⚠️ terdapat banyak kata-kata kasar dan kurang pantas, mohon bijak dalam membaca, tidak suka harap skip saja⚠️
_____
Junkyu itu bukan orang yang kejam- tidak terlalu kejam, tapi itu dulu sebelum sebuah kejadian yang membuat seseorang yang paling ia sayang menderita secara fisik dan mental, bahkan setelah 3 tahun berlalu dia belum juga membaik.
Langkahnya terhenti disebuah pintu bercat putih, perlahan ia membuka pintu dan disuguhkan dengan alunan dari musik piano yang teramat indah, sosok rapuh yang tengah duduk membelakanginya.
"Sudah makan?"
Tak ada sahutan, dia masih terduduk namun kali ini alunan musik piano terhebat, dia berbalik menatap tanpa ekspresi seperti biasanya, Junkyu tak berani untuk mendekat apalagi bersentuhan karena siapapun tak ada yang boleh menyentuh kesayangannya.
"Menginginkan sesuatu?"
Dia tampak berjalan melewati Junkyu dengan langkah pelan, sesaat setelah keluar dari ruang musik semua maid dan bodyguard menundukan pandangan, bahkan orang asing tak boleh untuk sekedar menatap matanya. Langkahnya terlihat sangat angkuh, tak jauh berbeda dengan tatapan bengis Junkyu.
Berbeda sekali dengan sosoknya yang dulu begitu ceria.
Junkyu mengikutinya dari belakang, mengikuti langkah si manis menuju kamar yang bernuansa baby blue bercampur putih, terlihat sangat rapih, hal pertama yang Junkyu cium adalah lilin aromaterapi berbau bunga mawar, dia tampak berjalan menuju tempat tidur untuk membaringkan tubuhnya, tak peduli jika masih ada Junkyu saat ini.
Sedangkan Junkyu hanya mengulas senyum teduh, tak masalah jika dia berubah toh yang terpenting dia tak meninggalkannya, senyum Junkyu tak juga luntur ketika melihat mata itu sudah terpejam karena kantuk yang menyerang.
Setelah memastikan dia tertidur pulas barulah Junkyu berani mendekat untuk sekedar melihat bagaimana wajah yang dulu selalu memancarkan kebahagiaan kini tak pernah tersenyum sama sekali.
Junkyu ingin menyentuhnya, namun ia tak bisa.
"Good night"
Junkyu mengambil nampan yang berisikan piring serta gelas dan beberapa obat-obatan, pemuda itu membawanya keluar dari kamar dia, setelah keluar dari kamar orang tersayangnya ekspresi Junkyu kembali berubah, menjadi bengis dan terlihat tak memiliki hati, iblis.
***********
Matahari memancarkan sinarnya, membuat tubuh seorang pemuda menggeliat kecil, pening lah yang pertama kali ia rasakan, perutnya terasa di aduk-aduk, keringat dingin membanjiri tubuhnya.
Huek!
Dengan terburu-buru dan lunglai Jihoon berlari menuju kamar mandi, memuntahkan semua cairan di perutnya yang terasa perih.
Huek!
"Astaga Park Jihoon!"
Asahi tiba-tiba saja datang dengan Doyoung yang ada dibelakangnya, kedua pemuda manis itu membantu Jihoon untuk mengeluarkan semua isi perut pemuda itu.
"Sebentar aku akan mengambilkan air hangat"
Doyoung berlari keluar untuk memerintahkan maid membawa air hangat dan sujebi karena mereka tahu tadi malam Junkyu tak segan-segan mencekoki Jihoon minuman beralkohol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Mine [SELESAI]
Teen FictionJihoon seorang murid kelas 3 yang terjebak dengan pria berusia 28 tahun karena kecerobohan yang dilakukan olehnya, Kim Junkyu seseorang yang tak akan pernah melepaskan mangsanya. Kyuhoon. Junkyu: dom. Jihoon: sub ⚠️ Area terlarang 18+⚠️ 🚩