Manik [E/C] milik [Name] menatap Alhaitham tajam, ia menyilangkan kedua tangannya di dada dengan wajah cemberutnya.
"Apa?" tanyanya ketus, Alhaitham menghela nafas, ia kemudian berjalan pelan kearah sang gadis dan melingkarkan kedua tangannya di pinggul sang gadis, mendekatkan tubuhnya padanya.
Setelah tubuh mereka bersentuhan, Alhaitham dengan segera menyenderkan kepalanya pada bahu [Name], sedikit mendusel keleher dan menciuminya.
"Maaf" ujarnya pelan, suaranya lembut namun serak.
"Maaf untuk?"
Alhaitham cemberut, ia kemudian mengecup bibir gadis itu pelan. Ia menatap kekasihnya dengan Puppy Eyes, memohon sesuatu.
"Maaf karena ngilangin buku novel favorit kamu.." lirih Alhaitham.
[Name] menghela nafas, ia kemudian memeluk lelaki itu erat. Sungguh, kalau Alhaitham sudah meminta maaf dengan cara seperti ini, hatinya luluh.
"Kenapa dihilangin?" tanya [Name] ketus, walau sedikit tidak tega.
"..Aku cemburu kamu lebih fokus sama buku itu daripada aku" ujarnya sembari membenamkan wajahnya pada dada [Name].
Gadis itu menghela nafas, ia mulai mengelus lembut kepala lelaki berambut abu-hijau itu.
Cklak
Mendengar pintu perpustakaan terbuka, dengan cepat Alhaitham melepaskan pelukannya dan berdiri tegap, seolah tak terjadi apa-apa.
Ah, itu Kaveh.
Lelaki berambut blonde itu menatap Alhaitham jijik, ia tau kok Alhaitham itu clingy saat bersama [Name], tapi saat ada orang lain dia akan bersikap.. yah... tau lah ya?
"Ngapain sih, ganggu orang pacaran aja" kesal [Name] kemudian memeluk Alhaitham lagi, Kaveh hanya menghela nafas kesal, alias 'me when?'
"Cari tempat lain buat pacaran, jangan di perpustakaan. Kayak ga ada uang aja buat ke hotel" kesal Kaveh, ia mengambil buku yang ia cari kemudian berlalu pergi.
[Name] hanya menatap datar lelaki itu, hingga ia merasakan tonjolan di pahanya. Iya. Tonjolan. Mas Hayi sange.
"...sayang?" Alhaitham menatap [Name] dengan tatapan teduh dan nafas berat. Dadanya naik turun, tanda bahwa lelaki itu benar-benar terangsang.
Tanpa aba-aba, Alhaitham langsung mendorong [Name] ke meja perpustakaan dan menciumi bibirnya ganas, tangannya mengelus pelan paha [Name] sampai ke selangkangan.
Lelaki dengan manik hijau itu perlahan melepas celana dalam sang gadis dan mulai menjilati vagina basah miliknya, membuat suara lenguhan yang berhasil menggema di perpustakaan.
"Mn.. kangen memek kamu.." gumam Alhaitham ditengah kegiatannya, gadis dengan manik berwarna [E/C] itu bergetar karena nafas Alhaitham menderu di sekitar vaginanya.
"Ah.. Alhaitham.. hngh.. Jangan di perpus.." rengek [Name] sembari mendorong pelan kepala lelaki itu, berusaha memisahkannya dengan Vaginanya. Namun, hasilnya nihil. Justru Alhaitham semakin gencar membuat gadis itu bergetar.
Suara decakan kecil yang bertemu dengan kulit basah, suara hisapan, dan desahan memenuhi perpustakaan. Alhaitham benar-benar tidak mau peduli dimana ia menyetubuhi gadisnya itu.
"Ah.. Alhaitham.. please stop.. aku udah keluar dua kali- Hnghh?!"
Manik gadis itu melebar, tubuhnya melengkung kala cairan bening menyemprot ke wajah Alhaitham tanpa aba-aba.
"Mn.. bilangnya stop tapi ngeluarin air mancur" ujar Alhaitham sembari menjilat bibirnya sendiri.
[Name] kesal. Kesal banget.
Gadis itu menendang Alhaitham pelan sampai ia jatuh kelantai, tak lama ia mengunci Alhaitham di antara kedua tangannya.
"Nakal" Bisiknya pelan di telinga Alhaitham, yang berhasil membuat penisnya berkedut.
Lidah [Name] perlahan menjilati telinga Alhaitham, sementara pinggulnya bergerak untuk menggesek vaginanya pada penis Alhaitham.
"Ahngh.. [Name]...hn.." Lelaki itu mendesah, ia menggerakkan pinggulnya, berusaha memasukkan penisnya kedalam namun hasilnya nihil.
Perlahan tangan [Name] berjalan kearah baju Alhaitham dan mulai bermain dengan putingnya yang mengeras, tentu lelaki itu mendesah keras, itu titik sensitifnya.
"Ahh.. [Name].. hmngh!" Alhaitham merengek, memohon agar penisnya segera dimasukkan kedalam vagina [Name].
"Tidak. Aku ingin menikmati tubuhmu dulu" bisik [Name] dan menjilati putingnya dibalik baju. Siapa suruh pakai kain hitam transparan.
"Hahngh... [Name]..! Please.." Rengeknya lagi, dadanya yang besar naik turun karena nafsu dan nafasnya yang kacau.
"My cock.. ahng.. please... i want to feel your pussy around my cock.." Lirih Alhaitham, ia semakin menggerakkan pinggulnya, berusaha mencari kenikmatan diantara pintu masuk [Name].
"Hmn.. Fine then.." Bisik [Name] dan mulai memasukkan penis berdenyut yang se daritadi menunggu untuk masuk kedalam vaginanya.
"Ahh.. so good inside you! [Name]! ohh.. yes.. hngh!" Alhaitham mengerang keras, ia memegang pinggul [Name] sembari menghentakkan pinggulnya, berusaha masuk terus kedalam.
"Hmbgh, enak? enak banget?" desah [Name] kecil sementara ia masih menggerakkan pinggulnya naik turun. Alhaitham mengangguk pelan, bahkan salivanya keluar tanda ia puas.
"[Name]..! hngh.. memekmu.. enak banget.. ahh.. Sayang.. hngh" Vulgar, tapi inilah Alhaitham. Ia memeluk erat [Name], sementara penisnya dibuat nikmat. Rasanya ia jadi gila.
"Ahh.. hng.. [Name]... ahh.. so good.. ah fuck.."
Tak mau diam di tempat Alhaitham mengambil posisi duduk dan kembali menyetubuhi [Name], tanpa henti lelaki itu mendesahkan nama dan kenikmatannya.
"[Name]!! hbghh" Alhaitham mengambil posisi baru, kali ini doggy style di antara meja. [Name] bersandar dimeja sementara Alhaitham dibelakang.
"Ahh, Alhaitham! Hngh! pelan-pelan! ahh!!" rasanya vaginanya dihabisi, penis besar milik Alhaitham masuk-keluar tanpa henti seolah ingin memenuhi miliknya kedalam vaginanya.
Kali ini Alhaitham berhenti, ia mengangkat tubuh [Name] kemudian berjalan mendekati ke rak buku dan memposisikannya di rak buku,
"Ahbgh! Alhaitham?! Kalau bukunya kena cairan kita- ahh! bakal susahnghh"
Alhaitham mengerang, ia terkalut nafsu, lelaki itu menggoyangkan pinggulnya ganas yang berhasil membuat gadisnya squirt lagi.
"Ahh [Name]! yes.. hngh.. auhn"
Gadis itu mendesah kencang, terutama saat merasakan penis milik Alhaitham membesar.
"I'm gonna.. cum.. inside! [Name] ahngh, hamil! hamil! Take all my seeds! aku.. ahngh! ahh, memekmu enak banget ahh..!!"
dengan satu hentakan, tubuh [Name] bergetar hebat. Ia bisa merasakan cairan hangat dan kental memenuhi rahimnya. Tak henti-henti.
Walaupun sudah berhenti, Alhaitham tidak kunjung mengeluarkan penisnya. Ia justru menggoyangkan pinggulnya lagi.
"Mbgh.. mau lagi.."
Kan.
-
Kaveh menatap kesal kedua sejoli yang berantakan itu, walau sudah berpakaian, tetap saja masih ketahuan kalau mereka baru selesai Have sex di perpustakaan umum.
".. Bersihin. Ngewe kok gatau tempat" kesal Kaveh, kemudian menghela nafas.
[Name] tertawa pelan, kemudian berjalan kearah Kaveh, ia menyentuh pelan selangkangannya, merasakan tonjolan kecil disana.
"Kalau gitu malam ini giliran kamu, deh" bisik [Name]
Kaveh mendelik, kemudian tersenyum.
"Jangan nangis, ya" kekehnya,
Alhaitham menyilangkan kedua tangannya di dada. Dia pengen lagi. [Name] sadar, ia kemudian memasang sengiran kecil.
"Threesome aja yuk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✎: ̗̀➛ᵍᵉⁿˢʰᶦⁿ ᶦᵐᵖᵃᶜᵗ&ʰᵒⁿᵏᵃᶦ ˢᵗᵃʳ ʳᵃᶦˡ ; ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ!ⁿˢᶠʷ ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳ
FanfictionIntinya ini tuh cerita oneshot 18+ yang di minatin makhluk-makhluk pendosa yang sange sama cerita fiksi 😁🙏🏻. ![ᵍᵉⁿˢʰᶦⁿ ᶦᵐᵖᵃᶜᵗ&ʰᵒⁿᵏᵃᶦ ˢᵗᵃʳ ʳᵃᶦˡ] ⁿˢᶠʷ × ʳᵉᵃᵈᵉʳ. ![ga nerima chr×chr, atau ship. Cuma Nerima ×readers] Open request! -KnzkiHrumi