Sebelum baca , mohon maaf bgt juga yaa banyak kata2 kasar nya , jgn di tiru okey
Happy reading
~~~
Afan berjalan gontai masuk kedalam rumahnya, jujur saja badannya masih terasa sangat lemas . Dirly sudah melarang afan untuk pulang namun afan tetap pada pendiriannya ingin pulang
" Dari mana aja kamu ? " Afan mengehentikan langkahnya
" Papa?" Lirih afan , Rama mendekati afan dengan tatapan Nyalang
" Papa kok belum berangkat kerja ? Biasanya ja- "
Plak
Panas? Tamparan di pipinya begitu terasa panas , afan menunduk tak berani melihat ke arah Rama
" Kamu memang ga punya pikiran ya ? Ga tau apa semua orang khawatir karna kamu yg ga pulang ? Mau jadi anak brandalan di luar snaa ? Yg ga punya rumah ? " Marah Rama
" Rumah mana yg papa maksud? Ini ? Ini yg dinamakan rumah ? Tapi bagi afan ini bukan rumah pah "
" Bagus , berani melawan Kamu sama orang tua . Dimana sopan santun kamu hah ? "
" Emang pernah papa ngajarin aku soal sopan santun ? Enggak kan ? Jadi jgn salah kan aku kalo aku ga punya sopan santun sama papa "
Plak
Sekali lagi , afan mendapatkan tamparan di pipinya , di tempat yg sama dimana Rama menamparnya tadi
Afan terkekeh getir , melihat Rama kembali menampar dirinya . Afan melihat Rama dengan tatapan tajam
" Hanya itu ? " Tanya afan membuat Rama heran
" Lo cuma bisa nampar gua aja ? " Rama membelalakkan matanya saat afan menyebutnya dengan Lo
" Apa kamu bilang? " Nyalang Rama
" Kenapa ? Lo ga suka ? " ujar afan dengan tatapan tajam
" GUE LEBIH GA SUKA LO PERLAKUIN KAYA GINI ANJING "
PRANGGG
Rama kaget saat afan membanting sebuah guci sampai pecah berserakan di lantai
" 17 TAHUN GUE HIDUP CUMA LO SIKSA , LO SALAHIN GUE ATAS KEMATIAN MAMA . KENAPA LO GA BUNUH GUA AJA BANGSAT "
" AFAAANNN " teriak Rama marah pada afan dan ingin menampar afan kembali
" KENAPA ? LO MAU NAMPAR GUA LAGI ? TAMPAR, MAU PUKUL GUA? PUKUL SESUKA LO ,MASIH BANYAK TEMPAT DI TUBUH GUA BUAT LO LAYANGIN TANGAN LO "
" Ini ada apa sih ? Afan kenapa teriak2 gitu sama papa? Ga sopan tau " tegur Raka yg turun Karna mendengar keributan
" Dia papa Lo , bukan papa gua "
" Dek " tegur Raka
" Saya cuma tanya kamu kemana ya ? Apa kamu ga tau semua orang khawatir sama kamu yg ga pulang? "
" Sejak kapan? Sejak kapan Lo perduli sama gua ? Mau gua pulang atau enggak selama ini nyariin ? Enggak kan ? "
" Afaan stop " lerai raka
" Lo diem , gua masih ngomong sama bokap Lo " ujar afan dingin pada Raka
" Terus kenapa sekarang? Sok2an peduli ? Sok2an kahwatir ? Sok2an nyariin? Why ? "
" Ini cuma alasan Lo buat nyalahin gue ? Ini cuma buat Lo nyiksa gua kan . UDAH BASI TAU GAK "
" AFAN CUKUP "
" GUA BILANG LO DIAM ANJING , JANGAN IKUT CAMPUR . GUA MASIH NGOMONG SAMA BOKAP LO "
" Kamu benar2 udah ga waras ya"-rama
" IYA , gua emang udah ga waras gara2 Lo " balas afan
" gua juga udah capek hidup sama Lo , lagian kenapa Lo ga bunuh gua aja sih "
" Kamu pikir saya mau mengotori tangan saya untuk seorang seperti kamu , pembunuh " ujar Rama
