21

1.7K 140 23
                                    

" afaaan " lirih Raka karna telah mengetahui siapa orang di balik penutup wajah yg selama ini menyamar sebagai Gibran

Afan membuang muka dari tatapan Raka

" dugaan gue di awal ternyata benar , sejak kapan Lo lakuin hal ini ?" Tanya Raka

" Maaf " hanya itu yg keluar dari mulut afan

" Gue ga minta Lo buat minta maaf, gue mau Lo jawab . Sejak kapan Lo masuk ke dunia kaya gini ? " Tanya Raka

" Rak ? Jadi gibran itu adik Lo ? " Tanya defri yg menghampiri Raka

" Def, biarin gue selesain ini berdua dulu " Defri mengangguk

Namun tiba2 suara sirine polisi terdengar membuat yg lainnya bergegas pergi dari tempat itu

" Rak polisi , cepatan cabut" ujar Defri

" Kita bahas nanti, kita pergi dulu " ajak Raka

Afan bergegas ke motornya untuk melarikan diri , tapi tiba2 afan terjatuh dan memegang kepalanya

" Afaann " panik Raka , Raka langsung menghampiri afan dan membantu nya

" Kak lebih baik Lo pergi sekarang, sebelum polisi kesini " ujar afan

" Gak mungkin gue ninggalin Lo, ayo kita pergi sekarang "

" Aakkhh " keluh afan saat ia merasakan pusing yg luar biasa

" gue ga kuat kk , lebih baik Lo pergi sekarang . Jangan pikirin gue " lanjut nya

" Enggak, gue ga akan ninggalin Lo " kekeh Raka

" Ayo gue bantu " Raka membantu afan berdiri untuk melarikan diri namun sayangnya polisi sudah mengepung mereka

" Dasar kalian pembuat onar di jalanan " omel polisi itu pada mereka

" Ayo kalian ikut kita ke kantor "

" Tapi pak , adik saya lagi sakit " ujar Raka

" Sudah jangan banyak alasan , sekarang kalian berdua ikut saya ke kantor "

Skip

Raka berada di sel sendirian Karna afan sedang di tangani oleh dokter , Raka meminta polisi untuk memeriksa keadaan adik nya

Tak berapa lama afan pun datang , Raka langsung menghampiri afan

" Afan kok Lo udah balik? " Tanya Raka

" Karna gue udah gpp, mangkanya gue balik kesini . Gue ga akan biarin Lo sendirian di sel ini "

" Gue udah nelpon papa buat kesini , papa pasti bebasin kita " afan mengangguk dan terdiam

" fan ?"

" Hmm ? " Afan menatap Raka

" Lo belum jawab pertanyaan gue , sejak kapan Lo masuk kedunia seperti itu ?" Tanya Raka

" Lo sendiri ? Bukannya Lo juga masuk dunia balap liar itu yaa ? Sejak kapan? " Tanya balik afan

" Udah lama , gue kesepian semenjak papa mulai sibuk dengan urusannya . Dan lo, kita juga ga sedekat sekarang" afan mengangguk

" dan lo , Jawab gue dek " afan kembali melihat Raka saat Raka menyebut nya dengan sebutan adek

"Cukup lama, awal gue masuk SMA " jawan afan

" Untuk apa? Lo tau kan bahayanya ngelakuin balap liar kaya gini "

" Untuk uang , gue butuh uang kak "

" Sebanyak itu ? Apa uang yg papa kasih selama ini ga cukup ? Kalo ga cukup Lo bisa ngomong kan ? "

" Apa ? Tinggal ngomong? Lo tau sendiri kak , papa ga pernah kasih setiap gue minta " Raka terdiam

" Gue cuma anak yg ga di anggap di rumah , dari situ gue bukan cuma cari uang , gue bisa dapetin kesenangan "

" kesenangan? Ini bukan kesenangan fan , kalo Lo kenapa2 gimana saat balapan ? "

" apa beda nya sama lo , dan Justru itu yg gue mau ,  gue udah ga kuat nahan rasa sakit hati gue , kalo aja bunuh diri ga berdosa , mungkin gue udah ngelakuin dari lama . Sayangnya aja jalanan ini bisa gue taklukin . Hue pengen nyerah aja kak jalanin hidup ini " jelas afan

Raka menarik afan kedalam pelukannya

" Pliss jgn ngomong gitu , sekarang Lo ada gue kan ? Jadi buang semua pikiran2 buruk Lo itu , gue akan selalu ada buat Lo , gue kakak Lo , Lo boleh berkeluh apa pun sama gue . Tapi Lo ga boleh nyerah " ujar Raka menguatkan

" Afan ? Raka ? Kalian boleh keluar . Karna papa kalian sudah menjamin kalian berdua " Raka dan afan pun keluar menemui papanya

" Papa " panggil Raka , Rama hanya melihat sekilas Raka dan beralih menatap afan dengan tajam

Afan yg di tatap tajam langsung menundukkan pandangan nya

" Pulang sekarang, papa tunggu di rumah " Rama langsung pergi

" Dek , ayo pulang " ajak Raka , Adah mengangguk dan mengikuti Raka

***

" Papaaa " panggil sherly pada Dirly yg sedang berada di ruang kerjanya

" Ada apa sayang " ujar dirly

" Ini sherly bawain kopi buat papa" ujar sherly.

" Ya ampun baik banget sih putri papa , padahal kan papa ga minta "

" Yakan sherly tau papa pasti banyak kerjaan terus ngantuk ,bjadi sherly buatin kopi buat papa. "

" Makasih ya , oh ya Mala mana ? "

" Ada di kamarnya tuh , banyak bgt sih dokumen pasien papa " ujar sherly sambil melihat2 dokumen pasien

Pluukk

Mata sherly melihat dokumen yg tak sengaja ia jatuh kan , dirly juga Melihat dokumen itu adalah dokumen kesehatan afan

Dirly langsung buru2 mengambil nya sebelum sherly melihat nama yg tertera di dokumen itu

" Kamu kebiasaan ih suka nyerakin dokumen2 papa " tegur Dirly

" Pa ? Itu dokumen apa? Kenapa papa buru2 Ambil dokumen itu kaya takut bgt sherly tau isinya?" Tanya sherly

" Ha ? Enggak kok syng , ini dokumen2 Pasien papa aja "

" Mata aku salah baca atau gimana ya ? Kenapa ada nama afan di dokumen itu ? Apa afan sakit ? Tapi kalo sakit pasti papa bilang kan sama gue " batin sherly

" Hei kok malah bengong sih , udah sana kamu ke kamar tidur . Kan besok harus sekolah "

" Yaudah deh pa , sherly ke kamar ya. Papa jangan terlalu larut tidur nya yaa. Gnight papa "

" Gnight sayang " sherly pun keluar dari ruang kerja Dirly

" huff ,Untung aja sherly ga liat, maafin papa karna harus nutupin ini dari kamu , ini permintaan Afan " batin Dirly dan langsung menyimpan dokumen itu di tempat yg aman

TBC

lonely [End ]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang