Huek!
Huek!
Huek!
Junkyu berjalan sempoyongan menuju kamar mandi ketika mendengar suara seseorang yang muntah, pemuda itu membelalakkan matanya terkejut ketika melihat Jihoon yang muntah.
"Park Jihoon!" Ucap Junkyu panik segera berlari menghampiri si Park, namun tubuhnya langsung ditendang saat Junkyu akan menyentuh tubuh si manis.
Jihoon menghapus jejak saliva disudut bibirnya, pemuda manis itu menatap Junkyu tajam.
PLAK!
"BAJINGAN LO!"
Junkyu terpaku beberapa saat, pemuda itu menyadari jika kini keduanya sama sekali tak menggunakan satu helai benangpun, tubuh keduanya juga dipenuhi oleh bekas bercinta apalagi dengan darah yang ada diselanggarakan Jihoon.
"LO PERKOSA GUE ANJING!"
Jihoon mendorong tubuh Junkyu kasar, pemuda itu menangis kencang memeluk dirinya sendiri, tak ada yang Jihoon ingat tentang semalam namun saat terbangun sekujur tubuhnya sakit apalagi bagian belakangnya.
"Aku tidak memperkosa mu!" Sanggah Junkyu cepat, Junkyu berbicara jujur, lagian juga ia tak terlalu ingat tentang semalam yang Junkyu ingat ketika Jihoon masuk dan terus menggerayangi tubuhnya.
Junkyu bahkan sudah beberapa menahan tubuh Jihoon agar tak menyentuhnya namun si Park begitu binal tak bisa di kendalikan
"Kau yang memulainya lebih dulu, kau yang masuk kedalam kamarku!" Kata Junkyu melanjutkan kalimatnya.
Jihoon masih menangis, untuk kesekian kalinya harga diri Jihoon hilang, pemuda itu menatap tajam pada si Kim menendang tubuh si dominan kemudian keluar dari kamar mandi, memungut pakaian dan memakainya terburu-buru.
"Bagaimana mungkin aku bisa melakukannya?!" Junkyu mengerang frustasi, pemuda itu benar-benar tak sadar jika ia sudah melakukan hubungan seks semalam.
Bagaimana jika Jihoon hamil? Bagaimana jika pemuda Park itu tak mau menggugurkan kandungannya?
Tidak, Junkyu tak mau memiliki anak dari orang yang tak ia cintai.
Jihoon tidak boleh hamil, jikapun sampai pemuda itu mengandung maka Junkyu akan menyingkirkannya.
************
Guyuran air shower yang dingin bahkan sama sekali tak membuat Jihoon terburu-buru untuk keluar dari kamar mandi, si manis terus menangis mengusap perutnya yang masih rata, setiap kali dirinya diperkosa hanya satu hal yang Jihoon takutkan, Jihoon takut jika ia mengandung apalagi harus mengandung anak dari seorang iblis tak berperasaan seperti Junkyu.
Cukup lama berdiam diri, Jihoon memutuskan untuk keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk melilit ditubuhnya.
"Jangan lupa untuk meminumnya"
Langkah si Park terhenti didepan kamar mandi, didepannya ada Junkyu yang duduk dipinggiran tempat tidur memberikan satu botol kecil berisi butiran pil.
"Aku sudah tidak minum obat, dokter Hwang mengatakan kalau aku sudah tak perlu mengonsumsi obat" ucap Jihoon terdengar santai, si Park berjalan menuju lemari dan mengambil pakaian malam ini.
Ia bahkan tanpa malu memakainya didepan Junkyu, membiarkan kulit putih mulusnya dilihat oleh si Kim.
"Ini bukan obat anti depresi, ini pil pencegah kehamilan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Mine [SELESAI]
Roman pour AdolescentsJihoon seorang murid kelas 3 yang terjebak dengan pria berusia 28 tahun karena kecerobohan yang dilakukan olehnya, Kim Junkyu seseorang yang tak akan pernah melepaskan mangsanya. Kyuhoon. Junkyu: dom. Jihoon: sub ⚠️ Area terlarang 18+⚠️ 🚩