Afan berjalan di koridor sekolah sampai di mana sherly memanggil nya
" Afaannn " teriak sherly dan langsung menghampiri afan
" Kamu udah baikan ? Tadi malam bukannya kamu bilang lagi ga enak badan ? Kenapa sekolah ? Kenapa ga istirahat di rumah aja ? Kena- " afan meletakan telunjuk nya di bibir sherly
" Sssuuutttt , berisik bgt sih . Masih pagi loh ini " omel afan
" Ya kan gue cuma khawatir " ujar sherly
" Makasih ya udah khawatir in gue " ujar afan
" Oh ya fan , ntar malam Lo mau gak ikut ke acara sambutan papa gue ?"
" Sambutan papa Lo ? Sambutan apa ?" Tanya afan
" Sambutan kedatangan papa gue di RS semangat sehat, jadi papa gue di pindah tugas kan dari RS di Bandung ke Jakarta jadinya gue ga bakalan berjauhan lagi deh sama papa gue "
" Papa Lo dokter ? "
" Iya , Lo mau kan ? Ya setidaknya gue bakal ada temennya . Mau yaa" bujuk sherly
" Liat ntar yaa "
" Jgn liat ntar dong, harus kasih kepastian . Kalo Lo gak mau kan gue bisa ngajakin yg lain buat jadi fatner gue "
" Mau ngajakin siapa ?"
" Kak rehan mungkin , atau sa- "
" Gak , yaudah sama gue aja " potong afan
" Bukannya tadi bilang nya mau mikir dulu ?"
" Udah gue pikirin , gue yg nemenin Lo "
" Yaudah kalo gitu " ujar sherly sambil senyum2
****
Di acara penyambutan , afan dan sherly sudah berada di sana
" Eeh itu kak Mala sama kk Raka ,kita samperin mereka yuk " sherly menarik tangan afan untuk mengikutinya
" Kak Mala , hai kak Raka " sapa sherly
" Jadi juga Lo ajak afan? " Tanya Mala
" Iya dong ,kalo gue ajak yg lain afan nya cemburu " ledek sherly pada afan
" Dih siapa yg cemburu , PD bgt Lo " elak afan
" Buktinya Lo langsung iyain waktu gue bilang mau ngajak rehan , Lo pasti ga mau kan liat gue sama orang lain karna Lo cemburu ,iya kan ? "
" Enggak "
" Hm bohong ".
" Udah2 , berantem Mulu deh kalian. Sher papa tadi cariin kamu , temuin papa gih sekalian ajak afan buat kenalan sama papa " ujar Mala
" Oh iya , yuk fan gue kenalin ke papa
Gue pergi dulu ya kak "Skip
" Papaaa " panggil sherly pada seorang pria yg menungguinya karna sedang berbicara dengan rekannya yg lain
" Papa aku mau ngenalin papa sama temen aku " pria itu pun membalikkan dirinya , betapa di buat terkejut saat tau siapa pria itu
" Om Dirly ?" Panggil afan
" Emm afan yaa ? " Agan mengangguk
" Owhh hai fan , apa kabar ? " Sapa Dirly
" Alhamdulillah afan baik om "
" Kemarin om lupa minta nomor kamu untuk nanyain keaadaan kamu , kamunnya malah udah pergi " ujar Dirly
" Papa udah kenal sama afan ? " Tanya sherly heran
" Papa kemarin ga sengaja nabrak afan , jadi papa ga sengaja kenal dengan afan " jelas Dirly
" Ih papa , kenapa nabrak afan sih . Kalo afan kenapa2 Gimana? Kalo afan nya sampai meninggal terus sherly nanti sama siapa "
" Papa tau gak kalo afan ini calon pacar nya sherly , kalo afan2 nya kenapa2 sherly ga akan maafin papa " afan kaget sherly mengatakan hal itu pada papanya, afan menjadi tidak enak pada sherly
" Lo ngomong apa sih ly , kok kamu malah marah2 sama papa kamu karna aku " bisik afan
" Jadi afan calon pacar kamu yaa ? " Tanya Dirly
" Iya pa , mangkanya sherly marah kalo afan sampai kenapa2 karna papa tabrak
" Kok masih calon? Ga mau di resmikan hubungan nya ? " Goda Dirly
" Afan nya masih belum mau , dia masih gantungin shely pa "
" Enggak om , sher Lo - "
" Berani bgt sih gantungin anak om fan ? Anak om kurang cantik yaa ? "
" Ihh sherly cantik tau pa, tapi emabg afan nya belum siap buat pacaran , yakan fan ? Tenang aja aku bakal nungguin kamu kok sampai kamu siap Nerima aku " ujar sherly tersenyum pada afan
Dirly hanya tersenyum melihat tingkah putri nya yg terlalu memaksa afan untuk menjadi kekasihnya
" Om jgn dengerin sherly yaa , afan juga ga tau dari pertama ketemu sherly selalu bilang calon pacar . Sebenernya afan ga pernah Lo beri harapan sama sherly " bela afan pada dirinya
" Hahha om paham , kamu harus terbiasa yaa " ujar Dirly tersenyum
Afan pun ikut tersenyum , Dirly tersentak saat melihat senyum afan yg begitu familiar di ingatannya
" Senyum itu ? Kenapa mirip sekali seperti dia " batin Dirly
( Hayo dia siapa ya yg di maksud oleh Dirly ? 🤭)
**
" Fan ? " Panggil Raka , saat afan sendiri duduk di meja , sementara Mala dan sherly bersama papanya
" Hm ?"
" Lo tau Gibran ? " Tanya Raka , afan terdiam , dia bingung harus menjawab apa , tidak mungkin afan mengatakan bahwa gibran adalah dirinya
" Kenapa Lo tanya dia ke gue ?"
" Dia satu sekolah Sama Lo kan , ga mungkin kan Lo ga kenal dia ? "
" kenapa Lo pengen tau tentang Gibran ? "
" Gue penasaran aja , dari pandangan matanya dia mirip sama Lo "
" Uhuuk uhukk " afan tersedak minuman mendengar ucapan raka
" Pelan2 kalo minum "
" Mirip siapa ?" Tanya afan penasaran
" Lo "
" Jangan aneh2 kak , gue ga mungkin ikut balapan2 kaya gitu " elak afan
" Gue ga bilang gibran seorang pembalap fan ? Dari mana Lo tau kalo gibran seorang pembalap "
" Mampun gue salah ngomong" batin afan
Raka melihat afan dengan penuh selidik
" Yakan gibran satu sekolah sama gue , ya gue tau sedikit lah tentang dia "
" Jadi gibran itu benar ada di sekolah itu ?, bukan hanya sebagai nama samaran ? "
" Hem ? I- Iiya " ujar afan terbata2
" Kok aneh ya , gue sempat cari tau tentang dia di sekolah itu ,tapi ga ada yg namanya gibran di sana "
" Mampus , sejauh itu pencarian Raka terhadap gibran .mati gue kalo Raka tau kalo gibran itu gue " batin afan
" Dia Lo kan ? Jawab gue fan Gibran itu elo kan ? " Gibran diam membisu sampai akhirnya sherly dan Mala datang
" Heii pada ngomongin apa sih , kayanya serisu bgt " ujar sherly
" Iya serius bgt, lagi ngomong apaan sih ay ?" Tanya Mala pada Raka
" Enggak ada kok , cuma pembicaraan adik sama Kakak aja " ujar Raka
" Iyakan adik ku tersayang " ujar Raka memeluk afan
" Iihh najiss ,jauh2 Lo " afan mendorong tubuh Raka agar terlepas dari pelukan Raka , tapi Raka justru semakin erat membuat sherly dan Mala tertawa
" Ooh ,aku seneng ay kamu udah bisa Nerima afan " ujar Mala , Raka hanya tersenyum
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
lonely [End ]☑️
Randomafan adalah seorang anak yg kesepian , dia memiliki seorang ayah , dan juga kakak . namun dia seperti hidup sendiri . tidak ada yg memperdulikan dia , tidak di anggap keberadaannya ada afan ingin mendapatkan kasih sayang dari ayah nya walau pun d...