38

1.5K 168 32
                                    

" E-Eby ?" Kaget afan melihat Eby yg berdiri menatap nya dengan mata yg sudah berkaca-kaca

Eby mendekat dan membantu afan untuk berdiri

" jujur sama gua? Lu sakit apa bg? " Tanya Eby to the point

" Gu- "

" Jgn bilang gpp, mau sampe kapan Lo nutupin hal ini ha? Mau sampe kapan bodohin kita semua ? Dari awal gua udah curiga sama lu BG "

" Maksud Lo? Curiga apa ? " Sangkal afan

" Kedekatan Lo sama ayah sherly? " Afan menaikan alisnya seolah tak mengerti dengan ucapan Eby

" Awalnya gue mikir Lo dekat sama ayah sherly karna sherly ,, Lo sering ketemu sama ayahnya sherly bahkan tanpa sepengetahuan sherly , Lo diam2 bahkan ga sekali dua kali gue ngeliat Lo di RS bareng ayah sherly BG " jelas Eby

" Dan gue semakin curiga saat tau ayah sherly itu dokter spesialis kanker " melihat afan yg terdiam membuat Eby merasa bahwa kecurigaan nya benar

" Itu ga benar kan BG ? " Tanya Eby

" Bg ? Jawab gue , bilang kalo gue salah " ujar Eby memegang kerah baju afan

" Itu benar " jawab afan ,

Eby terpaku dan melepaskan tangan nya dari baju afan , menatap wajah afan mencoba mencari kebohongan di matanya

" Bg ? "

" Bukannya Lo minta gue untuk ga nutupin semuanya by ? Kanker , gue sakit kanker by " jawab afan

Eby merasakan sesak di dadanya , kecurigaannya selama ini benar ,tapi mendengar langsung dari bibir afan benar2 membuat nya syok

Eby berharap kecurigaan nya salah, Kenapa afan tak menyangkal nya , dan mengatakan bahwa ia salah , mengapa afan membenarkannya

" By ?" Panggil afan Karna Eby yg diam saja dan menatap kosong ke bawah lantai toilet

" Eby " panggil afan lagi dan menyentuh bahunya

" Ba-aang " Eby menatap afan dan langsung memeluk tubuh afan ,

Eby menangis sejadi jadinya di pelukan afan , afan pun membalas pelukan Eby dan menenangkan Eby , afan juga ingin menangis ,tapi ia tahan tak ingin membuat Eby bertambah sedih

" Kenapa harus Lo bg ,Lo udah terlalu banyak menderita " afan melepaskan pelukannya dan tersenyum pada Eby

" Ini udah takdir hidup gue by , mau gak mau gue harus jalani sampai batas yg udah di tentukan " jawab afan

" Kenapa Lo rahasia kan ini dari kita semua bg ? Lo nahan sakit ini sendirian , kenapa ga berbagi ke kita rasa sakit Lo ?" Tanya Eby

" Gue ga mau buat kalian semua khawatir , gue ga mau nyusahin kalian , gue ga mau by "

" Lo anggap kita apa emang nya selama ini ? Apa gunanya kita semua sebagai sahabat Lo ? Dan gua? Lo bilang kalo Lo udah anggap gue adek lo kan ? Tapi kenapa Lo ga mau berbagi apapun ke gue ? Kenapa hanya kebahagiaan yg Lo kasih dan tunjukan ke gue BG ? " Kesal Eby

" Maafin gue " afan tak tau lagi harus mengatakan apa pada Eby

" Gue harus bilang sama mereka " ujar Eby

Afan langsung menahan tangan Eby yg akan pergi menemui teman2nya yg lain untuk memberitahukan sakit afan

" Jangan by , jangan kasi tau mereka . Gue ga mau mereka khawatir sama gue " cegah afan

" Mereka harus tau BG, sakit Lo bukan sakit yg main2 " Eby melepas kan tangan afan dan berbalik melangkah pergi

" Eb- akkhh "

lonely [End ]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang