Afan menjadi canggung saat Dirly terus menatap dirinya , setelah habis dari ruangan dokter Dirly mengajak afan untuk berbicara di taman RS
" Om kenapa liatin aku terus sih " ujar afan risih
" Udah berapa lama ? " Tanya Dirly
" Apanya ?" Heran afan
" Sakit kamu "
" Seharusnya nya om kan udah tau , dokter ditra pasti udah ngasih semua catatan kesehatan aku "
" Okee , itu artinya kamu udah Nerima saya sebagai dokter kamu sekarang kan "
" Ya mau gimana lagi "
" Sherly tau ?" Afan menggeleng
" Gak ada yg tau , bahkan keluarga aku "
" Apa? , Hal sebesar ini kamu rahasia in dari keluarga kamu . Apa Raka juga gak tau ?" Afan menggeleng
Tak
" Aahh, om kok malah jitak aku sih . Sama aja kayak dokter ditra " kesal afan
" Keluarga hanya sebagai simbol om , nyatanya saya ga punya rumah untuk pulang " jelas afan dengan mata berkaca-kaca
" Papa kamu ? " Afan tersenyum kecut
" Papa benci sama saya , papa benci karna saya lahir . Papa berharap saya seharusnya tidak pernah lahir ke dunia ini " dirly tak percaya mendengar ucapan afan
" Bagaimana dengan ibu kamu?"
" Mama udah meninggal Karna lahirin saya , karna itu lah papa saya menganggap saya sebagai pembunuh mama saya " jelas afan
" Pemikiran macam apa itu " kaget Dirly
" Afan ,kalo boleh tau siapa nama papa kamu ? " tanya afan Karna Dirly begitu penasaran dengan keluarganya
" Buat apa om ? "
" Em kali aja om kenal, tapi kalo kamu ga mau ngasih tau juga gpp "
" Rama , Rama arwijaya " ujar afan
" Aku rasa om kenal deh, Soal nya papa kan orang yg cukup berpengaruh di Jakarta ini " lanjutnya sambil bercanda
" Rama arwijaya? Ibu kamu- Medina ? "
" Om kenal sama mama aku ? "
" Pantas saja afan begitu mirip dengan mu , dan aku baru tau kalo kamu sudah tiada Medina" batin Dirly
" Om " panggil afan Karna Dirly tiba2 memeluknya
" Eeh maaf " ujar Dirly dan langsung menghapus air matanya
" Om kenapa ? " Tanya afan
" Om gpp " afan sebenarnya heran , namun dia tidak ingin bertanya lebih lanjut
" Om, tolong jgn kasi tau siapapun soal penyakit aku ya om . Apalagi ke sherly . Afan mohon om " Dirly menghela nafas berat dan mengangguk
***
Afan memasuki rumah nya dan langsung di hampiri oleh Raka
" Eeh dari mana Lo " tanya Raka
" Kepo yaa "
" Ya iyalah , gue dari tadi nungguin Lo balik "
" Ngapain ? Ga biasanya Lo nungguin gue " ujar afan heran
" Gue mau Nebus semua waktu yg udah gue buang sia2 selama ini , jadi gue mau Lo nemenin gue main PS "
" Yaelah bilang aja kalo Lo gada temennya buat main , ga perlu panjang lebar juga "
" Hehe gue bosen , udah ayok temenin gue "
" Bentar gue mau mandi dulu , ntar gue nyusul Lo "
" Oke , jgn lama Lo "
" Iyaa " afan pun langsung pergi ke kamarnya
" Gue goreng nugget aja kali ya buat cemilan " Raka pun menuju dapur untuk menggoreng nugget
Skip
Afan pun menghampiri Raka yg sudah menunggu di ruang keluarga
" Lama bgt ya pak mandinya , kaya cewe aja "
" Emang kaya Lo, mandi cuma basahin mata doang " sindir afan
" Dih sok tau, lagian kalo ga mandi gue tetap ganteng kali "
" Iya deh "
" Lah siapa yg goreng nugget nih sampe item " ujar afan melihat nugget item
" Gue , heheh " kekeh Raka
" Lo ? Kenapa ga nyuruh bibi aja sih . Udah tau Lo kaga pernah masak , jangan kan masak , masuk dapur aja kaga pernah " ejek afan
" Ga ngehargain bgt sih Lo udah gue gorengin nih buat Lo . Lagian bibi juga lagi pergi " afan mengangguk sambil mengambil nugget dan membolak-balik nugget nya
" Udah ih gausah di liatin gitu , langsung makan aja. Udah ah yok langsung main " kesal raka
****
Dirly termenung di ruang kerja nya sedang memikirkan sesuatu
" Rama arwijaya ? Saya ga pernah nyangka kalo dia bakal memperlakukan putra nya seperti itu . Medina , aku janji akan selalu ada untuk afan , aku akan melindungi dia untuk kamu " ujar Dirly
***
Rama yg tertidur di meja kerjanya , tiba2 terbangun saat ada sebuah tangan yg mengelus pipinya
" Medina ? " Kaget Rama saat melihat alm istrinya yg berada di hadapannya
Rama langsung memeluk Medina erat menyalurkan rasa rindu yg teramat dalam
" Aku begitu merindukan mu syang, kenapa kamu ga pernah hadir di mimpi ku "
" Aku datang karna ada hal yg ingin aku sampaikan "
" Kami ingin menyampaikan apa ?"
" Aku sudah memberikan 2 merpati padamu , namun kamu tidak merawatnya dengan baik mas , aku sangat kecewa "
" 2 merpati ? Maksud kamu ? "
" Salah satu merpati itu juga sednag terluka, aku tidak sanggup melihat merpati itu menderita seorang diri dengan lukanya "
" Medina, aku sama sekali tidak paham apa yg kamu bicarakan "
" Aku akan mengambil dia kembali mas , dan aku harap kamu bisa memanfaatkan waktu bersama merpati itu sebelum aku mengambil nya kembali "
" Merpati apa ? Aku gak tau merpati yg kamu maksud " bukannya menjawab Medina hanya memberikan senyuman dan memberikan sebuah figura foto pada Rama dan menghilang
" Medina ? Medina ? Medinaa " Rama terbangun dari tidurnya , ternyata yg di alaminya tadi hanya sebuah mimpi
Rama bingung saat dia memegang sebuah figura foto ,yg di mana itu adalah foto afan
" Bagaimana bisa ada foto afan di sini ?" Bingung Rama , Rama teringat dengan mimpinya Dimana Medina mengatakan tentang 2 burung merpati , dan akan mengambil satu merpati yg terluka
" Siapa yg di maksud Medina " bingung nya dan kembali melihat foto afan
" 2 merpati ? , Apa itu afan ?"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
lonely [End ]☑️
Randomafan adalah seorang anak yg kesepian , dia memiliki seorang ayah , dan juga kakak . namun dia seperti hidup sendiri . tidak ada yg memperdulikan dia , tidak di anggap keberadaannya ada afan ingin mendapatkan kasih sayang dari ayah nya walau pun d...