46

1.6K 166 32
                                    

Sherly memasuki ruangan rawat afan setelah menenangkan hatinya , yg lainnya sudah pulang dan tinggal Rama dan Raka lah yg berada di ruangan afan

" Om " panggil sherly

" Kamu dari mana aja sher, afan nyariin kamu dari tadi loh" 

" Maaf om , sherly tadi ada urusan sebentar . Afan nya tidur om ? "

" Iya baru aja , habis minum obat langsung tidur . mungkin pengaruh obat juga kali yaa " sherly mengangguk

" Oh ya om sama kk Raka belum makan kan ? Kalian makan aja dulu biar afan sherly yg jaga " ujar sherly

" Ga ngerepotin kamu sher? " Tanya Raka

" Ih kaya sama siapa aja kk , gpp lah " balas sherly

" Yaudah gue titip afan ya sher , pa mending kita ke kantin aja dulu ya buat beli makanan " ajak Raka

" Sebenarnya papa ga nafsu makan Raka , kamu aja yaa "

" Pah ,Raka juga ga nafsu makan loh . Tapi setidaknya kita harus makan walaupun juga sedikit . Kalo kita sakit ntar siapa yg jagain afan ? "

" Yaudah kalo gitu , sherly om titip afan ya . Kamu mau nitip makanan apa biar sekalian om bawain kesini nanti"

" Gausah om , aku udah makan kok "

" Bener nih ?"

" Iya om "

" Yaudah kita pergi dulu ya " sherly mengangguk

Setelah mereka pergi sherly pun mendekat ke ranjang afan ,duduk di kursi yg sudah di sediakan di sebelah ranjang nya

Sherly menatap wajah afan yg masih terlihat pucat dengan matanya yg terpejam , bahkan saat ini afan terlihat kurusan dengan pipinya yg tirus ,tapi walaupun begitu tak mengurangi ketampanan yg dimilikinya

" Haii , maaf ya aku baru nemuin kamu . Aku harus nyiapin diri aku dulu buat ngehadapi kenyataan ini fan " ujar sherly

" Kenapa harus kamu , Kenapa harus kamu yg ngalamin hal ini afan ? Kenapa? " Sherly menelungkup kan wajahnya dan manangis

" Aku Boleh marah gak sih sama tuhan ? Aku boleh gak nyalahin tuhan atas apa yg terjadi sama kamu ? Hiks hiks "

" Kamu ga Boleh berfikir kaya gitu sherly "

" Afaan ? Kamu udah bangun?  " afan membuka matanya dan menatap sherly sendu

" Jangan nangis " ujar afan menghapus air mata sherly dengan tangan nya yg tak di infus

Bukannnya berhenti sherly semakin menangis

" Hei dengerin aku , jangan pernah menyalahkan Tuhan atas apa yg telah terjadi , ini semua udah di gariskan sebagai takdir aku sebelum aku lahir ly "

" Dan jgn lupakan kalo tuhan pasti akan memberikan hikmah nya atas apa yg terjadi saat ini " lanjut nya , sherly tak menjawab dan masih saja menangis sesenggukan

" Hei aku baru ketemu kamu loh sehabis sadar dari koma , masa aku harus liat kamu nangis kaya gini sih "

" Air matanya ga mau berhenti afaaann hiks hiks " ujar sherly menghapus air matanya kasar

Afan berusaha duduk dan sherly dengan sigap membantu afan untuk duduk

" Sini sini aku peluk " sherly langsung menubruk kan dirinya di pelukan afan , afan semakin kaget saat sherly menangis semakin kencang

" Loh loh ini kok makin kencang sih nangisnya, aku meluk supaya kamu tenang loh sher " ujar afan

" Hiks hiks afaan , aku ga mau kehilangan kamu " afan tersenyum

lonely [End ]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang