32. Jaehyun?

5.5K 617 140
                                    

Diantara bahagia atau tidak, Haruto sebenarnya mau pulang kembali ke mansion Kim hanya saja ia masih cukup kesal pada kakaknya, mengingat kejadian dimana dirinya dulu yang di kurung membuat Haruto sebenarnya sedikit takut, bukan karena apa tetapi Haruto memiliki kenangan buruk dimasalalu saat dirinya masih bersekolah di masa SMP.

Namun Haruto tetap saja Haruto di keras kepala yang tak pernah mau menunjukkan sisi kelemahannya kecuali pada Jeongwoo.

"Selamat datang Haru!"

Saat membuka pintu mansion suara pertama yang Haruto dengar adalah sambutan ceria dari Jihoon, Haruto juga mendengar beberapa orang tampak mengucapkan selamat datang padanya.

Seseorang memeluknya, ia kenal itu adalah aroma tubuh Jihoon.

"Astaga, apakah aku mendapatkan sambutan?" Tanya Haruto sedikit terkekeh pelan, ia balas memeluk Jihoon.

"Tentu saja dan aku sudah menyiapkan makanan spesial untukmu"

Dengar, jika berbicara dengan Haruto dan ibunya Jihoon akan menggunakan bahasa yang bagus, selebihnya tidak akan pernah.

"Aku tau, aku sudah mencium aroma makanan lezat, perut ku menjadi lapar-"

Perkataan Haruto terhenti ketika mencium aroma khas yang menguar didekatnya, pemuda itu beringsut mundur mencari tangan Jeongwoo.

Junkyu yang menyadari adiknya masih tak ingin disentuh olehnya segera menjauh, mengurungkan keinginan untuk memeluk atau sekedar menuntun sang adik.

"Ayo Jeo, aku sudah sangat lapar"

Haruto menarik pelan tangan Jeongwoo sedangkan si dominan hanya mengangguk saja, ia bahkan mengabaikan tatapan mengintimidasi dari bosnya.

"Aku memasak makanan kesukaanmu, kau harus mencobanya!"

"Ibu yang memasak, bukan kamu!" Dengus Yoshi menyela ucapan Jihoon, si empu mendelik sebal pada saudaranya sedangkan Haruto yang mendengarnya tentu saja tertawa kecil.

"Aku juga membantu, iya kan Bu?"

Jihyo menuangkan lauk dan nasi pada masing-masing piring "Iya Jihoon juga membantu ibu, nak Haru ingin ibu suapi?"

Haruto sebenarnya cukup tertegun, bukan hanya Haruto melainkan semuanya, para maid bahkan tertunduk mendengar ucapan Jihyo, wanita itu cukup lancang bahkan tak takut sama sekali ada Junkyu yang sudah menampilkan raut wajah datar.

"Boleh?" Tanya Haruto dengan suara lirih, jujur ia belum pernah merasakan bagaimana rasanya kasih sayang seorang ibu.

"Boleh, tentu saja boleh"

"Kakak jangan cemberut, nanti jelek mirip kak Yoshi!" Chenle menyenggol tangan Jihoon ketika wajah kakaknya tampak cemberut melihat Jihyo yang menyuapi Haruto.

"Ibu gak sayang Ji.." suara Jihoon terdengar sangat lirih, hanya Chenle dan Junkyu yang mendengarnya sebab mereka duduk paling ujung dan Haruto juga duduk diujung bersama Jihyo dan Jeongwoo, ditengah-tengah ada Yoshi dan Hyunsuk.

"Buka mulutmu"

Mata boba tampak berkaca-kaca menatap pada Junkyu yang mengarahkan sendok berisi nasi dan lauk kearahnya.

Glek!

Junkyu kembali menurunkan sendok ditangannya, pemuda itu mengalihkan pandangan.

"Merah banget mukanya, salting ya bos?" Tanya Jaehyuk yang berada di sisi Junkyu.

Mendengar ucapan Jaehyuk pipi Junkyu semakin berwarna merah, sialan pipinya terasa panas

"Tidak, Aku hanya sedang tak enak badan" 

Only Mine [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang