part 22

1.8K 29 0
                                        

Setiap cobaan pasti ada hikmah

Setiap kehidupan pasti ada akhirnya

Setiap pernikahan pasti ada cobaannya

Setiap rumah tangga pasti bisa menyelesaikan masalahnya

╥╥╥╥╥╥╥╥

Pagi menjelang siang....

Hari ini kian tidak berangkat kuliah, alasannya karena ia merasa tidak enak badan, mungkin karena gadang semalam, suaminya itu membuatnya gadang,kalian ngerti kan maksudku?

Badannya merasa lelah ,dan mengantuk, apalagi badannya merasa lelah ,ini karena om Bima, seperti singa yang buas menunaikan kewajibannya semalam , bahkan mereka gadang hingga menjelang tengah malam

Kian hanya rebahan di kasur,ia seakan tidak punya tenaga untuk beraktivitas, bahkan bangkit dari tidur pun rasanya males.

"Sayang ,kamu sakit ?" Ucap om Bima sambil mengelus rambut istrinya

Udah tau sakit Malah nanya, Hadeuhh

"Ini semua gara gara om Bima,gara gara om Bima aku sakit,om Bima sih terlalu buas seperti singa."

"Maaf sayang,apa perlu aku panggil dokter,"

"Gak usah ,om berangkat kerja aja gih,aku sendiri aja ga papa kok udah Sanah hus hus ."

"Yakin nih ?"

"Iya om ,aku bisa jaga diri,lagian aku sakit juga karena om Bima,semalam Om Bima yang membuatku gadang hingga menjelang tengah malam,huh capek tau ."

"Udah jangan dibahas terus, maafkan saya ya,sekarang kamu istirahat,saya akan jaga kamu,"

"Om gak kerja?"

"Saya mau nunggu kamu ."

///// \\\\\\\\

Sama halnya dengan pasangan pengantin baru yaitu Devano dan Delisha. Mereka tersenyum malu malu saat mengingat momen semalam saat mereka menunaikan kewajiban sebagai seorang suami istri,saat tubuh mereka menyatu.

"Makasih semalam sayang." Ucap Devano

"Devano ,ku harap kita secepatnya memiliki anak,agar kita semakin saling mencintai."

"Tentu sayang."

Tok tok tok

"Devano, Delisha,makan siang dulu nak,dari pagi kalian belum makan." Ucap seseorang di balik pintu kamar yang terkunci itu

Jarum jam menunjukkan pukul 11 siang,tapi mereka belum sempat sarapan pagi, mereka belum kunjung keluar dari kamar,tau sendiri namanya juga pengantin baru harap dimaklumi.

Devano dan Delisha hanya cengengesan, mereka hingga lupa makan saking asiknya berduaan di kamar

"Kita keluar kamar dulu yu,malu sama orang orang,dari pagi kita gak keluar kamar."

••••
Balik lagi ke om Bima dan istrinya kian

Kring kring kring Bunyi dering telepon,ia segera melihat Hanpone nya, ternyata panggilan telepon dari ayahnya

"[Halo ayah ]

"[Sayang,kamu baik baik saja kan, kenapa jarang hubungi ayah,apa kau tak merindukan ayahmu ini] ucap Bian di telepon

"[Aduh ayah bukannya aku tak merindukan ayah, tapi aku sedang sibuk sibuknya kuliah.]

"[Sekarang kamu dimana ]

"[Kian di rumah,tidak kuliah soalnya tidak enak badan]

"[Kamu sakit sayang?, kenapa tidak ke dokter,mana si Bima! ]

"[Ayah,kian baik baik saja,hanya kecapekan]

"[Kenapa bisa kecapekan,apa si Bima gak becus jadi suami]

Om Bima hanya memantau istrinya itu sedang berbincang di telepon dengan ayahnya,tiba tiba ia merebut Hanpone istrinya itu

"[Halo ,aku Bima,kau pikir aku ini apaan,aku bisa jaga istriku]

"[Kenapa anakku bisa sakit,kau apakan anakku]

"[Oh itu semalam gue pake hingga tengah malam]

"[Maksudnya apa hah ]

"[Ya namanya juga suami istri] ucap om Bima

"[Dasar om om mesum,kau apakan anakku hingga sakit,kau harus tanggung jawab]

"[Oh tentu,kau tau semalam kita melakukan itu ,uhhh enak ]

Tut

Panggilan telepon ditutup oleh Bian,ia sudah tak sanggup mendengar ucapan om Bima yang frontal

"Hahaha, mampus kau Bian,emang enak gue kerjain,duda itu pasti kepanasan haha ."

"Om apaan sih , aku malu sama ayah ."

***





















Jodoh pilihan ayahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang