Tubuhnya tak bisa lagi berkutik ketika ular itu terus melilit semakin rakus melahap tikus-tikus yang ada di tubuh Jihoon, sekuat mungkin Jihoon tak membuat ular itu merasa terancam karena dilihat dari panjang dan lebar tubuh si ular mungkin Jihoon bisa di lilit hingga tak bisa bernafas dan ditelan bulat-bulat, jadi ia membiarkan ular dengan panjang 2 meter itu memangsa tikus yang terus menggerayangi tubuhnya.
Ceklek!
"Astaga anak manis ayah, kelihatannya kau begitu menikmati hadiah dari ayah"
Jihoon menatap penuh harap pada ayahnya, berharap Chanyeol mau berbaik hati untuk membantunya dan tak lagi mengurung dia didalam ruangan ini.
"Jangan hukum Ji seperti ini ayah.." lirih Jihoon membuat Chanyeol seketika terbahak hebat, pria dewasa itu sampai memegang perutnya sendiri seolah geli mendengar ucapan putranya.
"Lalu kau ingin aku menghukummu seperti apa?"
Tangan Chanyeol terulur untuk menyentuh rahang milik putranya, seringai licik terlihat jelas.
"Tapi dilihat-lihat tubuhmu bagus juga, apakah ayah boleh mencicipi tubuhmu satu kali saja?"
Perkataan Chanyeol tentu saja membuat Jihoon tertegun, bak tersambar petir di siang bolong, Chanyeol tak bisa menjawab lagi ia sungguh tak menyangka jika ayahnya sendiri akan mengatakan hal yang tak senonoh seperti itu.
"Anak manis, jangan menangis sayang"
Jihoon berusaha untuk menghindar ketika tangan Chanyeol menyentuh wajahnya sensual.
"Lihat ayah membawa makanan kesukaanmu, tapi setelah ayah memberikanmu hadiah kau harus melayani ayah, bagaimana?"
Chanyeol membuka box eskrim rasa coklat, satu sendok diarahkan pada bibir putranya yang terus diam, dengan geram Chanyeol mencengkram rahang itu membuat Jihoon membuka mulut terpaksa.
"Makan yang banyak sayang, kau memerlukan tenaga untuk mendesah kan nama ayah"
Merasa ada ancaman berada disekitarnya, ular itu kini bukan hanya melilit kaki Jihoon melainkan juga ikut melilit kedua tangan pemuda itu, nafas Jihoon semakin tercekat, tenggorokannya sakit ketika setiap sendok eskrim dimasukkan paksa kedalam mulutnya.
Pemuda manis itu terbatuk hebat.
"Jangan dimuntahkan anak sialan!"
Bentak Chanyeol membekap mulut putranya, tapi wajah penuh amarah kini berganti menjadi seringai licik, Chanyeol tertawa pemuda itu melepaskan bekapan dan menggantikannya dengan bibirnya sendiri.
Kepala Jihoon bergerak gusar merasakan bagaimana bibir ayahnya menciumnya paksa, terus menggigit berusaha menerobos masuk kedalam mulutnya dan ketika ular itu menggigit tangannya bibir Jihoon terbuka paksa terdengar mengerang kesakitan, tapi hal itu malah menjadi kesempatan emas untuk Chanyeol menerobos masuk menjilat dan menghisap lidah Jihoon.
Orang yang selama ini Jihoon bangga banggakan sebagai ayahnya, orang yang selama ini merawatnya dan orang yang selama ini selalu ia panggil ayah ternyata malah melakukan tindakan tak senonoh, jika ini adalah akhir hidupnya maka Jihoon berdo'a pada Tuhan semoga ibunya tak pernah lagi bertemu dengan ayahnya, Jihoon ingin ibu bahagia tanpa harus bertemu dengan iblis yang telah melakukan tindakan keji pada putranya sendiri.
"A-ampun sakit sekali ayah.."
"Ji sakit, sakit ayah ampun!"
**********
Bajingan, kenapa bisa Junkyu meninggalkan Jihoon seorang diri didalam kedai itu?
Jika saja Junkyu mau menunggu Jihoon sebentar mungkin semuanya tak akan seperti ini, mobil melaju dengan kencang menuju kediaman Chanyeol. Setelah melihat rekaman cctv Junkyu tahu bahwa Jihoon dibawa oleh Chanyeol dan firasat Junkyu mengatakan Jihoon dalam keadaan tak baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Mine [SELESAI]
Roman pour AdolescentsJihoon seorang murid kelas 3 yang terjebak dengan pria berusia 28 tahun karena kecerobohan yang dilakukan olehnya, Kim Junkyu seseorang yang tak akan pernah melepaskan mangsanya. Kyuhoon. Junkyu: dom. Jihoon: sub ⚠️ Area terlarang 18+⚠️ 🚩