" eghh " afan membuka matanya , dia melihat sekeliling ruangan yg di dominasi dengan warna putih , bahkan dengan bau yg sangat khas Afan sudah tau dia berada di mana
" Ahh kesel bgt , kenapa harus masuk lagi sih . Ini lagi pake di infus segala " dumel afan
Afan melihat Raka yg tertidur di sofa ruangan nya ,
" Pasti Lo capek ya kak jagain gue di sini " lirih afan
Ceklek
" Pah ?" Rama tersenyum dan mendekat ke ranjang afan
Rama bersyukur setelah afan sadar dia kembali mengingat semuanya
Rama langsung memeluk afan dengan erat membuat afan heran
" Ada apa pah ? Om Dirly pasti bicara yg enggak2 kn sama papa ? Aku baik2 aja kok , aku lebih tau kondisi aku dari pada om Dirly , kan yg ngerasain aku pah " ujar afan seolah-olah tau bahwa sikap Rama seperti ini pasti berhubungan dengan diagnosa kesehatan nya
" Kita lakukan operasi nya ya " pinta Rama , afan langsung mendorong tubuh Rama membuat pelukan itu terlepas
" Aku ga mau " tolak afan
" Tapi nak- "
" Aku udah turutin untuk kemoterapi, lalu apa lagi . Itu ga cukup apa ? Pah aku udah cukup tersiksa dengan kemo " teriak afan membuat Raka yg tertidur terbangun
" Tapi kemoterapi nya gagal fan , tubuh kamu sudah menolak obat2 kemoterapinya , gada jalan lain nak " ujar Rama
" Pah ada apa? " Tanya raka
" Aku ga mau pah, aku takut . Aku mau menghabiskan sisa hidup aku bersama kalian semua, aku ga mau hidup aku terbuang sia2 di ruang operasi .tolong ngertiin aku " ujar afan
Raka bingung namun ia memilih diam membiarkan papa nya dan afan berbicara
" Tapi kalo kita terlambat , itu akan memperparah kondisi kamu . Kamu bisa lumpuh total bahkan lebih parahnya kamu bisa mati otak fan " Raka membelalakkan matanya mendengar penjelasan papa nya , sebegitu parahkah keadaan adiknya
Sementara afan hanya terdiam , termenung dengan ucapan Rama . Tiba2 afan tersenyum dan tertawa namun air matanya membasahi pipinya
" Udah separah itu ya pah ? " Kekeh afan
" Sekarang papa mau tanya, apa akhir2 ini tubuh kamu sulit kamu kendalikan? " Tanya Rama ,afan mengangguk pelan
" Kita lakukan operasi segera yaa, papa akan urus semua nya dan kita berangkat ke Jerman " afan menoleh melihat Rama dengan tatapan tajam
" Aku gak mau " ujar afan dan langsung melepaskan infusnya dan turun dari ranjang nya berlari keluar ruangan
" Afaan " Rama dan Raka langsung berlari mengejar afan keluar
" Rama ? " Panggil Dirly
Dirly dan Raka menghentikan langkahnya dan melihat ke arah Dirly
" Ada apa? Kenapa kalian berlari seperti itu ? "
" Afan kabur saat gue mengatakan tentang operasi itu , sekarang gue lagi ngejar afan "
" Apa ? Yauda sekarang ayo kita kejar " Rama Raka dan Dirly langsung berlari mengejar afan
" Gue ga mau , gue ga mau di operasi " ujar afan dengan tangisan nya
" Gue ga mau kehilangan momen kebersamaan bersama kalian , gue masih mau hidup , gue masih mau menghabiskan waktu gue bersama kalian " batin afan
Afan terus berlari tanpa dia sadar bahwa afan sudah berada di luar gerbang rumah sakit
" Afaaann " panggil Rama , afan menoleh dan melihat Rama Raka dan Dirly yg berlari menyusul
KAMU SEDANG MEMBACA
lonely [End ]☑️
Randomafan adalah seorang anak yg kesepian , dia memiliki seorang ayah , dan juga kakak . namun dia seperti hidup sendiri . tidak ada yg memperdulikan dia , tidak di anggap keberadaannya ada afan ingin mendapatkan kasih sayang dari ayah nya walau pun d...