Only Mine [SELESAI]

16. Pseudoseizure

"Pseudoseizure adalah kejang yang disebabkan oleh gangguan kejiwaan yang berat. Di dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai psychogenic nonepileptic seizures (PNES). Pada umumnya, kejang disebabkan oleh kelainan fungsi listrik otak. Gangguan aktivitas listrik tersebut akan menyebabkan otot-otot tubuh kehilangan kendali atas pergerakannya. Otot-otot tubuh akan melakukan gerakan berulang tanpa sadar atau tidak terkontrol. Bahkan, kejang bisa membuat pengidap epilepsi sampai kehilangan kesadaran. Berbeda dengan gejala kejang yang terkait epilepsi, penyebab pseudoseizure sama sekali tidak ada hubungannya dengan gangguan aktivitas listrik otak. Kejang non-epilepsi ini disebabkan masalah kejiwaan, seperti depresi, kecemasan, atau skizofrenia.-"

"-Ada beberapa gejala pada pengidap pseudoseizure seperti, gerakan otot berulang yang tidak terkendali, kehilangan fokus, penurunan kesadaran, merasa pusing, terjatuh tiba-tiba,
badan terasa kaku, otot tegang karena berkontraksi, pandangan kosong, dan
tidak menyadari apa yang terjadi di sekelilingnya. Dan Kim Junkyu aku sudah memperingatkan mu beberapa kali untuk jangan pernah membuat Jihoon stres, karena penyebab seseorang mengidap pseudoseizure karena sempat mengalami pelecehan seksual, kekerasan fisik dan mental, post traumatik stress disorder serta gangguan kecemasan dan serangan panik, Jihoon mengalami itu semua-"

"-aku bahkan tidak bisa berjanji untuk bisa menyembuhkannya, untuk seseorang yang mempunyai penyakit mental sangat sulit untuk bisa sembuh dan baik-baik saja seperti semula, itu sangat sebuah kemustahilan bahkan aku sangat takjub Jihoon bisa bertahan sampai sekarang, sekali lagi aku ingatkan Kim Junkyu, jika kau masih ingin Jihoon terus hidup maka berhenti untuk membuatnya depresi atau dia akan mati dalam waktu beberapa bulan saja, aku hanya bisa membantunya sedikit dengan berbagai terapi dan obat-obatan tapi peran utama orang yang tinggal dengannya jauh lebih penting, karena kondisi mental seseorang tergantung dengan lingkungannya tinggal, percuma mengonsumsi seribu butir obat jika luka batin terus didapat setiap hari itu sama saja membunuh secara perlahan"

Dua minggu telah berlalu namun perkataan dokter Hwang masih terngiang-ngiang didalam benaknya dan selama itu juga Junkyu menjadi pengecut yang tak pernah berani untuk menemui Jihoon sejak kejadian dimana Jihoon yang terakhir kali tak sadarkan diri di tepi pantai, dari kabarnya Junkyu mendengar bahwa Jihoon lebih sering mengalami kejang. Junkyu bingung ia harus melakukan apa, adiknya terus menuntut jawaban apa yang terjadi pada Jihoon.

Kaki jenjang si Kim melangkah masuk kedalam bangunan megah dan indah, serempak para penjaga membungkuk hormat.

"Tuan dan nyonya besar sudah menunggu anda"

Junkyu seorang diri diarahkan pada ruangan dengan pintu besar menjulang tinggi, wajahnya terlihat sangat angkuh tak menggubris siapa saja yang sedari tadi memberikan sambutan.

Saat pintu di buka Junkyu melangkah masuk, pemuda itu melihat ada seorang pria dewasa duduk dengan wajah yang tak kalah angkuh disamping pria itu ada seorang wanita yang berdiri dengan gaun berwarna merah marun terlihat sangat anggun.

"Kim Junkyu, lama tidak bertemu denganmu"

Pria dewasa berdiri, menyambut Junkyu dengan sambutan hangat, Junkyu menatap lekat pada tangan yang kini berada tepat didepannya, si Kim masih terlihat angkuh tak menunjukkan ekspresi sama sekali tanpa sopan santun Junkyu langsung duduk membuat sepasang suami istri itu hanya bisa menghela nafas berat.

"Sebuah kehormatan bagi kami dikunjungi olehmu, apa ada sesuatu yang bisa aku bantu?"

Junkyu merogoh satu foto pada saku jas miliknya "Kembalilah ke Korea untuk beberapa hari saja, Jihoon merindukanmu, dia sedang sakit dan adikku terus merengek meminta untukku menjemputmu"

Jihyo menerima foto itu, melihat ada seorang anak laki-laki yang sudah menginjak usia remaja, 18 tahun ia tak bertemu dengan buah hatinya, Jihyo sedikit terenyuh melihat bagaimana anak laki-laki yang ada didalam foto tengah tersenyum begitu teduh.