Sensitive Point - Inhibitor Lunae

21.4K 502 128
                                    

Setelah berubah menjadi Inhibitor Lunae, tubuh Dan Heng menjadi sensitif. Tiap titik miliknya sangat sangat rawan untuk disentuh, terutama dibagian tanduk.

Sayangnya, hal ini membuat gadis bernama [Name] memasang senyum jahil. Dia, rekan Dan Heng. Yang paling jahil. Setelah March 7th.

"Dan Heng~"

Mendengar suaranya saja membuat pria ini bergidik ngeri.

"Apa?" ketusnya, ia menatap datar gadis yang bertubuh pendek dibawahnya. Jujur. Dia takut.

"Boleh sentuh tandukmu, ga?" tanya [Name] dengan senyum lucu, awalnya ia ingin menolak. Namun, tatapan binar dari gadis itu membuatnya tak bisa menolak.

"..Sebentar saja" tutur Dan Heng kemudian berlutut, gadis itu tersenyum senang. Jemari lentiknya perlahan menyentuh tanduk Dan Heng yang menurutnya indah.

Tiap gerakan kecil membuat pria itu bergidik, terutama saat jarinya memutar di sekitar area sensitifnya.

Manik berwarna hijau miliknya menatap diam-diam pada ekspresi wajah [Name], cantik. Dia seolah benar-benar penasaran dengan tanduk miliknya.

Manik berwarna [E/C] yang berbinar penuh penasaran, senyuman manis yang lebar.

Ah.

Kalau keturunannya memiliki kedua hal lucu itu.. bagaimana, ya?

"..[Name]"

Suara kecil itu keluar dari bibirnya, ia menatap [Name] lamat, kemudian mencengkram pergelangan tangan gadis itu.

"Ya?"

Gadis itu berkedip heran, ia menyentuh pipi Dan Heng pelan dengan kepala yang sedikit di miringkan. Namun, lain dengan Dan Heng.

Wajahnya merah, nafasnya tak beraturan. Ia menatap [Name] lamat, kemudian perlahan ekor naganya mengikat tubuh [Name], membawanya ke kamarnya.

"Eh? Lho? Dan Heng?!!" Pekik [Name] panik kala pantatnya sedikit di raba oleh pria itu kala ia diangkat oleh ekornya.

Bruk!!

Tubuhnya dilempar ke kasur, dengan tubuh yang masih dikunci di ekor milik Dan Heng. Kedua tangan kekar milik Dan Heng mengunci gadis itu di atas kasur, perlahan ia menciumi bibirnya lembut.

"Mnn..??" Gumaman pelan keluar dari bibirnya saat tangan lelaki itu perlahan menyentuh tubuhnya, geli.

Manik berwarna hijau miliknya perlahan menatap tubuh gadis itu, mencari titik sensitifnya. Kemudian..

"Ahh..!?"

Ia terbelalak.

Desahannya.. cantik..??

"D-dan Heng..??" Suara [Name] nampak gemetar, ia pun se daritadi bergerak kecil di area bawahnya. Nafasnya sama panas dan tersegal-segal.

Sial.

Pria itu.. tak kuat.

Ia mendorong gadis itu lagi, kali ini ia merobek pakaiannya, menyantap seluruh tubuh gadis itu. Dari titik atas sampai titik bawah.

Lidahnya menjilati puting milik [Name] yang menurutnya menggoda, sedangkan tangannya yang kosong memainkan puting sebelah. Tentu, telinganya merasa nikmat karena mendengar desahan manis milik gadis itu.

"Ah..! Dan Heng..!" [Name] mencengkram rambut lelaki itu, namun tak ada hasil. Alias nihil.

Perlahan tangannya bergerak ke pahanya, membuka akses basah yang akan menjadi tempat nikmat bagi mereka berdua.

"Basah sekali.." gumamnya lembut kemudian menjilat vagina milik [Name].

Seperti petir di siang bolong, gadis itu memekik. Pekikan itu perlahan berubah menjadi desahan yang menjadi melodi di telinga Dan Heng. Ah.. nikmatnya.

✎: ̗̀➛ᵍᵉⁿˢʰᶦⁿ ᶦᵐᵖᵃᶜᵗ&ʰᵒⁿᵏᵃᶦ ˢᵗᵃʳ ʳᵃᶦˡ ; ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ!ⁿˢᶠʷ ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang