Danheng - Toy

25.6K 531 36
                                    

Mainan, Sebuah benda yang disukai anak-anak maupun orang dewasa. Peminatnya ada banyak, gak cuma anak-anak, tapi orang dewasa juga suka.

Dengan bentuk yang unik dan menarik, juga dengan warna yang berhasil memikat tatapan anak kecil dan membuat mereka ingin memiliki benda tersebut. Namun, orang dewasa apakah juga tertarik dengan hal tersebut?

jawabannya, iya. Kebanyakan, orang dewasa masih memiliki jiwa anak kecil yang ingin bermain dengan mainan-mainan yang bentuknya menarik, namun mereka masih mempertahankan ego mereka sebagai orang dewasa.

Akhirnya, dibuatlah mainan, namun khusus orang dewasa. Disebutnya, Mainan Dewasa. Hal ini dapat memudahkan orang-orang dewasa bermain dengan mainan yang mereka suka.

Termasuk, Danheng dan [Name] ini.

"A-ahngh~ Danheng~ t-turunin tingk-Aahh!!" rintihan terdengar dari bibir gadis bersurai [H/C] yang terbaring di lantai kamar, tubuhnya yang bercucuran keringat bergetar hebat. Air matanya pun menetes, bukan karena sakit, namun kesenangan.

"hm? mau ditambahin?" ucap lelaki bersurai hitam yang tengah memegang
remote controlkecil ditangannya. Ia memasang sengiran licik, kemudian ibu jarinya menekan tombol di Remote control itu berkali-kali.

Hal ini berhasil membuat gadis yang berada disampingnya meringis penuh nikmat, desahan terus keluar dari bibirnya, bersamaan dengan tangan meronta yang diikat diatas kepalanya meminta untuk dilepaskan.

"Danhengg~ stop~ ahh~ a-nhh!!"

Mendengar namanya di desahkan, ia semakin menekan tombol di remote control yang berada ditangannya.

"Ah! Danheng! I'm gonna- Hyanghh!!!" tubuh milik [Name] melengkung, pahanya menutup dengan gemetar yang masih menerjang seluruh tubuhnya.

Danheng memasang senyum, ia kemudian melepas tali di tangan [Name] kemudian mulai membelai pipi gadis itu.

"Kamu keluar? padahal belum aku suruh.." ucap Danheng sembari melumat bibir [Name] ganas.

Lidah mereka bertemu, dan bermain dengan satu sama lain seolah tengah berkompetisi. Danheng yang masih sibuk melumat bibir gadis itu mulai mengelus pelan paha milik [Name] dan melebarkan kakinya, memamerkan selangkangan basah dan lengket milik kekasih tercintanya.

"waktunya hukuman~"

-

Gemerlap malam dengan cahaya bulan memenuhi ruangan yang penuh dengan birahi antara dua sejoli yang tengah bercinta. Suara ranjang mengernyit, suara sentuhan basah kulit antar kulit dan suara erangan dari dua suara terdengar dari ruangan itu.

"Ahn.. [Name]~ ah~" Danheng mengerang, ia tengah berada dipuncak kenikmatan paling tinggi kala pinggulnya terus bergerak kedalam tubuh gadis yang berada dibawahnya.

Suara kasur berderit terdengar bersamaan dengan desahan manis milik [Name] yang terus mengikuti tempo gerakan pinggul Danheng.

Kedua tangan milik gadis bersurai [H/C] itu ditekan oleh Danheng diatas kepalanya, menolak pergerakan lain selain tubuhnya yang bereaksi terhadap sentuhan manis dari adik kecil milik lelaki itu didalam tubuhnya.

"H-hangh~ Danheng!! Too fast! i-im-gonna! Hgnghh!!"

Lagi, tubuh [Name] melengkung untuk yang kesekian kalinya. Melihat reaksi itu, dan merasakan wetness milik [Name] bertambah diantara penisnya juga keketatan vaginanya diantara penisnya, ia yakin gadis itu baru keluar.

Danheng menjilat bibirnya, ia tidak berhenti walau gadis itu baru saja keluar, ia justru mempercepat tempo pinggulnya, bersamaan dengan godaan pelan yang berhasil membuat [Name] mendesah dan memekik penuh nikmat dan geli.

Lelaki itu tak diam disitu saja, tangannya yang menganggur ia gunakan untuk menggoda gadis itu, mulai dari meremas payudaranya, memainkan putingnya, dan menggesek lembut klitoris milik [Name] yang tentu saja membuat gadis itu memekik senang.

Menit-menit berlalu, hingga lelaki itu merasakan bahwa ia hampir mencapai climax. Dengan cepat tangannya berubah posisi menekan paha gadis itu, mengangkatnya ke bahunya, memperdalam sodokan manisnya.

Suara desahan makin nyaring dan semakin sering terdengar. Danheng mencium dan melumat bibir gadis itu, tak lupa ia meninggalkan bekas gigitan dileher [Name].

Nafasnya memberat dan memanas, gerakan pinggulnya semakin cepat. Ia bisa merasakannya.. rasa nikmat yang jarang terjadi.

"H-haa!" [Name] memekik, ia bisa merasakan cairan panas kental menyemprot memasuki rahimnya.

Pahanya gemetar, ia bahkan tak bisa melihat sekeliling karena energinya terkuras habis.

Selang beberapa menit, Danheng akhirnya mengeluarkan penisnya. Ia menciumi gadis itu lembut sembari mengelus rambutnya.

"Makasih sayang, kamu lemes banget pasti soalnya kita main 6 ronde hari ini" ucap Danheng sembari memeluk [Name] erat. Namun, tak lama ia menggosok pelan penisnya ke vagina milik [Name], berhasil membuat gadis itu mengerang lagi.

Lelaki bersurai hitam dengan warna mata unik itu memasang sengiran.

"Next round? I'm still hard for you."

✎: ̗̀➛ᵍᵉⁿˢʰᶦⁿ ᶦᵐᵖᵃᶜᵗ&ʰᵒⁿᵏᵃᶦ ˢᵗᵃʳ ʳᵃᶦˡ ; ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ!ⁿˢᶠʷ ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang