18

1.5K 136 12
                                    

Afan menjadi canggung saat Dirly terus menatap dirinya , setelah habis dari ruangan dokter Dirly mengajak afan untuk berbicara di taman RS

" Om kenapa liatin aku terus sih " ujar afan risih

" Udah berapa lama ? " Tanya Dirly

" Apanya ?" Heran afan

" Sakit kamu "

" Seharusnya nya om kan udah tau , dokter ditra pasti udah ngasih semua catatan kesehatan aku "

" Okee , itu artinya kamu udah Nerima saya sebagai dokter kamu sekarang kan "

" Ya mau gimana lagi "

" Sherly tau ?" Afan menggeleng

" Gak ada yg tau , bahkan keluarga aku "

" Apa? , Hal sebesar ini kamu rahasia in dari keluarga kamu . Apa Raka juga gak tau ?"  Afan menggeleng

Tak

" Aahh, om kok malah jitak aku sih . Sama aja kayak dokter ditra  " kesal afan

" Keluarga hanya sebagai simbol om , nyatanya saya ga punya rumah untuk pulang " jelas afan dengan mata berkaca-kaca

" Papa kamu ? " Afan tersenyum kecut

" Papa benci sama saya , papa benci karna saya lahir . Papa berharap saya seharusnya tidak pernah lahir ke dunia ini " dirly tak percaya mendengar ucapan afan

" Bagaimana dengan ibu kamu?"

" Mama udah meninggal Karna lahirin saya , karna itu lah papa saya menganggap saya sebagai pembunuh mama saya " jelas afan

" Pemikiran macam apa itu " kaget Dirly

" Afan ,kalo boleh tau siapa nama papa kamu ? " tanya afan Karna Dirly begitu penasaran dengan keluarganya

" Buat apa om ? "

" Em kali aja om kenal, tapi kalo kamu ga mau ngasih tau juga gpp  "

" Rama , Rama arwijaya " ujar afan

" Aku rasa om kenal deh, Soal nya papa kan orang yg cukup berpengaruh di Jakarta ini " lanjutnya sambil bercanda

" Rama arwijaya? Ibu kamu-  Medina ? "

" Om kenal sama mama aku ? "

" Pantas saja afan begitu mirip dengan mu  , dan aku baru tau kalo kamu sudah tiada Medina" batin Dirly

" Om " panggil afan Karna Dirly tiba2 memeluknya

" Eeh maaf " ujar Dirly dan langsung menghapus air matanya

" Om kenapa ? " Tanya afan

" Om gpp " afan sebenarnya heran , namun dia tidak ingin bertanya lebih lanjut

" Om, tolong jgn kasi tau siapapun soal penyakit aku ya om . Apalagi ke sherly . Afan mohon om " Dirly menghela nafas berat dan mengangguk

***

Afan memasuki rumah nya dan langsung di hampiri oleh Raka

" Eeh dari mana Lo " tanya Raka

" Kepo yaa "

" Ya iyalah , gue dari tadi nungguin Lo balik "

" Ngapain ? Ga biasanya Lo nungguin gue " ujar afan heran

" Gue mau Nebus semua waktu yg udah gue buang sia2 selama ini , jadi gue mau Lo nemenin gue main PS "

" Yaelah bilang aja kalo Lo gada temennya buat main , ga perlu panjang lebar juga "

" Hehe gue bosen , udah ayok temenin gue "

" Bentar gue mau mandi dulu , ntar gue nyusul Lo "

" Oke , jgn lama Lo "

" Iyaa " afan pun langsung pergi ke kamarnya

" Gue goreng nugget aja kali ya buat cemilan " Raka pun menuju dapur untuk menggoreng nugget

Skip

Afan pun menghampiri Raka yg sudah menunggu di ruang keluarga

" Lama bgt ya pak mandinya , kaya cewe aja "

" Emang kaya Lo, mandi cuma basahin mata doang " sindir afan

" Dih sok tau, lagian kalo ga mandi gue tetap ganteng kali "

" Iya deh "

" Lah siapa yg goreng nugget nih sampe item " ujar afan melihat nugget item

" Gue , heheh " kekeh Raka

" Lo ? Kenapa ga nyuruh bibi aja sih . Udah tau Lo kaga pernah masak , jangan kan masak , masuk dapur aja kaga pernah " ejek afan

" Ga ngehargain bgt sih Lo udah gue gorengin nih buat Lo . Lagian bibi juga lagi pergi " afan mengangguk sambil mengambil nugget dan membolak-balik nugget nya

" Udah ih gausah di liatin gitu , langsung makan aja. Udah ah yok langsung main  "  kesal raka

****

Dirly termenung di ruang kerja nya sedang memikirkan sesuatu

" Rama arwijaya ? Saya ga pernah nyangka kalo dia bakal memperlakukan putra nya seperti itu . Medina , aku janji akan selalu ada untuk afan , aku akan melindungi dia untuk kamu " ujar Dirly

***

Rama yg tertidur di meja kerjanya , tiba2 terbangun saat ada sebuah tangan yg mengelus pipinya

" Medina ? " Kaget Rama saat melihat alm istrinya yg berada di hadapannya

Rama langsung memeluk Medina erat menyalurkan rasa rindu yg teramat dalam

" Aku begitu merindukan mu syang, kenapa kamu ga pernah hadir di mimpi ku "

" Aku datang karna ada hal yg ingin aku sampaikan "

" Kami ingin menyampaikan apa ?"

" Aku sudah memberikan 2 merpati padamu , namun kamu tidak merawatnya dengan baik mas , aku sangat kecewa "

" 2 merpati ? Maksud kamu ? "

" Salah satu merpati itu juga sednag terluka, aku tidak sanggup melihat merpati itu menderita seorang diri dengan lukanya "

" Medina, aku sama sekali tidak paham apa yg kamu bicarakan "

" Aku akan mengambil dia kembali mas , dan aku harap kamu bisa memanfaatkan waktu  bersama merpati itu sebelum aku mengambil nya kembali "

" Merpati apa ? Aku gak tau merpati yg kamu maksud " bukannya menjawab Medina hanya memberikan senyuman dan memberikan sebuah figura foto pada Rama dan menghilang

" Medina ? Medina ? Medinaa " Rama terbangun dari tidurnya , ternyata yg di alaminya tadi hanya sebuah mimpi

Rama bingung saat dia memegang sebuah figura foto ,yg di mana itu adalah foto afan

" Bagaimana bisa ada foto afan di sini ?" Bingung Rama , Rama teringat dengan mimpinya Dimana Medina mengatakan tentang 2 burung merpati , dan akan mengambil satu merpati yg terluka

" Siapa yg di maksud Medina " bingung nya dan kembali melihat foto afan

" 2 merpati ? , Apa itu afan ?"

TBC

lonely [End ]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang