perseteruan

1.4K 27 0
                                    

Sore harinya kian pulang ke rumah om Bima,tadi aku sempat menghabiskan waktu berdua dengan Devano , senang sekali bisa kembali bersama Devano

"Mama,mama kenapa tidak jemput Ar di sekolah."

Baru menginjakkan kaki di rumah,sudah disambut oleh Ar

"Aduhh,mama sampai lupa jemput kamu,maaf ya."

Aku keasikan menghabiskan waktu berdua dengan Devano, sampai lupa waktu untuk menjemput anak ini di  sekolah

"Memang mama habis dari mana."

"Ehh,itu mama habis dari__"

"Habis dari mana kamu, sampai lupa waktu,jam segini baru pulang,kemana aja kamu hah ." Ucap om Bima,aku kaget dengan kedatangannya yang tiba tiba

"Maaf om."

"Saya mau bicara berdua sama kamu,saya tunggu di kamar ." Ucap om Bima sambil berlalu pergi

Aduhh aku pasti kena ceramah,kena omel .

"Ar,mama ke kamar dulu ya,nanti kita main lagi. " ucapku sambil mencium pipi Ar

Aku lekas mengikuti langkah om Bima

Om Bima sudah menungguku di kamar,ia berdiri di depan pintu kamar, dengan tatapan mematikan

"Kamu habis dari mana."

Aku masuk ke dalam kamar,tak menghiraukan ucapan om Bima

",Kian"!

"Om,bisa gak,om gak usah ikut campur urusan aku, pernikahan ini bukan pernikahan yang aku inginkan,om harus sadar bahwa aku tidak menginginkan pernikahan ini,om gak usah ikut campur urusan aku,om tidak berhak untuk ikut campur urusan aku." Ucapku

"Bagus kamu,masih kecil udah bisa ngelawan,mau jadi apa kamu ."

"Aku hanya ingin bebas," aku berteriak

"Kamu mau jadi apa,mau jadi lacur hah ,oh mau jadi wanita malam yang selalu Gonta ganti laki laki.!

Plak

Satu tamparan mendarat di pipi mulus om Bima,aku menampar pipi om Bima,entah keberanian darimana aku bisa nekat menampar pipi om Bima,aku sudah tidak tahan dengan ucapannya,dia mengatakan aku wanita malam ,hah serius dia,aku masih punya harga diri

"Kamu berani nampar saya!!"

"Di jaga ya mulutnya,bisa bisanya kamu mengatakan aku wanita malam,lacur,kamu sadar gak ucapan mu sangat melukai,hiks hiks hiks ." Ucapku sambil menangis

"Kamu memang pantas disebut wanita malam,tukang Gonta ganti laki laki,itu apa namanya kalo bukan lacur ?!"

Aku sudah tidak tahan berbicara dengan om Bima,aku keluar dari kamar,aku akan pergi ke rumah ayah,aku tidak mau tinggal di rumah ini,aku benci om Bima!!

"Mama,mama ,mau kemana" teriak Ar

Aku berlari ke luar rumah,lalu berlari sekencang kencangnya

"Aku tidak Sudi jadi istrinya om Bima, mulutnya pedes banget,hiks hiks hiks."

"Devano, tolong aku ,hiks hiks hiks hiks."

Aku menelpon Devano

"[Dev,hiks hiks hiks,tolong aku,hiks hiks hiks hiks."]

"[ Kamu kenapa sayang,kamu dimana,kamu kenapa nangis ,ada apa]<ucap devano di telepon itu

"[Dev, jemput aku sekarang,hiks hiks hiks]

"[Ok,kamu tenang dulu ya,aku akan segera datang.]

Devano segera mematikan panggilan telepon,lalu melacak lokasi ponsel kian,lalu segera bergegas menuju lokasi kekasihnya itu .

•••
20 menit kemudian,Devano sudah sampai di lokasi ponsel kian

"Kian,kian sayang kamu dimana." Ucapnya sambil menghubungi kian

"Kian ,"

"Dev ."

"Kian ya ampun."

Ternyata kian masih di depan pagar rumah om Bima,dari tadi ia menunggu kedatangan kekasihnya itu

"Kian,"

Devano memeluk kian,ia sangat memperhatinkan,mata bengkak akibat menangis terlalu lama,rambut acak acakan

"Kamu kenapa sayang,ini rumah siapa."

"Hiks hiks hiks,Dev ,bawa aku pergi, kemanapun,bawa aku pergi kemanapun kamu mau,aku tidak mau tinggal di rumah ini,hiks hiks hiks."

"Tenang sayang,ada aku "

Prok prok prok prok

Tiba tiba om Bima datang,lalu bertepuk tangan ketika melihat istrinya itu ada di pelukan laki laki lain , tatapannya sangat mematikan seperti akan membunuh orang

"Bagus, sekali kelakuan kalian,dia istri saya,kita sudah menikah,tapi kalian malah dengan senang hati berpelukan di depan rumah saya,kalian ini memang pantas,yang satu murahan yang satu gak punya malu ,istri orang diembat."

"Cukup om,aku sudah tidak tahan dengan om,Dev ,bawa aku pergi."

"Naik ke motor aku,kamu masih kuat kan ,"

Devano menggendong kian,lalu meletakkannya di jok motornya

Om Bima yang melihat itu hanya mengepalkan tangannya

Motor melaju,,,kian memeluk pinggang Devano, menyandarkan kepalanya di bahu laki laki itu

****


Jodoh pilihan ayahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang