23

1.7K 177 20
                                    

" huekk..... huekkk .....uhuukk" Rama masuk melihat afan yg terusan muntah di dalam ke kamar mandi ,Rama mengintip afan

" Kenapa dia terus muntah?" Batin Rama

"Stttt , kepala gue sakit bgt " lirih afan pelan namun masih di dengar Rama

Tes tes tes

Rama membelalakkan matanya saat melihat cairan kental berwarna merah yg keluar dari hidung afan

" Aiisss , kenapa harus mimisan lagi sih " keluh afan , afan mengambil tisu untuk memberhentikan daranya , setelah nya dia membasuh wajahnya

Afan melihat dirinya di cermin, dia terlihat begitu menyedihkan baginya

" Kapan penderitaan gue berakhir , ya tuhan jika ini jalannya untuk kau mengambil nyawaku ,aku mohon jgn terlalu lama , aku ga kuat menahan sakit ini begitu lama, dan juga aku mohon sebelum itu terjadi , aku bisa mendapat kasih sayang papa  " ujar afan

" Apa maksud perkataan nya itu ? " Batin Rama ,

Afan pun memutuskan untuk keluar dari kamar mandi ,Rama langsung berlari keluar sebelum afan melihat dirinya di dalam

Afan meminum obatnya yg sudah di berikan Raka padanya

**

Afan menuruni tangga dan heran melihat seorang laki2 yg tidak dia Kenal duduk di sofa rumahnya"

" Siapa dia ? " Afan pun langsung menghampiri orang itu

" Anda siapa ya? Ada keperluan apa juga ?"  Orang itu melihat afan dari atas sampai bawah membuat afan risih

"Kok malah liatin saya kaya gitu ? "

" Lo afan yaa, adik Raka ? Gue Arie , temen nya Raka . Gue mau ketemu Raka "

" Raka nya belum pulang "

" Gue tau , Raka yg nyuruh gue buat nunggu di rumahnya . Mangkanya gue nunggu dia pulang di sini " afan mengangguk

" Lo lagi sakit ya? " Tanya Arie

" Cuma skaut Baisa, demam "

" Yakin cuma demam? Bukan sakit keras ? " Afan Melihat arie dengan tatanan tajam

" Tau apa sih Lo , yauda Lo tunggu di sini sampai kakak gue pulang . Gue mau ke dapur " afan berjalan pelan namin ntah kenapa badannya tiba2 begitu lemas

Arie yg Melihat afan akan terjatuh langsung menahan tubuh afan

" Lo kenapa? Lemes ? " Tanya Arie

" Gu-aa gpp , thanks " ujar afan

Afan menutup mulutnya saat ada sesuatu yg ingin keluar dari mulutnya , afan segera berlari ke westafel dan langsung memuntahkan isi perutnya , walau lagi2 hanya air lah yg ia muntah kan

" Lo belum makan ? Muntah Lo cuman air doang " ujar Arie yg memijit tengkuk afan , ya Arie menyusul afan

" Lo ngapain ngikut gue kesini ?" Tanya afan

" Sakit apa ? Kanker ? " Wajah afan langsung kaget saat Arie menyebutkan penyakit itu

" Lo- " Arie tersenyum kecut pada afan

" Gue tau , kenapa di tutupin dari Kakak Lo ? "

" Lo tau dari mana ?"

" Ikut gue " Arie menarik tangan afan untuk mengikutinya

Skip

" RI maaf bgt ,gue lama yaa ? " Tanya Raka pada Arie , Raka yg baru pulang  merasa bersalah bgt karna membuat Arie menunggu lama

lonely [End ]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang