baby lee

116 17 6
                                    








Seokjin mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahya yang masuk ke ruangan dimana dia berada saat ini. Seokjin melihat ke sekitarnya dia ada dirumah sakit? Kenapa? Ah dia ingat dia pingsan kemarin. Seokjin tersenyum saat matanya melihat kearah kanannya disna ada ibunya yang tertidur dengan tangan yang menggenggam tangannya erat. Rasanya benar benar hangat sekali.

" Eunghhh,,, jinie sudah bangun sayang" Yeri meregangkan otot otot nya yang kamu kemudian tersenyum melihat putra kecilnya menatap nya dengan senyum manisnya.

" Eomma haus" Seokjin

" Kau haus? Ini minumlah" Yeri membantu Seokjin untuk duduk kemudian memberikan minumnya.

" Gomawo eomma" Seokjin

" Sama sama sayang,, apa ada yang sakit jinie ah? Perlu eomma panggil kan dokter? " Yeri

" Aniya eomma jinie baik baik saja kok" Seokjin

" Syukurlah jika begitu kalau kau merasa sakit bilang pada eomma ne" Yeri mengelus rambut Seokjin membuat anak itu tersenyum

" Heyy kenapa dengan anak eomma ini eoh tadi tersenyum ssekaran tampak murung? Ada apa? Cerita pada eomma hum" Yeri

" Eomma renjunie pergi " Lirihnya

"Bayi kecil eomma tak boleh sedih hum renjunie pergi kan untuk berobat bukan untuk meninggalkan jinie jadi jinie nya eomma harus terus tersenyum tak boleh sedih nanti renjunie akan sedih jika jinie menangis karenanya, jinie tak mau renjunie sedih kan" Yeri

" Aniya,,, jinie tak mau renjunie sedih eomma " Seokjin menggeleng kan kepalanya tanda tak mau.

" Kalau jinie tak mau renjunie sedih jinie harus tersenyum dan bahagia supaya renjunie juga senang,, jinie percaya kan pada renjunie? " Yeri

" Ne jinie percaya pada renjunie "jinie

" Kalau begitu jinie harus percaya jika renjunie akan kembali lagi pada jinie dngan keadaan yang sehat jinie mau renjunie sembuh dan tak merasa sakit kan" Yeri

" Ne eomma jinie tak mau renjunie sedih dan sakit" Seokjin

" Anak pintar bagaimana jika sekarang jinie makan dan minum obat" Yeri

" Tapi eomma jinie masih malas makan" Rengeknya

" No.. No jinie nya eomma harus makan hum" Yeri

" Tapi eomma makannya tak ada rasanya ~" Rengek Seokjin

" Ayo sayang nya eomma harus makan lebih dulu biar cepat sembuh" Bujuk yeri

" Jinie tidak mauu huwaa~" Seokjin menutup mulutnya dengan kedua tangannya dan menggelengkan kepalanya membuat yeri terkekeh gemas pada bayi kecilnya ini.

" Ayo jinie buka mulutmu" Yeri

" Aniya jinie tak mauuu~ yeobie hyunggggg~" Seokjin

" Eh... Eh kenapa? Kenapa? Jinie baik baik saja kan" Sangyeob yang tadinya tidur terbangun sebab rengekan adiknya yang memanggil namanya.

" Hahah Hyung kiyowoo hahaha " Seokjin tertawa melihat muka kaget sangyeob serta penampilan sang Hyung yang masih bermuka bantal.

" Nah makan hahhaha" Saat Seokjin sibuk tertawa yeri memasukan satu sendok bubur kedalam mulutnya kemudian yeri tertawa melihat muka memelas dan kaget putranya itu.

" Rasakan itu bocah nakal hahhaa" Sangyeob ikut tertawa melihat muka masam adiknya itu.

" Huwaaa apppaaaa lihat eomma dan hyungie nakallll" Teriak nya

LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang