5. Balas Dendam

339 43 2
                                    

Lily tak menyadari bahwa dirinya sedang berada pada gulungan selimut yang sama dengan suaminya. Ia juga nyaman memeluk leher Jingga dengan hangat, sedangkan Jingga terlalu nyaman menelusup pada lekukan leher gadis di hadapannya, mereka saling memeluk di pagi hari yang dingin.

Lily terbangun. Kesadarannya sudah kembali, netranya masih menyipit menyesuaikan sinar yang muncul dari balik jendela hotel. Ia pun baru menyadari kalau yang ia peluk bukanlah guling melainkan Jingga, sontak ia kaget dan melepaskan diri. Jingga yang menyadari gerak Lily yang tak bisa diam, alhasil ikut terbangun.

"Good morning..." Ucap Jingga mengawali pagi yang cerah. Bukannya bangun, ia malah merapatkan diri, memeluk pinggang Lily lebih dekat.

Hangat, dan Jingga menyukainya.

"Kok lo ikut tidur di sini sih kak? Gerutu Lily

"Bukannya semalam di kasur ya?" Lanjutnya.

"Gak enak tidur di kasur kalo sendiri, kedinginan. Enak sama lo, hangat." Alasannya, masih dengan mata terpejam.

Lily tak menggubris, meski sumpek, ia tetap membiarkan tubuhnya dipeluk oleh Jingga.

"Lo udah beres dateng bulan?" Tanyanya.

"Udah, tadi malem gue udah mandi, kenapa emang? Jangan-jangan..." Lily bangkit dari tidurnya, mendudukkan dirinya sambil memeluk tubuhnya sendiri.

Jingga pun tertawa, ia ikut terbangun, dan duduk di samping Lily.
"Apa sih? Gue cuman mau ngajakin berenang pagi." Jelasnya, ia mengusak wajahnya kasar, rambut gondrongnya ia sisir ke belakang dengan jemari.

Lily malu sendiri, kesannya seperti dirinyalah yang berpikiran kotor.

"Ya udah ayo..."

Kolam renang yang tersedia pada kamar ini memang tak besar, hanya saja airnya yang jernih, bentuk yang estetik, serta pemandangan yang langsung pada pantai membuat kualitas hotel ini sangat terpampang nyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kolam renang yang tersedia pada kamar ini memang tak besar, hanya saja airnya yang jernih, bentuk yang estetik, serta pemandangan yang langsung pada pantai membuat kualitas hotel ini sangat terpampang nyata. Jingga cukup takjub dibuatnya. Haruskah ia menyampaikan terima kasih pada ibunya tercinta, karena telah menyewakan tempat ini.

"Wow..." Ucap Jingga yang terpana melihat Lily dengan baju renangnya yang sedikit seksi. Dirinya sudah lebih dulu masuk ke dalam kolam.

"Siapa sih yang packingin koper gue? Isinya baju aneh semua. Kaos nya cuman dua doang." Gerutunya kesel. Pasalnya Lily ingin berenang pakai kaos dan celana pendek saja. Tapi tidak ada, kaosnya sudah habis ia pakai. Mau tak mau ia memakai baju renang kekurangan bahan ini.

"Mamah..." Ucapnya, setelahnya ia berenang ke dasar tangga untuk menghampiri Lily.

"Gue gak nyaman sama baju-baju itu, terlalu kekurangan bahan. Tar siang gue pake kaos lo ya?" Ujarnya, ia tak lagi menggerutu pada kelakuan ibu mertuanya. Takut kualat.

"Terserah lo deh, sini turun!" Suruhnya, tangannya menjulur untuk sekedar menuntun Lily.

"Udah di sini aja, bagian sana terlalu dalam. Gue gak bisa berenang." Ucapnya jujur. Lily hanya menetap di pinggiran kolam, itupun hanya sedalam dadanya saja.

Couple Batu (SO JUNGHWAN) by Pupuriri30Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang