Couple Batu (SO JUNGHWAN) by Pupuriri30

21. Hukuman & Fakta

~CoupleBatu~

Gani harusnya senang, berdiri menjadi pusat perhatian bagi puluhan manusia yang kagum akan suara dan penampilannya. Tapi nyatanya ia tak sepuas itu, karena bukan ini yang Gani mau, bukan puluhan manusia yang sama sekali tak ia kenali. Gani hanya ingin Lily, ingin gadis itu menyaksikan penampilannya sampai akhir. Tapi mana? di mana gadis yang sebelumnya sudah ia berikan persembahan lagu? Lily tiba-tiba hilang entah kemana.

Haruskah Gani kecewa pada Lily yang telah ingkar janji? Bahkan Gani melakukan ini bukan untuk terkenal, hanya ingin bahwa perannya melekat di ingatan Lily seorang. Mungkin harapannya harus gugur.

"Kak sakit, gak usah tarik-tarik gue kaya gini." Pinta Lily pada Jingga yang entah mengapa tiba-tiba membawanya ke tepi pantai. Padahal sebelumnya ia sedang menyaksikan penampilan Gani dan Kean di atas panggung.

Jingga lebih baik membawa Lily menikmati malam yang dingin dengan diiringi deburan ombak, dari pada harus membiarkan Lily menyanjungi senandung Gani yang diperuntukkan untuknya. Jingga hanya tak rela saja, di dalam sana Jingga banyak mendengar obrolan orang yang menyatakan kalau Gani sangat cocok untuk Lily, ia tak mau mendengar semua itu. Jingga sangat membencinya. Anggap saja malam ini ia sedang berperan sebagai penculik paksa Lily atas alasan yang baik.

"Sorry, tapi cara ini yang bisa bawa lo datang ke gue lagi. Gue cuman mau minta maaf doang sama lo, tapi kok susah banget sih. Jangan gini Ly, gue gak sanggup. Gue juga manusia, gue pasti punya salah. Tolong... kalo lo marah sama gue, pukul gue sekarang, asal jangan menghindar." Pintanya, Jingga menjelaskan maksudnya tak henti-henti.

"Lo cuman mau minta maaf kan? Ok! gue maafin. Sekarang selesai." Ucap Lily singkat, ia hendak pergi lagi. Tapi Jingga menahan lengannya untuk tak pergi.

"Kak lepas, gue harus bayar janji gue ke Gani." Ujarnya, Lily mencoba melepas paksa jemari Jingga yang merematnya kasar.

"Kenapa sih selalu Gani, Gani, Gani, GANI TERUS YANG LO URUSIN." Ucapnya, dengan nada yang tinggi. Nada bicaranya tak selembut sebelumnya, mungkin sebuah tanda peningkatan emosi. Lily terkesiap, raut wajah Jingga berubah 180° menjadi menakutkan, dan itu hanya karena Gani.

Persetan dengan cara yang lembut agar Lily bisa luluh, nyatanya sama saja. Jingga juga lelah mengemis- ngemis minta maaf. Pada prinsipnya Lily dan Jingga sama-sama keras kepala, ia tak akan luluh dengan cara yang biasa-biasa saja. Terus dengan cara apalagi agar Lily bisa luluh dan menurut kepadanya. Haruskah ia berbuat kasar? Haruskah ia berteriak di daun telinganya kalau rasa cemburu yang Jingga rasakan teramat menyiksa, sampai tak bisa mengontrol emosi. Jika itu yang akan merubah Lily untuk kembali padanya, maka akan Jingga lakukan sekarang juga.

Toh, sejujur saja sekarang Jingga tak sanggup bersabar jika itu tentang Gani. Tadi saja melihat Lily dan Gani saling pandang, hatinya sudah panas. Jingga tak sudi harus berpura-pura kuat tapi ujungnya tersakiti. Jingga hanya nyaman jadi dirinya sendiri, walaupun harus melebihi batas. Harus bagaimana lagi cara menunjukan rasa cemasnya kepada Lily kalau ia benar-benar jatuh dan takut kalau Lily akan berpaling darinya. Jingga juga ingat pesan Gani kalau perasaan manusia itu mudah berubah, ia takut Lily suatu hari luluh dan jatuh pada Gani.

"Jangan pergi untuk Gani. Satu kali lo melangkah, gue bakal hukum lo Ly." Ancamnya, anggap saja kalau Jingga sudah gila, dan Lily adalah faktor penyebabnya.

Abai, Lily nekat, ia tak peduli dengan ancaman itu. Sesungguhnya Lily bukan tak bisa memaafkan, tapi rasa kecewanya yang sulit hilang. Sejak awal, ia berharap Jingga menemuinya walaupun hanya sekali. Tapi Jingga lebih banyak menghabiskan waktu dengan Bianka, seolah tak peduli pada Lily.

Terus sekarang Jingga berkoar atas nama cemburu, lantas apa kabar dengan Lily? Ia juga sama cemburunya dengan Jingga. Dan mengapa Lily tidak boleh bersama Gani kalau Bianka saja selalu menemani Jingga ke mana-mana. Di saat terluka itu, Jingga menambah luka dengan cara memakinya habis-habisan. Siapa yang tidak kecewa jika berada di posisi Lily.