Jam tiga sore, Petra baru saja keluar kamar setelah lamanya bermain Ps, ia mencari keberadaan Lily yang sendari tadi merengek minta diizinkan menginap di kediamannya, ya meski Petra sudah melarang, anak itu pasti tetap memaksa. Kini netranya menemukan apa yang ia cari. Lily sedang meringkuk menikmati tidur siangnya di atas sofa.
"Ly... bangun!" Ujar Petra, yang dibangunkan hanya berdeham saja.
"Ly bangun, kalo gak bangun gak gue izinin nginep ya..." Ancamnya, dengan kilat Lily langsung saja terbangun, mendudukkan diri, meski nyawanya belum sepenuhnya terkumpul.
"Cepet mandi sana! Anterin gue belanja!" Suruhnya. Sedangkan Lily hanya menurut saja, sekalian ia juga ingin membeli pembalut untuk mengatasi datang bulannya.
"Tapi gue minjem kaos lo ya." Teriaknya dari arah kamar mandi.
Petra dan Lily sudah di dalam mobil. Seperti rencananya tadi, kalau ia ingin mengantar Petra berbelanja stok mingguan. Hanya saja dia tak tahu super market mana yang hendak dituju petra. Pasalnya dari tadi Lily menemukan berbagai super market, namun Petra melewatinya begitu saja. Ingin ia menegur hal itu, tapi pikirnya mungkin Petra punya tujuan sendiri, mau berbelanja di mana pun itu urusannya. Posisinya sekarang hanya mengantarkan saja.
"Pet kita mau ke super market mana sih? Ini udah setengah jam loh, tapi kok gak nyampe-nyampe?" Keluh Lily.
"Iya bentar lagi nyampe kok." Jelasnya. Benar saja, tak lama dari ia menyampaikan keluhan itu, mobil Petra terhenti. Tapi bukan di super market, melainkan di persimpangan jalan.
Lily melongo kebingungan.
"Ly ayo turun!" Pinta Petra yang membukakan pintu, sekaligus menuntun Lily keluar dari mobil.
Menunggu di pinggir jalan beberapa menit sudah membuat Lily tak enak perasaan. Tujuannya adalah super market, tapi nyatanya ini bukan di super market, firasatnya sudah menunjukkan bahwa Petra memang berbohong. Selang beberapa menit, fokus Petra dan Lily tertuju pada suara klakson mobil hitam yang terhenti di belakang mobil Petra.
Dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya, seorang pria yang tak asing lagi perawakannya menghampiri Petra, dan mengambil alih genggaman itu ke tangannya.
"Thanks ya udah dianterin!" Ucap Jingga pada Petra yang sudah bersekongkol untuk membawa Lily ke hadapannya. Petra hanya mengacungkan ibu jarinya saja.
"Tunggu... Pet lo bohongin gue?" Keluh Lily pada Petra, ia tak menyangka Petra akan membodohinya.
"Maafin gue Ly, cuman ini yang bisa gue lakuin. Meskipun gue tahu lo gak akan suka. Have fun ya kalian berdua!" Ucap Petra, yang begitu saja pergi meninggalkan sepasang suami istri yang penuh drama itu.
"Pet gue ikut balik." Teriak Lily hendak lari menghampiri Petra, namun dengan sigap Jingga memunggu tubuh mungil Lily ke atas bahunya. Jika ada orang yang menyaksikan hal ini, mungkin mereka akan mengira ini sebuah penculikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Batu (SO JUNGHWAN) by Pupuriri30
FanfictionLo itu udah punya suami, masih aja nginep di apart cwo lain. Punya harga diri gak sih? ~ Jingga Engga, gue gak punya harga diri. Puas Lo? ~ Lily - Jingga ➡️ So Junghwan - Lily ➡️ girl main character - Gani ➡️ Haruto - Petra ➡️ Yoshi ⚠️No Bxb, 1...