31. Lautan

6K 666 81
                                        

"Nanti kita resepsi dipantai ya?"

"Kenapa harus pantai?"

"Suka-suka ku saja, memangnya gak boleh?"

Dengusan samar terdengar, sepasang kekasih saling memandang satu sama lain disinari oleh cahaya jingga yang akan berganti menjadi gelapnya malam.

"Nanti kalau sudah menikah, kita buat anak 11 ya?"

Plak!

"Kamu aja yang hamil, dipikir melahirkan seperti melepeh makanan?!"

Tawa kecil terdengar merdu, seorang laki-laki mengusak gemas rambut gadisnya yang tampak merengut kesal.

"Kamu semakin terlihat cantik ketika sedang marah"

"Aku percaya, Taeyong juga mengatakan itu"

Kini giliran si laki-laki yang mendengus sebal, tangannya merengkuh pinggang si gadis dengan begitu posesif.

"Jangan menyebut namanya Kim Rose!"

"Park Rose, enak saja main menggangi marga ku!"

"Tidak apa, sebentar lagi juga kau akan menjadi Kim Rose istri dari seorang Kim Mingyu"

"Memangnya orangtuaku akan setuju?"

Niat hati ingin membuat lelucon namun tampaknya perkataan Rose membuat Mingyu murung, perbedaan kasta antara keduanya terlihat jelas, Rose terlahir dari keluarga terpandang dan memiliki pengaruh besar di dunia politik sedangkan dirinya hanya anak dari keluarga sederhana, dia juga sekarang tinggal sendiri setelah kematian kedua orangtuanya 2 tahun yang lalu.

"Aku minta maaf, jangan marah.."

Rose memeluk erat sang kekasih, membenamkan wajahnya diceruk leher si dominan.

"Orangtuaku setuju, mereka pasti setuju!"

"Mau setuju atau tidak, aku akan tetap memperjuangkan mu"

Rose mendongak menatap manik sang kekasih yang penuh ketulusan, gadis itu tersenyum kecil melihat bagaimana wajah laki-laki yang sangat ia cintai.

"Terimakasih sudah mencintaiku disaat kau tahu kalau banyak sekali diluar sana orang yang mencintaimu lebih segalanya daripada aku"

"Terimakasih sudah memperjuangkan ku  Mingyu, kini giliran aku memperjuangkan anak kita, aku akan mencarinya dan membuktikan padamu kalau aku wanita kuat dan tangguh seperti apa yang kau katakan 22 tahun yang lalu"

Lautan, adalah salah satu hal yang paling Rose benci, kejadian pada 18 tahun yang lalu telah menewaskan seluruh anggota keluarganya termasuk sang suami.

Pandangan Rose mengarah penuh kebencian pada deburan ombak menyapu pasir pantai, wanita hanya terdiam dengan pandangan kosong lebih dari satu jam sedangkan dibelakangnya ada satu sosok pria dewasa yang terus menunggu tanpa lelah.

"Aku meminta ijin untuk melepaskan marga mu dari namaku, maafkan aku Mingyu, aku benar-benar minta maaf aku membutuhkan semua ini untuk mencari anak kita, aku memerlukan nama keluarga Park untuk bisa menyelesaikan semuanya"

Wajah yang semula tampak begitu sendu, kini berganti menjadi tatapan datar, Rose berjalan menuju sisi pantai menyimpan satu tangkai bunga tulip putih.

"Aku mencintaimu, selamanya akan tetap mencintaimu.."







**********




Sudah tiga hari Jihyo serta ketiga putranya sering berkunjung ke kediaman keluarga Kim, tentu saja karena Jihoon, namun pemuda itu masih belum mau keluar dari dalam kamarnya.

Only Mine [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang