Rasanya tak tega jika Jihyo harus mengatakan yang sebenarnya bahwa Jihoon bukanlah putra kandungnya, selama 3 hari berada di Korea wanita itu menghabiskan waktu untuk merawat putranya, dengan telaten dan penuh kasih sayang Jihyo begitu sabar menghadapi tingkah manja Jihoon.
Saat bangun tidur dan tak mendapati Jihyo disampingnya Jihoon langsung menangis padahal Jihyo hanya pergi sebentar untuk mengambil sarapan, jika seperti ini Jihyo jadi berberat hati harus meninggalkan Jihoon lagi, entah kenapa dalam waktu 3 hari Jihyo begitu menyayangi pemuda manis itu.
Rasanya Jihyo tak ingin pulang namun bagaimanapun ia harus tetap kembali pada suaminya yang sekarang.
"Bagaimana mungkin aku bisa meninggalkannya sedangkan saat tak melihatku satu menit saja dia sudah menangis?"
Jihyo menghela nafas berat, pandangan wanita itu mengarah pada Jihoon yang sedang menyiram bunga bersama Haruto dan kedua pengawal pribadi keluarga Kim.
Jihyo melambaikan tangan sembari tersenyum kecil melihat Jihoon yang kini berbalik melihat kearahnya, seolah hanya untuk melihat bahwa ibunya masih ada dan tak meninggalkannya, lagi.
"Apakah kau tak ingin kembali menetap di Korea?"
Suara berat milik seseorang yang sangat Jihyo kenali mengalihkan pandangan wanita itu, lantas Jihyo menggeleng samar, jika ia terus berada di Korea maka semuanya akan semakin kacau, Chanyeol pasti akan menemukannya dan itu adalah hal yang paling Jihyo hindari.
Bertahun-tahun ia lalui dengan sangat sulit, bukan hal mudah untuk ia bisa lepas dari jeratan lelaki gila itu, Jihyo harus merelakan dirinya bekerja di tempat hiburan demi menghasilkan uang untuk pergi dari Korea, dengan kata lain ia menghindar dan tak sudi lagi tinggal bersama mantan suaminya.
Namun jika dapat memutar waktu akan lebih baik jika Jihyo membawa Jihoon ikut bersamanya, setidaknya Jihyo bisa menitipkan bayi kecil Jihoon di panti asuhan selama ia mencari uang didunia gelap yang penuh oleh sperma serta bau alkohol.
Sungguh Jihyo sama sekali tak pernah membenci Jihoon, keadaan lah yang membuatnya menjadi seperti ini, mengharuskan Jihyo untuk pergi membawa putra kandungnya yang ia ajak untuk terus ikut bersamanya meskipun Jihyo hidup berdampingan dengan dunia penuh kegilaan.
Iya, karena sebenarnya Jihyo memang memiliki putra yang ia lahirkan bertepatan dengan kelahiran Jihoon yang entah kenapa bisa berada ditangan suaminya, seorang bayi rapuh yang dibuang oleh orangtuanya- itu kata Chanyeol namun Jihyo sama sekali tak percaya.
"Tidak bisa, karena aku masih memiliki tanggung jawab, aku memiliki 3 anak laki-laki yang masih membutuhkan ku"
"Tapi Jihoon juga membutuhkanmu"
Rasanya semakin berat ketika Jihyo mendengar perkataan Junkyu barusan.
"Aku tau, maka dari itu aku mempercayakan Jihoon padamu"
Junkyu menoleh dengan raut wajah penuh keterkejutan "Bagaimana mungkin kau bisa mempercayakan Jihoon padaku?"
"Mudah saja, aku tau bahwa kau seorang iblis yang tak memiliki hati atau mungkin seorang psikopat yang tak pernah mengampuni mangsanya, tapi jika melihat anakku sampai sekarang masih hidup aku percaya bahwa kau bisa menjaga Jihoon, sebab jika kau tak menyukai anakku kau pasti akan membunuhnya sejak dulu"
"Dan kau tak akan pernah mau repot-repot untuk menyusul ku ke Jepang hanya untuk memintaku menemui Jihoon, kau tak akan melakukan itu Junkyu jika kau tak memiliki perasaan lebih padanya"
*********
Sialan, apa-apaan ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Mine [SELESAI]
Teen FictionJihoon seorang murid kelas 3 yang terjebak dengan pria berusia 28 tahun karena kecerobohan yang dilakukan olehnya, Kim Junkyu seseorang yang tak akan pernah melepaskan mangsanya. Kyuhoon. Junkyu: dom. Jihoon: sub ⚠️ Area terlarang 18+⚠️ 🚩