"BAJINGAN KENAPA BISA?! TANGKAP MEREKA DAN AKU AKAN MEMBUNUHNYA!"
Sialan, pagi hari bukannya mendapatkan sambutan yang baik Junkyu malah mendapatkan laporan dari Jaehyuk bahwa ia kehilangan 0,5% dari hasil penjualan minggu kemarin, Junkyu yakin ada bermain-main dengannya dan Junkyu akan menghabisi orang itu, amarah Junkyu sudah tak terbendung lagi, pemuda itu melangkah lebar keluar dari ruangan kerjanya, tatapan penuh intimidasi membuat siapa saja takut melihatnya, mereka menundukkan pandangan.
Langkah si Kim membawanya pada kamar milik Jihoon, si Park masih terlelap damai, Junkyu melihat Jihoon yang meringkuk diatas tempat tidur tanpa rasa kasihan langsung menyeret tubuh ringkih itu.
Junkyu memerlukan pelampiasan, ia ingin menyiksa seseorang dan kini Junkyu hanya memiliki Jihoon sebagai budaknya.
"Kemari kau sialan!" Bentak Junkyu menarik kasar tangan Jihoon yang masih memproses apa yang terjadi, apakah ini mimpi?
Jihoon masih terlihat linglung.
"J-junkyu-- hmmmpppp!"
Namun ketika kepalanya di tekan masuk secara paksa pada bathtub yang terisi penuh banyak air dingin membuat Jihoon tersadar bahwa ini bukanlah mimpi, teriakan penuh umpatan si Kim bahkan tak dapat ia dengar, Jihoon berusaha untuk memberontak menekan leher si Park semakin kuat ketika tangan Jihoon tak henti memukul tangannya.
"Hmmmpppp-- hah..hahh om kenap- hmmmpppp!"
"Aku membenci mu! Kau benar-benar pembawa sial!"
Nafas Jihoon kian melemah ia tak bisa menahannya lebih lama, tangan si Park kini hanya memberikan perlawanan kecil ketika Junkyu menekan kepalanya entah berapa lama.
Tangan Junkyu kembali menarik rambut si Park, menghempaskannya begitu saja ke lantai kamar mandi, mata Jihoon sudah tertutup sempurna dengan darah yang mengalir dari Indra penciumannya.
Melihat Jihoon yang sudah tak berdaya bukannya merasa kasihan, Junkyu malah menendang tubuh ringkih itu membuat erangan kencang terdengar nyaring.
"Bos! Bos sudah bos!"
Asahi dan Doyoung yang baru bangun langsung berlari tunggang langgang kekamar si Park begitu Jaehyuk memberitahu permasalahan yang terjadi pada perusahaan Kim.
Dan benar saja firasat mereka bahwa Jihoon kembali menjadi sasaran, Asahi berlari melindungi Jihoon ketika si Kim akan kembali menendang tubuh ringkih itu, bahkan permohonan ampun dari Doyoung yang memegang kaki Junkyu tak dihiraukan oleh pemuda itu, Junkyu menghempaskan tubuh Doyoung membuatnya terhantuk lantai kamar mandi.
"Bos aku mohon jangan bos, kasihan Jihoon dia tak tau apa-apa!"
Asahi tak henti memeluk tubuh Jihoon, sungguh ia merasa tak tega ketika mendengar Jihoon yang terus berkata sakit dengan suara lirihnya.
"Minggir Hamada, aku ingin memberi pelajaran pada anak pembawa sial!"
Asahi menggeleng kencang, ia seberusaha mungkin untuk melindungi tubuh Jihoon meskipun sempat mendapatkan pukulan pada tubuhnya.
"AKU BILANG MINGGIR ASAHI ATAU AKU AKAN MEMBUNUHMU!" bentak Junkyu tak kalah keras, tangannya menarik tubuh Asahi yang terus memeluk Jihoon.
"Bos, Jihoon tak salah, dia sama sekali tak tahu apa-apa!"
Doyoung kembali memeluk kedua kaki Junkyu yang akan menendang tubuh Jihoon.
"Dia memang tak tahu apa-apa, tapi setelah kehadirannya semua menjadi kacau, anak pelacur sepertinya memang membawa sial pada semua orang!"
Perkataan menusuk Junkyu membuat Jihoon rasanya sudah tak bisa lagi membuka mulut.
"Seharusnya kau tak usah lahir, bagus jika kau mati lebih cepat!" Tekan Junkyu menunjuk Jihoon dengan jemarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Mine [SELESAI]
Teen FictionJihoon seorang murid kelas 3 yang terjebak dengan pria berusia 28 tahun karena kecerobohan yang dilakukan olehnya, Kim Junkyu seseorang yang tak akan pernah melepaskan mangsanya. Kyuhoon. Junkyu: dom. Jihoon: sub ⚠️ Area terlarang 18+⚠️ 🚩