Sudah 2 hari ini Junkyu tak melihatnya, itu bukan masalah besar namun yang membuat Jihoon khawatir adalah perkataan Asahi yang mengatakan kalau di mansion sedang ada keributan besar yang membuat kakak beradik Kim saling menampar satu sama lain.
Hanya Asahi dan Doyoung yang selalu rutin menjenguknya namun mereka juga tak sampai menginap, sesekali juga ada Jaehyuk yang ikut serta menjenguknya.
Tapi pagi ini Jihoon benar-benar dikejutkan dengan seseorang yang sangat ia rindukan, ibu sudah datang dengan tiga laki-laki dibelakang wanita itu.
Satu laki-laki terlihat ramah, satunya tampak hanya tersenyum tipis dan satunya lagi terlihat dingin.
"Selamat pagi anak ibu, bagaimana kondisi mu?"
"Nanti siang sudah boleh pulang, Jaehyuk akan menjemputku"
Mata Jihoon terpejam menikmati setiap belaian pada wajahnya, tangan lembut Jihyo seolah membuatnya kembali mengantuk.
"Tapi, apa aku boleh ikut tinggal bersama ibu?"
Tangan Jihyo terhenti, wanita itu tersenyum tipis, untuk hal itu ia tak bisa bertindak gegabah sebab bagaimanapun Jihyo harus memerlukan persetujuan Junkyu.
"Jika Junkyu memperbolehkan, kau boleh tinggal dengan ibu untuk sementara waktu"
Mendengar kalimat sementara waktu Jihoon hanya tersenyum kecut, apakah ia tak bisa tinggal bersama dengan ibunya sendiri selamanya?
Jihoon menggenggam tangan Jihyo, mencium punggung tangan wanita itu, ia tak bisa untuk tak menangis setiap kali melihat wajah yang selama 18 tahun ini ia rindukan, mendengar isak tangis yang keluar dari bibir putranya tentu saja membuat Jihyo terkejut, wanita itu langsung menarik Jihoon masuk kedalam pelukannya.
"Ji ingin tinggal bersama ibu, Ji ingin ikut bersama ibu.."
Disela-sela tangisannya Jihoon berkata lirih, namun Jihyo hanya bisa mengusap lembut punggung sempit yang bergetar itu.
"Suatu saat ini setelah kamu mengetahui semuanya, ibu tidak akan melarang jika kamu ingin tinggal bersama ibu tapi untuk saat ini kamu aman bersama Junkyu"
Jihyo percaya hanya Junkyu yang bisa menemukan dimana ibu kandung Jihoon. Jihyo tak ingin menjadi pengecut membawa Jihoon bersamanya tanpa mau memberi tahu bahwa Jihoon bukanlah anak kandungnya, sebab ia tahu jika sekarang Jihyo membawa Jihoon untuk pulang ikut bersamanya maka ia akan menjadi egois dan tak akan mau melepaskan Jihoon, rasa sayang mulai tumbuh dihatinya dan Jihyo tak ingin hal itu terjadi.
Lepas dari Junkyu juga bukan lah hal yang mudah, bahkan jika ia menyembunyikan Jihoon sampai ke ujung dunia pun Junkyu pasti bisa menemukan putranya.
"Sudah jangan menangis lagi, lihat sekarang kamu tidak sendirian lagi"
Jihyo menangkup wajah putranya, mencium masing-masing pipi yang di banjiri oleh air mata.
Jihoon menoleh mendapati tiga laki-laki yang kini tersenyum tipis kearahnya.
"Dia Hyunsuk, dia kakakmu"
Tunjuk Jihyo pada anak pertamanya.
"Dia Yoshi dan dia adalah saudara sebaya mu"
Tunjuk ibu pada Yoshi yang masih mempertahankan ekspresi datarnya.
"Dan dia--"
"Aku Chenle, salam kenal kakak cantik!"
Chenle mengulurkan tangannya mengajak Jihoon untuk bersalaman, senyum diwajah pemuda manis itu membuat matanya ikut tersenyum, disela-sela isak tangisnya Jihoon terkekeh kecil melihat seorang anak laki-laki yang sepertinya hanya berbeda dua sampai tiga tahun dibawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Mine [SELESAI]
Novela JuvenilJihoon seorang murid kelas 3 yang terjebak dengan pria berusia 28 tahun karena kecerobohan yang dilakukan olehnya, Kim Junkyu seseorang yang tak akan pernah melepaskan mangsanya. Kyuhoon. Junkyu: dom. Jihoon: sub ⚠️ Area terlarang 18+⚠️ 🚩