14

1.6K 149 16
                                    

Afan menuruni anak tangga menuju meja makan , di sana sudah ada rama dan juga raka yg sudah makan terlebih dahulu

" Papa atas duluan yaa , masih bnyk kerjaan yg harus di selesaikan " ujar Rama pada Raka , mengabaikan afan yg berada di sana

" Eh pa sekalian Raka juga mau pamit yaa ke tempat maka " ujar Raka

" Oh yaudah ,kamu hati2 " Rama pun melirik afan sebentar lalu pergi

Raka pun naik ke atas untuk mengambil jaket dan juga kunci mobil nya

Afan hanya tersenyum getir melihat mereka pergi, afan bangkit dan tidak jadi makan

Sementara Raka yg baru keluar melihat meja makan yg kosong menjadi heran

" Lah , tuh anak gak jadi makan? " Tanya nya

Raka pun memutuskan untuk menuju kamar afan

Afan mengambil botol obat di laci samping tempat tidurnya , afan memperhatikan obat itu sangat dalam

" Gue capek sama Lo tau gak , gue udah ga mau minum Lo lagi . Tapi gue harus agar gue tetap hidup " ujat afan

Ceklek

Afan langsung menyembunyikan botol obat nya saat Raka tiba2 membuka pintunya

Raka curiga melihat afan yg seperti menyembunyikan sesuatu , namun Raka tak ambil pusing

" Lo ga makan ? " Tanya raka

" Kenapa ? Peduli Lo ?" Tanya afan

" Bisa gak sih kalo gue tanya baik2 Lo juga jawab nya dengan baik " kesal Raka

" Bodo "

Drrtt drtt

Afan mengambil ponselnya saat nya panggilan masuk ke ponselnya

Afan langsung mengangkat nya, dan begitu kagetnya dia setelah mengangkat panggilan itu

" Afan segera kesana Bu" afan langsung mengambil jaket dan kunci motornya berlari keluar

" Fan , Lo mau kemana ?" Cegah Raka menahan lengan afan

" Bukan urusan Lo , lepasin gue " afan menghempaskan tangan Raka dan pergi meninggalkan Raka

Raka yg tak tinggal diam pun berniat mengikuti afan

**

Afan berlari di koridor rumah sakit menuju ruangan yg sudah di beritahu kepadanya

" Lili kakak mohon bertahan , jangan tinggalin Kakak " batin afan dengan air mata yg mengalir di pipinya

Afan langsung menghampiri ibu panti yg sudah menunggu di depan ruang rawat

" Bu , gimana keadaan lili ? Dia baik2 aja kan " ibu panti itu menggeleng

" Kita masuk ya , lili udah nungguin kamu " ujar ibu panti

Afan pun langsung masuk ke ruang rawat lili , di sana lili terbaring lemah dengan banyak alat2 yg menempel di tubuh kecil nya

Hati afan begitu sakit melihat anak sekecil itu harus merasakan sakit yg luar biasa ,

" Lili? Panggil afan , lili membuka matanya dan melihat afan tersenyum

" Kak afan , kenapa lama sekali datangnya "

" Sekarang kakak udah ada di sini " ujar afan menggenggam tangan kecil lili

" Aku kira kak afan gak akan datang , ku kira kak afan bakal ninggalin lili "

" Sssttt , Kakak ga akan pernah ninggalin lili . Kakak akan selalu ada di sisi lili "

" Tapi maafin Lili ya kak , lili haru pergi ninggalin Kakak " afan menggeleng

" Enggak Li ,lili gak boleh ninggalin Kakak , enggak, lili gak boleh pergi "

" kak afan , kakak harus kuat yaa . Lili ga bisa lagi nemenin Kakak . Tuhan udah ngajak lili buat tinggal di rumah nya "

" Kamu jangan mau , kamu harus tolak . Kamu ga boleh ikut "

" Kak, ini udah takdir lili . Mulai sekarang kakak harus berjuang sendiri yaa . Kakak ga boleh nyerah " afan menggeleng dan menangis dengan ucapan lili

" Batas waktu lili udah habis kak , jaga diri kakak baik2 yaa . Lili pamit yaa "

Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttt

" Enggakkk Li ,lili bangun . Jangan nutup mata kamu . Plis Li jangan tinggalin Kakak. Bangun li "

" Dokter , dokteeerrr " dokter pun langsung memeriksa lili

" Mohon maaf , Pasien sudah meninggal dunia " ujar dokter itu

" enggak , lili , bangun li , kamu janji mau berjuang sama2 ,tapi kenapa kamu pergi duluan ninggalin kakak , lili banguunnnn " afan begitu histeris dengan kepergian lili

" Afann , ikhlasin lili yaa. " Ujar ibu panti menenangkan afan

Raka yg melihat dari luar tak tega melihat afan yg begitu hancur di tinggal oleh anak kecil itu , begitu dekat kah dia dengan anak kecil itu sampai afan Sangat terpukul atas kepergian nya

***

Di pemakaman lili , afan hanya diam menatap nisan lili . Semua orang sudah pulang kecuali afan dan di temani oleh sherly

" Fan ,kamu harus ikhlas yaa . Ini yg terbaik buat lili . Lili kan udah ga ngerasa sakit lagi " uajr sherly menguatkan afan

" Emang dengan mati rasa sakit itu langsung hilang yaa ? Terus kenapa orang sakit ingin sembuh? Bukan nya mati dia ga akan ngerasa sakit ly ? "

" Fan , jgn kaya gini . Kematian lili udah takdirnya . Ga ada yg bisa mencegah kematian seseorang "

" Jika mati itu takdirnya , kenapa harus ada orang yg di salah kan sebagai penyebab kematian orang lain ly ? Lo bisa jawab ? " Tanya afan

" Takdir itu bohong ly, gue ga percaya sama yg namanya takdir "

" Afan ,kamu gak boleh ngomong kaya gitu " tegur sherly

Afan menangis sejadi-jadinya , sherly pun langsung menarika afan kepelukan nya

" Kamu harus kuat yaa ,lili pasti sedih ngeliat kamu kaya gini " ujar sherly

Raka yg diam2 berada di sana mendengar ucapan mereka membuat hatinya teriris

Raka memutuskan pergi dari pemakaman itu

" Fan , jgn kaya gini . Kematian lili udah takdirnya . Ga ada yg bisa mencegah kematian seseorang "

" Jika mati itu takdirnya , kenapa harus ada orang yg di salah kan sebagai penyebab kematian orang lain ly ? Lo bisa jawab ? "

Kata2 itu terus berputar di fikiran Raka

" Maafin gue fan , Karna gue selalu nyalahin Lo . Padahal memang ini bukan salah Lo " batin Raka

TBC


lonely [End ]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang