20. tembakan

7K 741 172
                                        

Tidak ada bekas tindakan pemerkosaan yang ditemukan oleh Jeno diarea bagian bawah, namun bekas keunguan di dada serta bibir Jeno memprediksi bahwa Chanyeol benar-benar melecehkan putranya sendiri.

Junkyu sudah menghubungi Jihyo tentang kondisi Jihoon yang kemarin sempat memburuk dan itu juga atas keinginan Jihoon kembali bertemu dengan ibunya. Tapi untunglah Jihyo setuju dan akan menetap di Korea untuk sementara waktu membawa 3 anaknya untuk ikut menetap di negara kelahirannya dan sang suami sudah menyiapkan tempat tinggal khusus untuk mereka selama di Jepang dengan pengamanan yang ketat tentu saja.

Mungkin besok atau lusa Jihyo bisa tiba di Korea, wanita itu masih mempersiapkan semuanya dan ada hal lain yang Junkyu beritahukan sebenarnya sehingga wanita itu memutuskan untuk menetap sementara di negara kelahirannya.

"Ibu mu akan kembali besok atau paling lambat lusa"

Langkah Junkyu kembali membawa pemuda itu untuk mendekat kearah bangsal rumah sakit, Jihoon masih duduk termenung menatap keluar jendela dimana hujan mengguyur kota Seoul di sore hari.

"Aku ingin pulang"

"Sebelum Jeno belum memperbolehkan mu pulang maka tetap diam disini, jika kau pulang dalam keadaan seperti ini Haruto pasti akan memarahiku lagi!"

Tepat setelah menyebutkan nama dokter kepercayaan keluarga Kim, Jeno datang dengan wanita dewasa yang mengekor dan dua perawat dibelakang tubuh tegap pemuda Lee itu.

"Selamat sore Jihoon, bagaimana kabarmu?"

Jihoon yang ditanya tak langsung menjawab, pemuda itu melirik sebal kearah si Kim, bibirnya mulai menggerutu tak jelas.

"Sangat buruk!" Kata pemuda manis itu dengan ketus, Junkyu yang ditatap sinis hanya mendelik sebal, dasar bocah ingusan tidak tau terimakasih.

"Jika kondisimu sekarang sangat buruk maka aku harus memberikan suntik-"

"Tidak, aku baik, aku bahkan sangat baik!" Potong Jihoon dengan cepat ketika Jeno sudah memegang jarum suntik.

Pemuda Lee itu hanya terkekeh kecil melihat tingkah Jihoon yang takut suntikan.

Kepala Jihoon celingukan melihat wanita dewasa yang berpakaian pasien sama dengannya tengah berdiri dibelakang tubuh Jeno, mereka saling tatap namun si wanita telah lebih dulu mengalihkan pandangannya.

"Perkenalkan Jihoon dia sahabat kakakku sekaligus tetangga kamar inap mu, namanya Kim Rose"

Tangan Jihoon terulur hendak berjabat tangan, namun wanita itu sama sekali tak merespon, Jeno yang melihatnya hanya tersenyum canggung, pemuda Lee itu berbalik dan membisikkan sesuatu kemudian baru wanita itu berani untuk mendekat kearah Jihoon.

Menerima uluran tangan dari seorang anak yang terlihat rapuh sepertinya.

"Rose.." Kata wanita itu dengan sangat lirih, Jihoon tersenyum manis berusaha untuk bersikap baik.

"Jihoon, namaku Park Jihoon"

Junkyu memperhatikan dalam diam, pemuda itu melihat kearah leher milik si wanita yang terpasang sebuah kalung dengan liontin bulat, Junkyu pernah melihatnya namun dimana?











**********




"Wah, bibi juga bisa membuat burung dari kertas origami?"

Untuk beberapa jam Junkyu akan meninggalkannya namun si Kim memerintahkan dua bodyguard berjaga didepan ruang rawat milik Jihoon dan selama Junkyu tak ada Rose menemani pemuda manis itu.

Only Mine [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang