15

1.7K 143 13
                                    

Raka masuk ke dalam rumahnya , namun di saat dia ingin naik ke atas menuju kamarnya Rama memanggil nya

" Raka " Raka menghentikan langkahnya dan menghampiri Rama

" Iya pah ? Ada apa ?"

" Kamu dari mana ? Bukannya hari ini kamu ga ada kuliah ya ? Kok dari pagi papa udah ga liat kamu ?" Tanya Rama

" Iya pa tadi Raka ada urusan mendadak ,jadi keluar tanpa pamit . Maaf ya pa "

" Yaudah gpp, papa cuma heran aja kamu tiba2 ga ada di rumah "

" Papa ga ke kantor ? " Tanya Raka

" Ke kantor ,cuma ini ada berkas ketinggalan jadi papa balik lagi " ujar Rama

" Tadi nya papa mau nyuruh afan buat ambilin berkas nya tapi tuh anak di telpon ga di angkat2 " lanjut nya

"  Kamu tau di mana afan ? " Tanya Rama

" Gak tau Pah " bohong Raka

" Anak itu semakin menjadi , bahkan tadi malam dia juga ga pulang kn  "

Brumm brumm

" Nah itu pasti dia " Rama ingin menghampiri afan namun di tahan Raka

" Pah Uda biarin aja lah , dia juga baru pulang . Biarin dia istirahat dulu yaa "

" Siapa suruh dia baru pulang sekarang , papa harus marahin dia "

" Biasanya dia mau pulang atau gak papa ga pernah nyariin kan , sekarang kenapa papa seakan akan peduli " sekak Raka membuat Rama terdiam

" Papa mau nemuin afan dulu " Raka pun menyusul Rama yg menemui afan

**

" Heh bengong aja Lo ?"  Tegur mala pada sherly yg melamun di kamarnya

" Iss buat kaget aja Lo kak , kalo masuk kamar gue ketuk pintu kek " kesal sherly

" Heh gue udah ketuk2 dari tadi ya ,Lo nya aja yg kagak denger . Lagi mikirin apa sih Lo . Afan ? " Tebak Mala

" Iya "

" Ciee yg mikirin afan ,kiw kiww " goda Mala

" Apasih Lo, eh kak gue mau nanya deh sama Lo  "  sherly

" Nanya apa emang ? "

" Tentang afan , Lo kan pacar nya si Raka , Raka kan Abang nya si afan jadi Raka pasti pernah cerita soal afan ke Lo nah Lo pasti tau- "

" Inti nya aja sherly  "

" Hehe ,  gue kasian liat afan . Dari sorot matanya kaya menyimpan begitu bnyk kesedihan , Raka ada cerita gak sama Lo soal afan ? "

" Afan sama kaya Lo ly "

" Maksudnya ? "

" Ibu nya meninggal saat lahirin dia "

" Cuma bedanya keluarga afan ga bisa  Nerima kematian ibunya dan menganggap afan lah penyebab kematian ibunya"

"Hah? Pemikiran macam itu . Gimana bisa bayi tak berdosa bisa membunuh "

" Nah itu , gue juga udah ngasih pengertian ke Raka . Tapi ya gitulah "

" Raka juga ? Kasian bgt afan " ujar sherly

**

" Dari mana kamu ? Semalaman ga pulang  " marah Rama pada afan

Afan yg tak ingin mendebat papanya pun hanya diam dan langsung masuk ke dalam rumah membuat Rama semakin kesal

" Afan ,hei saya lagi bicara sama kamu yaa . Ga punya sopan santun bgt sih kamu "

" Pa , afan lagi ga mau debat sama papa . Afan capek ,afan juga lagi ga enka badan . Biarin afan istirahat ya" ujar afan , memang saat afan terlihat begitu pucat

" memang saya perduli , jawab dulu pertanyaan saya . Kemana kamu sampai ga pulang tadi malam ? Mau jadi anak brandalan iya ? "

" Lagian sejak kapan papa ngelarang2  aku buat ga pulang? Bukannya selama ini papa ga pernah peduli ? Mau aku pulang atau enggak emang papa pernah nyariin? " Ujar afan

" Terus kenapa sekarang papa seakan-akan perduli ? Atau emang hal ini alasan papa aja kan buat bisa marahin aku ? "

" Saya papa kamu , wajar saya menanyakan anak nya yg tidak pulang semlaman "

" Wow , orang tua yg baik sekali ya  " sindir afan

" Afan kamu- " Rama yg ingin menampar afan pun mengurungkan niatnya saat melihat darah yg mengalir dari hidung afan

" Afaan " Raka berlari menghampiri afan

" Fan Lo mimisan ?" Panik Raka

Afan yg panik pun langsung menutup hidung nya dan berlari ke kamarnya

" Fan afan " Raka pun mengejar afan ke kamarnya

" Kenapa anak itu ? Kenapa tiba2 dia mimisan " jujur saja Rama merasa takut jika afan kenapa2

Brak

Afan langsung menutup dan mengunci pintunya , afan bersandar di balik pintu dan merosot kebawah

" Fan , buka pintunya . Lo kenapa ? " Ujar Raka sambil menggedor-gedor pintu afan

" Kenapa ? Bukannya lo ga pernah peduli sama gue ?"

" Pliss buka pintunya , gue tau selama ini gue salah sama Lo , gue ga peduli sama Lo , maafin gue fan " ujar Raka

" Kenapaa? Bukannya Lo ngelakuin itu karena gue penyebab kematian mama? Kenapa Lo minta maaf "

" Karna itu bukan salah Lo , gue yg salah , maafin gue fan "

" Tinggalin gue sendiri kak "

" Tapi fan gu- "

" Pliss , gue mau sendiri . "

" Tapi Lo beneran gpp kan ? Jgn buat gue takut " 

" Gue gpp" ujar afan

" Kalo ada apa2 plis ngomong sama gue yaa "afan tersenyum mendengar Raka mengucapkan itu
, afan mengangguk walaupun Raka tak bisa melihat afan

Afan memegang kepalanya saat rasa sakit itu semakin terasa , dia bangun dan mengambil botol obat langsung meminum nya tanpa bantuan air , setelah nya dia menjatuhkan dirinya di kasur dan tak beberapa mata itu terpejam

TBC

lonely [End ]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang