18. Api Cemburu

242 35 6
                                    

Vote yak 😉

Lily tidak menyangka akan di seret Jingga begitu saja ke depan seluruh anggota tanpa persiapan apapun. Bahkan tanpa diberi kesempatan terlebih dahulu untuk mengganti pakaian yang basah. Kala itu Lily memang sedang bermain air sendirian, setelah anggota UKM musik mengajak Gani pergi untuk suatu urusan. Sekarang Jingga malah menyalahkan Lily karena telah asik bermain, sedangkan anggota kesekretariatan lainnya sibuk berdiskusi. Benar, Lily lupa jika waktu yang diberikan untuk bermain di pantai ini hanya dua jam, setelahnya kumpul kembali untuk merencanakan tugas per divisi.

Benar, dua hari awal memang belum sepenuhnya bisa menikmati liburan, karena harus fokus terlebih dahulu pada acara. Setelah acara selesai, mahasiswa akan diberikan waktu liburan penuh yang sesungguhnya. Karena itu lah Jingga marah kepada Lily, karena lupa pada kewajiban yang harus Lily pertanggung-jawabkan.

"Lo tuh bisa profesional gak sih? Orang lain pada kumpul per divisi buat ngurusin acara besok, lo malah seneng-seneng sendiri." Sentak Jingga.

Di sini, tepat di hadapan Jingga, Lily sedang dimarahi habis-habisan. Ia tidak tahu mengapa Jingga harus memakinya di depan seluruh anggota, pun dengan nada yang tinggi dan menggebu-gebu seolah Lily melakukan kesalahan yang besar. Lily memang lalai akan tugasnya, tapi tidak harus dibentak-bentak juga. Kalau ingin menegur seharusnya bisa secara pribadi, atau menyelesaikan nya secara empat mata. Mendisiplinkan anggota yang lalai tidak harus diperlakukan layaknya seorang kriminal.

Semuanya hanya karena arsip dokumen pengurusan untuk acara resmi sebelum hiburan. Dan Lily lupa untuk membawanya, ia ingat di rumahnya ada satu kantong merah yang tergeletak di meja tamu, tapi Lily lupa memboyongnya ke sini, padahal semuanya sudah rampung. Lily juga sudah mencetak lembar demi lembar dokumen itu, dan tinggal diserahkan saja pada ketua. Tapi namanya juga manusia, pasti ada sifat lupa.

"Itu namanya lo lalai, Lily. Lo tau kan dokumen itu penting?" Tanya Jingga, sekarang Jingga sudah mulai menunjuk-nunjuk Lily. Lily juga sudah gemetar, ia hampir meneteskan air mata.

Benar kata Jingga bahwa dokumen itu sangat penting, karena di dalamnya terdapat rincian kegiatan besar yang telah dilakukan sebelumnya. Pun disertai anggaran yang tercatat dalam kegiatan seminar besar-besaran di semester genap. Semua itu harus tersampaikan secara seksama agar pimpinan kampus mengetahui peningkatan kerja mahasiswa dari tahun ke tahun. Fungsinya sebagai tanda peningkatan kualitas kampus serta untuk mempertahankan akreditasi yang sudah tinggi.

Alasan inilah yang membuat Jingga marah besar. Acara ini dibuat bukan semata-mata untuk liburan saja, melainkan sebuah tanda timbal balik untuk kerja keras organisasi mahasiswa. Dan hal pentingnya lagi, di acara besok akan dilaksanakan dua acara sekaligus, yakni acara resmi dan juga hiburan. Pada acara tersebut tentu saja akan dihadiri oleh beberapa orang penting dari universitas X seperti, Dekan, Kajur, Kaprodi, Dewan Penasehat, dan tamu lainnya yang telah diikutsertakan. Dengan demikian dokumen itu harus terlampir, karena akan disampaikan kepada mereka sebagai bukti nyata.

"Terus sekarang gimana lo mau mempertanggung-jawabkan hal itu?" Tanyanya, kali ini Jingga sedikit menurunkan nada suaranya, itu karena Lily yang sudah mengeluarkan air mata. Tapi kala air mata itu turun, Lily berusaha menghapusnya dengan cepat. Lily tidak ingin terlihat lemah di depan orang banyak.

"Maaf kak..." Ucap Lily, kini ia sudah menunduk.

"Lo bawa salinannya kan?" Tanya Jingga

"Bawa kak, tinggal diedit sedikit lagi." Ucap Lily, ia masih menunduk.

"Kalo ngomong tuh diliat matanya, gak sopan. Kenapa sih lo kaya nyepelein acara ini? Kalau lo tahu belum diedit, kenapa gak dikerjakan dari tadi?" Ujar Jingga masih pada tahap mengintrogasi.

Couple Batu (SO JUNGHWAN) by Pupuriri30Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang