" jangan sedih jinie ah Hyung disini" sangyeob memeluk Seokjin yang menangis.
" mereka membenci ku kan Hyung hiks"
" jika mereka membencimu maka kau masih memilikiku Hyung ada disini untukmu "
" kau satu satunya milikku Hyung jangan tinggalkan aku...
" Jinie sakit? Astaga apa yang terjadi padanya? Baiklah kirimkan aku informasi yang kau dapat dan segera kirimkan dokter ke mansion keluarga Lee segera ne kamsamida "
" Appaaa" Seorang namja yang mengenkan baju seragam sekolah menengah atas menghampiri ayahnya yang berada di kantor rumahnya tempat dia biasa menyibukkan diri disini.
" Kenapa? Mau sesuatu? Katakan apa? Jangan bilang jinie hum? "
" Oh bagaimna appa tau? Padahal kan aku belum memberitahu mu"
" Appa ini selain tampan kaya, dermawan, appa ini juga seorang cenayang loh"
" Hohoho ayah siapa dulu? "
"Ayah jeon jungkook lah siapa lagi kalau bukan jeon jungwoo"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Appa benar benar narsis sekali kekeke "
" Terjadi sesuatu di sekolah kookie sampai jinie di skorsing? "
" Appa tua eh tau? :) "
"Kau ini ya jeon ck ck...appa sendiri diejek.. Tentu saja appa tau kan appa mengawasi nya "
" Wah appa stalker ya
" Appa bukan stalker appa hanya jadi stalker untuk adikmu itu" Tuan jeon kembali mmeriksa bebrapa berkas yang ada di mejanya.
" Anakmu itu sungguh terlalu naif appa dia terlalu polos aku jadi sangat khawatir☹️ pasti tuan Lee sangat marah dan menghukum adikku lagi huh si tua itu benar benar menyebalkan " Keluh jungkook sambil mendudukkan dirinya disofa.
" Harusnya kau mengajari adikmu itu untuk jadi lebih berani dia tak bisa selalu menerima begitu saja perlakuan ayahnya "
" Kenapa sih appa tak merebut hak asuh jinie dari mereka saja sih! " Jungkook benar benar kesal jelas jelas bahwa mereka lebih pantas mendapatkan Seokjin dibanding kan keluarga kandungnya sendiri yang tak menyayanginya dan selalu menyiksany baik lahir dan bathinnya.
" Appa sangat menginginkannya hanya saja kau tau kan Kook merebut hak asuh itu tak mudah dan lagi jinie tak mau meninggalkan keluarga nya yang jahat itu"
" Hah.. Kau benar appa dulu saja dia menolak dengan keras untuk memilih tinggal bersama kita dan lebih memilih bersama keluarga nya itu"
" Bocah malang itu hah appa masih ingat bagaimana menderitanya dia saat itu"