" AARGGGG GUA CAPEK TERUS2AN LO CAP PEMBUNUH ANJING , HIDUP GUA CUMA LO ANGGAP SEBAGAI PEMBUNUH . KAPAN LO NERIMA GUA , GUA ANAK LO BANGSAT . APA GUA MATI BARU LO MAU NERIMA GUA ? "
" IYA " afan tersenyum sinis pada Rama
" Oke " afan melirik pisau buah yg berada di meja makan dan langsung mengambil nya
" Afaan "
" DIAM DI SANA " tegur afan pada Raka yg akan mendekati afan
" Lo mau gua mati kan ? Gua bakal turutin kemauan Lo "
Tak menghiraukan ucapannya afan , Raka dengan cepat mengambil pisau di tangan afan
" Lepasin " ujar afan
" Gak , Lo yg lepasin "
" Gua bilang lepasin , gua mau ngabulin permintaan bokap Lo "
" Jangan gila afan , lepas pisau nya sekarang " ujar Raka
" GUA BILANG LEPAS , GUA MAU MATI BANGSAT"
PLAAK
Afan terjatuh ke lantai akibat tamparan Raka , pisau di tangan afan pun terlepas , Raka langsung mengambil pisau itu dan menjauh kan nya dari afan
" Hahahaha hiks hiks " afan tertawa , dan tiba2 menangis ,afan saat ini benar2 seperti orang kesurupan
" Hiks ... Hiks... Mamaa "
" Bawa afan pergi ma , ga ada yg sayang sama afan di sini " racau afan
" Afan sadar afan " ujar Raka sambil menggoncang kan tubuh afan , Raka merasakan panas di tubuh afan , anak ini demam sehingga bicara ngelantur pikirnya
" Hahah, mama bawa afan yaa hiks hiks "
" Afan kakak mohon , jgn kaya gini " mohon Raka , Raka begitu takut melihat keadaan afan saat ini , afan tertawa , menangis , tertawa lagi seperti orang yg mengalami gangguan jiwa
" Gua mau mama , mama janji mau jemput gua ahaha "
" Mama jem-puut " kesadaran afan pun menghilang ,Raka mengangkat afan menuju kamarnya dan membaringkan afan di ranjang
Raka mengambil kompresan dan mengompres kening afan agar panas nya turun
" Ma- , jemput yaa " igau afan
" Heh , ngomong apa sih lu " tegur Raka
" Afan udah nunggu lama , afan capek "
" Lo demam tinggi ,bicara Lo aneh " ujar Raka , Raka bahkan menangis membayangkan kejadian tadi di mana afan berniat mengakhiri hidupnya
" Jangan lakuin itu lagi yaa , jangan buat gua takut dek " ujar Raka
Sementara Rama sedang merenung di kamarnya , kejadian tadi membuat Rama begitu syok , dimana afan mengeluarkan unek2nya bahkan sampai memaki2 dirinya .
Begitu sakit kah perlakuan nya selama ini sampai ia berani melakukan bunuh diri di hadapannya
" Medina , sekali lagi maafkan aku " sesal Rama
" Aarggh " Rama meringis kesakitan di bagian pinggang kiri belakang
Rama berjalan tertatih ke laci meja samping ranjang dan mengambil obat yg selama ini membantu nya menghilangkan rasa sakit ini
" Kapan gua dapat pendonor ? Penyakit ini benar2 nyiksa gue " ujar Rama
" Apa aku akan menyusul kamu medina ? " batin Rama
TBC
Double up buat kalian ini , habis ini jgn nagih2 cepat up yaa , kehabisan ide soalnya 🤣🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
lonely [End ]☑️
Randomafan adalah seorang anak yg kesepian , dia memiliki seorang ayah , dan juga kakak . namun dia seperti hidup sendiri . tidak ada yg memperdulikan dia , tidak di anggap keberadaannya ada afan ingin mendapatkan kasih sayang dari ayah nya walau pun d...