Raka masuk ke dalam rumahnya , namun di saat dia ingin naik ke atas menuju kamarnya Rama memanggil nya
" Raka " Raka menghentikan langkahnya dan menghampiri Rama
" Iya pah ? Ada apa ?"
" Kamu dari mana ? Bukannya hari ini kamu ga ada kuliah ya ? Kok dari pagi papa udah ga liat kamu ?" Tanya Rama
" Iya pa tadi Raka ada urusan mendadak ,jadi keluar tanpa pamit . Maaf ya pa "
" Yaudah gpp, papa cuma heran aja kamu tiba2 ga ada di rumah "
" Papa ga ke kantor ? " Tanya Raka
" Ke kantor ,cuma ini ada berkas ketinggalan jadi papa balik lagi " ujar Rama
" Tadi nya papa mau nyuruh afan buat ambilin berkas nya tapi tuh anak di telpon ga di angkat2 " lanjut nya
" Kamu tau di mana afan ? " Tanya Rama
" Gak tau Pah " bohong Raka
" Anak itu semakin menjadi , bahkan tadi malam dia juga ga pulang kn "
Brumm brumm
" Nah itu pasti dia " Rama ingin menghampiri afan namun di tahan Raka
" Pah Uda biarin aja lah , dia juga baru pulang . Biarin dia istirahat dulu yaa "
" Siapa suruh dia baru pulang sekarang , papa harus marahin dia "
" Biasanya dia mau pulang atau gak papa ga pernah nyariin kan , sekarang kenapa papa seakan akan peduli " sekak Raka membuat Rama terdiam
" Papa mau nemuin afan dulu " Raka pun menyusul Rama yg menemui afan
**
" Heh bengong aja Lo ?" Tegur mala pada sherly yg melamun di kamarnya
" Iss buat kaget aja Lo kak , kalo masuk kamar gue ketuk pintu kek " kesal sherly
" Heh gue udah ketuk2 dari tadi ya ,Lo nya aja yg kagak denger . Lagi mikirin apa sih Lo . Afan ? " Tebak Mala
" Iya "
" Ciee yg mikirin afan ,kiw kiww " goda Mala
" Apasih Lo, eh kak gue mau nanya deh sama Lo " sherly
" Nanya apa emang ? "
" Tentang afan , Lo kan pacar nya si Raka , Raka kan Abang nya si afan jadi Raka pasti pernah cerita soal afan ke Lo nah Lo pasti tau- "
" Inti nya aja sherly "
" Hehe , gue kasian liat afan . Dari sorot matanya kaya menyimpan begitu bnyk kesedihan , Raka ada cerita gak sama Lo soal afan ? "
" Afan sama kaya Lo ly "
" Maksudnya ? "
" Ibu nya meninggal saat lahirin dia "
" Cuma bedanya keluarga afan ga bisa Nerima kematian ibunya dan menganggap afan lah penyebab kematian ibunya"
"Hah? Pemikiran macam itu . Gimana bisa bayi tak berdosa bisa membunuh "
" Nah itu , gue juga udah ngasih pengertian ke Raka . Tapi ya gitulah "
" Raka juga ? Kasian bgt afan " ujar sherly
**
" Dari mana kamu ? Semalaman ga pulang " marah Rama pada afan
Afan yg tak ingin mendebat papanya pun hanya diam dan langsung masuk ke dalam rumah membuat Rama semakin kesal
" Afan ,hei saya lagi bicara sama kamu yaa . Ga punya sopan santun bgt sih kamu "
" Pa , afan lagi ga mau debat sama papa . Afan capek ,afan juga lagi ga enka badan . Biarin afan istirahat ya" ujar afan , memang saat afan terlihat begitu pucat
" memang saya perduli , jawab dulu pertanyaan saya . Kemana kamu sampai ga pulang tadi malam ? Mau jadi anak brandalan iya ? "
" Lagian sejak kapan papa ngelarang2 aku buat ga pulang? Bukannya selama ini papa ga pernah peduli ? Mau aku pulang atau enggak emang papa pernah nyariin? " Ujar afan
" Terus kenapa sekarang papa seakan-akan perduli ? Atau emang hal ini alasan papa aja kan buat bisa marahin aku ? "
" Saya papa kamu , wajar saya menanyakan anak nya yg tidak pulang semlaman "
" Wow , orang tua yg baik sekali ya " sindir afan
" Afan kamu- " Rama yg ingin menampar afan pun mengurungkan niatnya saat melihat darah yg mengalir dari hidung afan
" Afaan " Raka berlari menghampiri afan
" Fan Lo mimisan ?" Panik Raka
Afan yg panik pun langsung menutup hidung nya dan berlari ke kamarnya
" Fan afan " Raka pun mengejar afan ke kamarnya
" Kenapa anak itu ? Kenapa tiba2 dia mimisan " jujur saja Rama merasa takut jika afan kenapa2
Brak
Afan langsung menutup dan mengunci pintunya , afan bersandar di balik pintu dan merosot kebawah
" Fan , buka pintunya . Lo kenapa ? " Ujar Raka sambil menggedor-gedor pintu afan
" Kenapa ? Bukannya lo ga pernah peduli sama gue ?"
" Pliss buka pintunya , gue tau selama ini gue salah sama Lo , gue ga peduli sama Lo , maafin gue fan " ujar Raka
" Kenapaa? Bukannya Lo ngelakuin itu karena gue penyebab kematian mama? Kenapa Lo minta maaf "
" Karna itu bukan salah Lo , gue yg salah , maafin gue fan "
" Tinggalin gue sendiri kak "
" Tapi fan gu- "
" Pliss , gue mau sendiri . "
" Tapi Lo beneran gpp kan ? Jgn buat gue takut "
" Gue gpp" ujar afan
" Kalo ada apa2 plis ngomong sama gue yaa "afan tersenyum mendengar Raka mengucapkan itu
, afan mengangguk walaupun Raka tak bisa melihat afanAfan memegang kepalanya saat rasa sakit itu semakin terasa , dia bangun dan mengambil botol obat langsung meminum nya tanpa bantuan air , setelah nya dia menjatuhkan dirinya di kasur dan tak beberapa mata itu terpejam
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
lonely [End ]☑️
Sonstigesafan adalah seorang anak yg kesepian , dia memiliki seorang ayah , dan juga kakak . namun dia seperti hidup sendiri . tidak ada yg memperdulikan dia , tidak di anggap keberadaannya ada afan ingin mendapatkan kasih sayang dari ayah nya walau pun d...