....
Keesokan harinyaDevano dan Delisha sudah bersiap berangkat ke rumah mereka, mereka akan hidup mandiri apalagi sudah menikah tidak mungkin serumah dengan orang tuanya.
"Ayo sayang,kita berangkat,ayah ibu kami pamit ."
"Hati hati nak ."
Mereka pergi berdua,membawa tiga koper besar
||
Tak lama mereka sudah sampai di depan sebuah rumah"Ini dia rumahku sayang,rumah hasil kerja keras ku."
"Rumah apaan ini,jelek ,beda jauh dengan rumahku yang mewah ." Ucap Delisha sinis
Delisha memang lahir dari keluarga ternama, rumahnya mewah juga,tapi Devano belum bisa mempunyai rumah semewah orang tuanya Delisha
"Harusnya kita bersyukur sudah punya rumah sendiri,banyak diluar sana yang harus ngontrak setelah menikah,lebih baik kita habis menikah langsung punya rumah sendiri." Ucap Devano,ia tidak menyangka ternyata Delisha tidak suka dengan rumahnya, padahal ia sudah susah payah membangun rumah ini
"Tapi gak gini juga,rumah reot gini."
Devano hanya geleng kepala dengan tingkah istrinya
"Ayo masuk ,atau mau tetap diluar ."
Delisha sambil cemberut mengikuti langkah suaminya ke dalam rumah sederhana itu
Di dalam rumah ada Poto pernikahan mereka,kemarin Devano mencetak Poto pernikahan mereka,lalu memanjangkannya di ruang tamu,sudah tidak ada Poto kian,kini hanya ada Poto pernikahan mereka.
"Liat sayang,ada Poto pernikahan kita,kemarin aku memanjangnya di sini, bagus kan ?!"
"Iya bagus , makasih sayang."
"Kita lihat kamar kita yu." Ucapnya dengan semangat, maklum pengantin baru pengennya di kamar terus
••••
Sementara om Bima,ia adalah seorang pengusaha sekaligus seorang dosen,pagi ini ia pergi ke kampus,sudah lama tidak mengajar di kampus, untungnya kampusnya milik dia sendiri,dia adalah pemilik kampus, sekaligus dosen ."Selamat pagi,apa kabar kalian ." Ucapnya ramah
"Pagi pak,"
"Bapak kemana saja pak."
"Maklum saya pengusaha,sibuk. ehmm, sebelum belajar mari panjatkan doa sesuai kepercayaan Masing-masing."
"Selesai _"
"Keluarkan buku fisika."
+++
Pukul 04 sore,Bima bersiap pulang, setelah mengajar hampir seharian ,bukan hanya ngajar,dia kan pemilik kampus,jadi banyak yang harus dilakukanIa pulang ke rumahnya dengan bersenandung girang,sudah tak sabar ingin bertemu dengan istrinya, kayaknya dia mulai bucin sama istrinya
"Sayang, suamimu pulang." Teriaknya,tanpa rasa malu pada asisten rumah tangganya yang terlihat heran melihat tingkah Bima , biasanya Bima pulang dengan keadaan capek,dan seperti tidak semangat, tapi kali ini beda
Para asisten rumah tangga hanya cengengesan melihat tingkah bos-nya yang terlihat sudah mulai bucin sama istrinya, cieee
Bima pergi ke kamarnya, karena tidak melihat keberadaan istrinya,saat ia membuka pintu kamar ternyata kian sedang tertidur pulas seperti bayi
"Sayang, pantes tidur."
Ia mencium puncak kepala istrinya, karena merasa gemas melihat istrinya tertidur pulas,bukan hanya mencium puncak kepala ia turun menciumi wajah istrinya membuat istrinya terganggu dan membuka matanya
"Apaan sih om, ganggu aja." Ucapnya dengan suara serak khas orang bangun tidur
"Sayang, suamimu pulang, bukannya disambut malah tidur ."
"Aku lelah om,baru pulang kuliah tadi,terus langsung ketiduran."
"Mandi bareng yu !"
" Om Bima!stop deh jangan jadi om om mesum."
"Aku hanya ngajak mandi,apa salahnya." Ucapnya sambil cekikikan
"Udah Sanah hus hus,om Bima mandi dulu, Sanah."
"Aku maunya mandi bareng."
Tanpa banyak kata Bima membopong tubuh istrinya ke kamar mandi, membuat istrinya berteriak
"Om Bima,ih dasar om om mesum, ahhhh!! Teriaknya saat tubuhnya dibopong ke kamar mandi
~~~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh pilihan ayah
Ficção GeralSabyan putri Irawan, anak dari Fabian Irawan. Sabyan atau yang sering disapa kian" ia berumur 18 tahun baru lulus SMA. Dari masih kecil hingga sebesar ini ia dirawat oleh ayahnya, karena ibu dan ayahnya sudah bercerai dari saat ia masih kecil. sej...