pernikahan Devano

995 19 0
                                    

Keesokan harinya

"Nyonya ,ada undangan pernikahan." Ucap seorang art

"Oh taruh di sana ." Ucapku cuek, karena berpikir mungkin itu undangan pernikahan untuk om Bima

Hari ini Minggu,tidak ada jadwal kuliah,jadi aku bisa bersantai,paling enak sambil menikmati teh hijau.

"Kian,lihat ini." Ucap om Bima sambil memperlihatkan undangan pernikahan

"Oh iya om,mungkin itu temen om nikah ."

"Ini Devano yang menikah ."

Aku yang sedang menyeruput teh langsung menyemburkan teh itu

"Devano? Menikah ? Mungkin Devano yang lain ."

"Liat dulu ini Devano mantan pacarmu."

Aku mengambil undangan pernikahan itu, lalu membacanya secara teliti

Undangan pernikahan Devano dan Delisha

Hah ini seriusan?

Pantesan Devano hilang kabar, ternyata karena dia sudah punya pacar baru, bahkan akan menikah,dia bilang dia mencintaiku,tapi mana buktinya? Secepat itu dia melupakanku,lalu menikah dengan orang lain,ku pikir dia akan terus menungguku, bodohnya aku yang terlalu berharap banyak padanya

Tak terasa air mata jatuh, karena aku merasa sakit hati padanya,tapi untuk apa aku bersedih,Devano kini telah melupakanku, kenapa secepat ini.

Bukankah Devano selalu mengatakan bahwa aku adalah cinta sejatinya,tapi dia menikah dengan orang lain

"Kian,tidak pantas menangisi laki laki itu,dia adalah masa lalumu."

"Om Bima,hiks hiks hiks, Devano,hiks hiks hiks, Devano menikah,hiks hiks hiks_

Om Bima memelukku,aku menangis di pelukannya,entah kenapa aku merasa nyaman di pelukannya

"Saya janji akan berusaha membahagiakan kamu,saya janji _"

•••
Satu Minggu kemudian,aku hari ini akan pergi ke acara pernikahan Devano,aku pergi bersama om Bima dan anakku Ar .

Aku memakai dress selutut,tapi tiba tiba om Bima menyuruhku memakai gamis berwarna biru senada dengan kemeja yang dikenakan om Bima,aku menurut

Ternyata gamis yang dikenakan oleh ku,senada dengan pakaian yang dipakai om Bima dan anaknya,wah ceritanya kita seragam .

Tak lupa aku memakai hijab berwarna hitam.

Setelah sampai di tempat pernikahan, terlihat Devano dan istrinya sedang menyalami para tamu undangan,aku naik ke pelaminan, didampingi om Bima dan anaknya

"Selamat atas pernikahan kalian.,semoga bahagia selalu."

Setelah itu kita kembali turun dari pelaminan .

Devano dan istrinya terlihat sangat mesra, mereka berpegangan tangan, tampaknya Devano sengaja memperlihatkan keromantisan mereka di hadapan tamu undangan

Aku hanya bisa tersenyum melihat Devano kini sudah menjadi milik orang lain,bukan kekasihku.
Apakah ini sudah saatnya aku menerima om Bima sebagai Suamiku seutuhnya,lalu kita melakukan hubungan intim,lalu aku hamil?

Apa aku harus menyerahkan semuanya pada om Bima?
Mungkin memang sudah waktunya

Aku akan mencoba membuka hati pada om Bima,dia Suamiku,aku harus mencintainya,aku harus memberikan nafkah batin padanya.

\\\\\
Setelah pulang dari pernikahan Devano ....

"Om,maafin aku ya.",

"Maaf ? Maaf untuk apa?"

"Karena aku belum bisa memberikan nafkah batin pada om Bima."

Om Bima malah tertawa terbahak bahak

"Hei, kenapa ketawa,emang aku mirip badut?"

"Enggak kok,kamu cantik, emmmm,terus kapan nih kita melakukan hubungan itu..."

"Nanti saat aku sudah siap , soalnya aku takut hamil om ."

"Justru hamil lebih bagus,saya sudah tidak sabar ingin segera menggendong bayi kita."

"Jangan kebanyakan berkhayal." Ucapku sambil mencubit lengan om Bima

Tiba tiba om Bima mendekatiku,lalu ia bersiap mencium pipiku,aku tak kuasa menolak

"Mama,ayah ."

Sontak saja kita langsung berjauhan,lalu membuka pintu kamar, untung ada bocah itu,bisa bisa aku disosor om Bima,hih takut

"Mama,ayah,Ar mau tidur disini boleh ya ,"

Aku dan om Bima saling lirik ,tak setuju dengan keputusan Ar

"Mmm,boleh gak yah ?"

"Jangan , jangan." Bisik om Bima

Aku tau pasti om Bima melarang anaknya untuk tidak tidur di kamar ini,Ar sudah punya kamar sendiri,om Bima menyediakan kamar untuknya dari saat masih bayi

"Mmm,maaf Ar,kan kamu punya kamar sendiri,tidur sendiri ya,anak manis ."

"Tapi mama.!"

"Sudahlah om , biarkan Ar tidur di kamar ini."

••••





















Jodoh pilihan ayahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang