuan Lee melepas pelukannya pada Seokjin lalu menatap putra kecilnya
KAMU SEDANG MEMBACA
LEE
Short Story" jangan sedih jinie ah Hyung disini" sangyeob memeluk Seokjin yang menangis. " mereka membenci ku kan Hyung hiks" " jika mereka membencimu maka kau masih memilikiku Hyung ada disini untukmu " " kau satu satunya milikku Hyung jangan tinggalkan aku...