Sebelumnya aku minta maaf yaa karna lama bgt update ceritanya
Okelah kita lanjut
Happy reading
****
Afan sedang berada di basecamp sendiri an , yg lainnya akan menyusul
Dia yg bosan pun mengambil sebatang rokok di saku nya dan menghisapnya
" Sejak kapan Lo ngerokok ? " Ujar Kevin yg baru datang
" Udah lama sih " ujar afan
" Kok gue gak pernah tau " afan hanya mengedikan bahunya tak perduli
" Lo mau ? " Tawar afan
Bukannya mengiyakan , Kevin justru Merampas rokok yg di pegang afan dan langsung mematikan nya
" Lo apa2an sih bg " kesal afan dan ingin mengambil rokok nya kembali namun Kevin malah menjauhkan nya
" Lo yg apa2an , Lo kira bagus ngerokok hah ? Keren Lo rasa? " Ujar Kevin marah
Afan diam Dengan wajah kesal nya , tak berapa lama yg lainnya pun datang
" Eiii udah ada BG afan sama BG Kevin nih " ujar Eby , namun yg lain merasa ada yg beda dari mereka
" eehh kok pada diem sih , Vin , fan ?" Tegur rehan
" Kenapa dah Lo pada ? " Valen pun duduk di samping afan menepuk pundak nya
" Fan- " belum selesai Valen bicara afan langsung bangkit dan langsung naik ke atas menuju kamar yg memang sudah ada di basecamp itu
" Vin ,afan kenapa? "
" Kalian tau afan ngerokok? " Tanya Kevin , yg lain hanya diam
" Kenapa kalian diam ? Itu artinya kalian semua tau soal ini ? "
" Rokok mah hal biasa Vin , gausah berlebihan kaya gitu kali "
" Gausah berlebihan kata Lo Han ? Lo tau gak bahayanya ngerokok , apalagi dia masih di bawah umur "
" Sorry BG , lagian Lo tau gimana afan kalo kita larang " Valen
" Kalo kalian ga bisa , seharusnya kalian kasih tau gue . Biar itu jadi urusan gue bukan nya malah diem "
" Tapi BG ki- "
" Ngejawab lagi Lo by, bukan nya ngaku salah malah nyari pembelaan Mulu"
" Iya iya BG kita salah karna ga ngasih tau Lo "
" Yauda Vin jgn marah2 " ujar rehan
" Jgn marah2 Lo juga sama . Bukannya ngasih tau yg bener juga " omel Kevin
**
Rama menatap figuran mendiang istrinya yg sedang mengandung afan saat itu
Di foto itu istri nya begitu terlihat cantik walaupun dengan perutnya yg membuncit
" Medina , aku begitu
merindukanmu . Sekarang anak kita sudah besar , Raka sudah masuk kuliah . Afan juga sudah besar , maafkan aku karna tak merawat ya dengan baik , aku belum bisa menerima dia Karna kepergian kamu. Aku belum bisa menerima semua kenyataan ini "" Tapi dia tumbuh dengan baik , dia bahkan mirip dengan kamu . Senyum nya , matanya , semuanya ada di dirinya " Rama mengambil foto afan yg memang sengaja ia simpan di laci meja kerja nya Rama
Rama tersenyum melihat foto afan yg Tersenyum,
" Kamu anak kuat kan ? Tetap lah bertahan sampai papa bisa menerima kepergian mama kamu fan " ujar Rama
**
Afan terbangun dari tidurnya saat dering ponselnya mengganggu tidurnya
" Halo ? "
" Afan , kamu lupa hari ini harus check up ? "
Afan langsung membuka matanya dab melihat nama di layar ponselnya
" Maaf dok, afan lupa "
" Iss , dasar cepetan kesini "
" Ga bisa besok aja ya dok "
" Ga bisa , harus hari ini . Sekalian ada yg ingin saya sampaikan ke kamu . Penting . Saya tunggu "
Tut Tut Tut
Afan langsung bangkit dan mengambil kunci motornya
**
" Lah tuh anak mana dah kagak turun2 " ujar Kevin melihat afan yg dari tadi tidak keluar dari kamar
" Ngambek dia tuh sama lu " rehan
" Nah panjang umur tuh anak " Valen menunjuk afan yg menuruni tangga
" Eh Lo mau kemana? " Panggil Kevin karna afan langsung melewati nya begitu saja
" Lah beneran marah dia ?" Tanya Kevin
" Ya iyalah, siapa suruh Lo marahin dia . Udah tau kan kenapa kita ga mau negur tuh anak " jelas rehan
***
Tok tok tok
" Masuuk " afan membuka pintu dan menunjukkan cengiran bodoh nya pada dokter yg selama ini menangani nya
" Akhir nya datang juga kamu fan " ujar dokter
" Hehe maaf dok, hari afan lupa "
" Yaudah langsung aja ya " afan mengangguk dan mengikuti dokter itu untuk melakukan pemeriksaan
Skip
" Gimana dok hasilnya? " Tanya afan setelah selesai melakukan check up
" Kamu berharap apa ? " Tanya dokter itu
" Ya berharap hasilnya baik lah "
Tak
" Aah , kenapa kepala afan di jitak sih . Kan sakit " keluh afan setelah mendapat jitakan di kepala nya
" Obat yg kamu minum selama ini hanya sebagai penghilang rasa sakit dan juga memperlambat perkembangan kanker , bukan untuk mengurangi nya " afan hanya merenggut
" Lakukanlah Kemo " saran dokter itu
" Tapi-"
" Fan , kanker kamu sudah memasuki stadium 4 . Ini sudah sangat parah "
" Oh ya bukan nya ada hal yg ingin dokter sampaikan tadi "
" Kamu berusaha mengalihkan pembicaraan ya ?" Afan hanya tertawa
Dokter itu hanya menggeleng melihat afan , sebenarnya ia ingin sembuh atau tidak pikirnya
Ceklek
" Maaf dokter , saya terlambat " afan menoleh kebelakang melihat siapa yg baru saja masuk
" Om Dirly " lirih nya
" Loh afan ? " Kaget Dirly
" Kamu ngapain ada di sini ?" Tanya Dirly
" Kalian udah saling kenal ? " Kaget dokter itu
" Dia ini pacar nya anak saya dok " canda Dirly
" Apaan sih om , aku bukan pacarnya sherly " elak afan
" Bagus kalo kamu kenal sama anak ini , saya titip dia ke kamu selagi saya melakukan tugas di luar negeri "
" Jadi maksud dokter pasien yg dokter Bilang itu afan ?" Dirly tak percaya
" Iya , dan dari pemeriksaan kanker afan sudah memasuki stadium 4 " Dirly melihat afan tak percaya
" afan sekarang dokter Dirly ini yg akan menangani kamu , karna kamu cukup mengenal nya saya harap kamu mendengar nasehat dari dia , apalagi dokter Dirly ini kan calon mertua kamu kan " canda dokter itu , namun Dirly dan afan hanya diam membuat dokter itu heran
TBC
Hehhe maaf ga nyambung yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
lonely [End ]☑️
Randomafan adalah seorang anak yg kesepian , dia memiliki seorang ayah , dan juga kakak . namun dia seperti hidup sendiri . tidak ada yg memperdulikan dia , tidak di anggap keberadaannya ada afan ingin mendapatkan kasih sayang dari ayah nya walau pun d...