Bian menelpon sahabatnya yaitu Bima , mereka kini menjadi keluarga
"[Bim, istrimu ada di rumah ku,kau tidak usah khawatir."]
"[Aku akan menjemputnya]
"[Hmm'
Telepon itu ditutup...
Sementara om Bima segera terburu buru mengendarai mobilnya menuju rumah ayah mertuanya itu,lucu juga dulu sahabatan sekarang jadi ayah mertua,lucu kan
----
Setelah sampai di rumah Bian"Dimana istriku."
"Santai dulu,kita ngopi bareng." Ucap Bian dengan santainya
"Heuh,aku kesini untuk menjemput istriku,bukan untuk bersantai dengan mu."
"Cari aja sendiri."
"Hups,dasar bapak mertua gak ada akhlak."
Om Bima pergi ke lantai atas,ke kamar istri bocilnya,gini nih ketika Menikah dengan bocah , bisanya cuma nyusahin suami,maen kabur kaburan.
Tok tok
"Kian ."
"Om Bima."
"Ayo pulang ,kemarin kemana sama pacarmu itu."
"Om ,kian tidak mau pulang,om pulang aja Sanah."
"Ayolah kian,anak kita selalu mencarimu."
Aku agak terkejut ketika mendengar ucapan om Bima,anak kita ? Bukankah Ar hanya anak tiriku?apa om Bima menganggap ku ibunya Ar ?
Sudahlah bodo amat lah"Ayo kian,saya janji tidak akan mencampuri urusan mu ."
"Janji'?!" Ucapku penuh selidik
"Iya saya Janji." Ucap om Bima sambil menarik tanganku
Eh eh dasar suami gak ada sayang sayangnya
Aku terpaksa mengikuti langkah om Bima,mungkin aku akan dibawa pulang ke rumahnya
"Ayah,tolong ,aku diculik." Teriakku,saat om Bima terus menarik tanganku menuju luar rumah
Ayah hanya geleng kepala melihat tingkah Ku ini
Terpaksa aku ikut pulang ke rumah om Bima,CK CK CK CK
••••
Setelah sampai di rumah om Bima"Ayo istirahat." Ucapnya
"Iya bawel kayak Mak kosan." Omel ku sambil berjalan ke arah kamar
Setelah sampai di dalam kamar,aku segera membersihkan diri di kamar mandi, kebetulan belum mandi juga
30 menit kemudian aku masih di kamar mandi, sekalian berendam di bathtub,jadi lama mandinya
Tok tok tok
"Kian,buruan mandinya,saya juga mau mandi." Teriak om Bima
Aku yang sedang berendam,merasa kesal pada om Bima karena telah mengusik ketenangan ku,baru juga merasa nyaman eh udah diusik , terpaksa aku menyudahi kegiatan berendam itu, lalu memakai handuk ,lupa tidak bawa baju ganti
Ceklek
Aku membuka pintu kamar mandi, terlihat om Bima berdiri di depan pintu kamar mandi,tanpa banyak kata om Bima nyelonong masuk ke kamar mandi. Aku mencari Pakaian di lemari pakaian, lalu pilihanku tertuju pada baju tidur, cantiknya aku ,tapi menurutku entah menurut orang lain..
Setelah memakai pakaian,aku duduk di meja rias,lalu sedikit memoleskan make up krim malam,sudah lama tidak melakukan rutinitas ini , setelah tinggal di rumah om Bima jadi lupa memoles wajah.
Tak lama terdengar pintu kamar mandi terbuka munculnya om Bima dengan balutan handuk melilit pinggangnya,aku masih sibuk dengan rutinitas memoles wajah
Om Bima mengambil Pakaian lalu memakai pakaian di kamar ini dengan santainya,apa ia tak malu Memakai pakaian disini , setidaknya pergilah ke kamar mandi,aku bodo amat tak peduli om Bima mau memakai pakaian dimana pun .
Selesai memoles wajah,aku merebahkan tubuh di ranjang,lalu menggulung diri dengan selimut
Om Bima juga berbaring di sebelahku,aku buru buru tidur dengan posisi membelakanginyaAku berusaha untuk memenjamkan mata, tapi mata ini susah sekali untuk terlelap, ahhhh gimana sih
"Kian."
Nah kan om Bima ngapain lagi sentuh punggungku,buru buru aku bangkit dari tempat tidur, lalu menjauhi om Bima,aku takut om Bima melakukan sesuatu padaku, ahhhh aku belum siap untuk***"
"Om,jangan sentuh aku." Ucapku
"Saya cuma sentuh punggungmu."
"Pokoknya om Bima gak boleh sentuh aku,aku hanya boleh dimiliki oleh orang yang mencintaiku."
"Saya juga mencintaimu."
Sontak saja aku langsung tertawa terbahak bahak mendengar ucapan om Bima, katanya dia mencintaiku, hahaha
"Kenapa tertawa?!"ucap om Bima terlihat heran melihatku tertawa terbahak bahak
"Om bilang mencintaiku,tapi aku tidak percaya."
"Kian,kamu mikir gak, kenapa saya melamar mu,ya tentu karena saya mencintaimu,kalo saya tidak mencintaimu,untuk apa saya menikahimu,buang buang waktu saja."
"Bodo amat,aku ngantuk mau tidur,om jangan sentuh aku,kalo om sentuh aku,aku akan pindah ke kamar Ar Rassya."
Aku kembali berbaring di ranjang, lalu tidur dengan posisi membelakangi om Bima, hih takut
•••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh pilihan ayah
Художественная прозаSabyan putri Irawan, anak dari Fabian Irawan. Sabyan atau yang sering disapa kian" ia berumur 18 tahun baru lulus SMA. Dari masih kecil hingga sebesar ini ia dirawat oleh ayahnya, karena ibu dan ayahnya sudah bercerai dari saat ia masih kecil. sej...