"kian, kamu mau pulang Kemana,ke rumah ayah ?" Ucap Devano di tengah perjalanan mereka
"Aku tidak mau ke rumah ayah,aku mau ikut kamu, kemanapun kamu pergi,aku mau ikut ."
"Ok,kita ke rumah aku ya."
30 menit kemudian mereka sampai di depan rumah milik Devano,Devano sudah memiliki rumah sendiri,hasil kerja kerasnya akhirnya ia bisa mempunyai rumah, walaupun rumahnya tidak semewah rumah milik om Bima,tapi setidaknya ia bangga pada dirinya sendiri karena ia berhasil mencapai impiannya,yaitu memiliki rumah diusianya yang baru berusia 20 tahun.
"Kian,ini rumah aku,rumah impian kita,dulu kamu pernah bilang pengen punya rumah seperti ini,dan aku sekarang sudah bisa membeli rumah seperti yang kamu inginkan,tapi sayangnya kita tidak bisa bersama menempati rumah ini."
"Dev, hiks hiks hiks, kenapa aku tidak bisa bersatu dengan kamu,hiks hiks hiks,"
"Aku pernah berkhayal,bisa menempati rumah ini bersamamu,dan calon anak anak kita." Ujar Devano
"Sudah Dev, jangan mengingatkan pada masa itu,aku jadi semakin sedih."
"Ini hari bahagia untuk kita, karena kita bisa bersama, walaupun __"
"Aku sayang kamu Devano,tolong bantu aku supaya aku Terbebas dari ikatan pernikahan ini,tolong ."
"Om Bima adalah pengusaha kaya,aku tidak akan menang melawan dia,aku tidak tahu harus berbuat apa,aku hanya pengusaha baru merintis, sedangkan om Bima seorang pengusaha senior,jelas dia lebih berkuasa,aku akan kalah bersanding dengannya"
"Dev__"
"Sudah lupakan saja,ayo masuk ke rumah impian kita ."
Devano menggenggam tangan kian,lalu mereka beriringan masuk ke dalam rumah itu
Aku kaget saat Di dalam rumah itu terdapat banyak sekali potoku dan Devano,dulu kita memang sering melakukan potret berdua,dan tak terduga ternyata Devano masih menyimpan Poto Poto itu , bahkan potoku saat awal masuk SMA juga ada,
"Dev,kamu masih menyimpan Poto kita, Makasih ya Dev."
"Iya sayang,gak mungkin aku buang kenangan Kita."
"Kamu pasti penasaran sama kamar ku, awalnya itu kamar untuk kita berdua,tapi kita tidak berjodoh,kamar itu aku tempati sendirian."
Devano membawaku masuk ke sebuah kamar, banyak sekali Poto kita,ada lukisan wajahku,cantik , katanya ini kamar yang tadinya untuk ku dan dia,tapi ___ sudahlah
"Aku pernah berkhayal,aku tidur bersama mu,disini,lalu anak kita memanggil kita, hahaha,maaf aku kebanyakan berkhayal ." Ucap Devano sambil tertawa terbahak bahak
Jujur aku takjub dengan kamar ini,sangat rapi,wangi ,dan luas __
"Dev,boleh aku tidur di kamar ini."
"Boleh sayang,aku tidur di kamar tamu ya,kamu kalo perlu sesuatu panggil aku aja,teriak aja ."ucap Devano sambil berlalu pergi
Aku terkekeh mendengar ucapannya
Aku edarkan pandanganku ke seluruh penjuru kamar,aku tertarik pada rak buku,kaki ini melangkah ke rak buku yang berada di pojok ruangan
"Ada buku novel,buku diary,wah ada buku diary jadi penasaran."
Sampul buku itu adalah potoku dan Devano,ya Allah Devano hihi
Kubuka buku itu,di halaman pertama
"{Halo diary ,aku Devano,aku lahir pada tanggal 12 bulan Maret tahun 2004 }
Kubuka Halaman kedua
"{ Dear bunda dan ayah, kenapa kalian sibuk sekali dengan urusan kalian, sehingga melupakan aku ,anak satu satunya kalian, umurku sudah berusia 7 tahun,ayah ,bunda,adek sudah bisa menulis dan membaca }
[ 20_01_2010]
Kubuka halaman ketiga ..
"Kian "
"Hah "
Aku kaget saat ada yang memanggilku,aku kaget hingga buku diary yang ku pegang jatuh ke lantai
"Kamu,kamu nakal banget baca buku diary ku." Ucap Devano sambil mengambil buku yang tergeletak di lantai
Ia tak mungkin memarahiku, karena selama aku mengenalnya,ia tidak pernah marah
"Dev,maaf aku lancang baca buku diary kamu,hehe ."
"Ga papa kok,justru aku seneng kamu baca buku diary ku,jadi kamu akan tau perjuangan hidupku hingga di titik ini."
"Aku belum baca semuanya,kamu keburu dateng ."
"Haha,udah malem, tidur gih ."
"Gendong." Ucapku sambil merenggangkan tangan
"Mulai manjanya." Ucap Devano sambil terkekeh
Devano meletakkan bulu diary itu di rak buku yang tadi
Lalu menggendong kian,tanpa aba aba meletakkannya di ranjang
"Selamat tidur sayang ,aku gak bisa tidur disini,takut khilaf hehe ."
"Yasudah Sanah pergi hus hus hus."
Devano menyelimuti tubuh kian,lalu mengelus rambut panjang kian
"Selamat tidur sayang, istriku,eh enggak."
Devano pergi dari kamar itu,tak lupa mematikan lampu,dan menutup pintu kamar
****
Sementara om Bima pusing nyari kian , istrinya itu dibawa oleh Devano"Heuhhhhh, brengsek,bisa bisanya, bocah itu membawa istriku, heuhhhhh."
Ia melempar pas bunga hingga berserakan di lantai
Ia menelpon seseorang
"[Cari istriku,bawa dia ke hadapan ku, sekarang!!]
"[Baik tuan ]
__
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh pilihan ayah
Fiksi UmumSabyan putri Irawan, anak dari Fabian Irawan. Sabyan atau yang sering disapa kian" ia berumur 18 tahun baru lulus SMA. Dari masih kecil hingga sebesar ini ia dirawat oleh ayahnya, karena ibu dan ayahnya sudah bercerai dari saat ia masih kecil. sej...