Chongyun - Books

11.3K 311 31
                                        

—POV [Name]—

Manik berwarna biru muda itu cantik, tatapannya tanpa perasaan, tapi ia pemuda penuh perasaan. Paham kan maksudku?

Ya begitu.

Chongyun namanya, dia sahabat dekatnya Xingqiu, cowok iseng yang suka kepergok baca novel plus plus di perpustakaan yang aku jaga, padahal masih minor.

Ngeri ya minor sekarang tuh.

Okay, fokus ke inti.

Pemuda itu selalu ber-outfit yang color platenya njiplak terus, alias warna biru muda atau nggak putih, ya sekitar warna biru lah, kadang ada warna golden juga.

Tangan lentiknya sibuk scrolling di layar gadget miliknya, kayanya lagi nyari-nyari buku recommended di TikTok.

Innisfree—eh, Inisiatif aku mendekat kearahnya, menyentuh pundaknya pelan, yang berhasil membuat pemuda berwajah polos itu terkejut, hampir menjatuhkan handphone dengan casing biru miliknya.

Serba biru, ya?

"Nyari buku apa?" Tanyaku lembut dengan senyum manis, Chongyun tergagap, ia kemudian menggaruk tekuknya sembari mengalihkan pandangan.

"B-buku.. bahasa.. inggris.. kak.. [Name].." Jawabnya tergagap-gagap, aku hanya menghela nafas pelan, terkekeh, kemudian mengangguk.

"Bahasa inggris apa? pelajaran? novel?" Tanyaku sembari berjalan ke rak buku yang berisi buku-buku bahasa inggris. Chongyun mengikuti di belakangku, ia menggenggam tas selempangnya erat.

"Pelajaran.." Jawabnya lirih, aku mengangguk dan berhenti di sebelah rak buku novel plus plus, Chongyun menatapku bingung, ia melirik novel-novel plus plus itu canggung. Mau gimana lagi, strukturnya emang begini..

"Itu bukunya, mau ku rekomendasikan beberapa?" Tanyaku, sebelum ia menjawab aku mengambil beberapa buku di rak atas yang jelas sulit ia gapai, kemudian memberikan buku itu padanya, bertumpuk.

".. Jangan lirik rak di sebelahmu, kau masih bocil" Ujarku dan mengacak-acak rambut birunya yang lembut. Setelahnya aku kembali ke mejaku, meja khusus perpustakawan, nyantui lur.

—POV [Name] end—

-

Chongyun membawa buku-buku tebal nan berat bertumpuk itu ke meja perpustakaan yang diberikan pemisah di setiap mejanya untuk memberikan privasi pada tiap pengguna. Ia kemudian duduk, bersandar pada punggung kursi, menghela nafas.

Dadanya berdegup kencang, [Name], pustakawan yang selalu menjadi alasan ia datang ke perpustakaan hampir setiap hari itu mengacak-acak rambutnya..

Ia reflek menyentuh rambut berwarna biru miliknya, mengecek struktur rambutnya, kelembutannya, kemudian ia mencium bau rambutnya di telapak tangannya, harum.

Untungnya kemarin ia haircare.

Ia membuka tas selempangnya, kemudian mengambil beberapa buku catatan dan kotak pensil, ia membuka buku yang direkomendasikan [Name] sebelumnya dan mulai belajar.

Waktu berlalu, detik ke menit, dan menit ke jam, ia bahkan tak sadar hari sudah hampir gelap, tanda perpustakaan harus tutup, sebelum tepukan lembut dipundaknya mengganggu kefokusannya.

Ia menoleh pelan, itu [Name].

"Sudah jam tutup, sebaiknya kau pulang" Ujarnya lembut, suaranya menderu lembut di telinganya. Chongyun yang segera sadar langsung membereskan barang-barangnya, merasa bersalah dan malu, ia tak sadar belajar terlalu giat seperti dirumah.

"Maaf, aku tak sadar- aku malah menambah pekerjaanmu.." Katanya, melirik buku menumpuk yang sebaiknya dikembalikan langsung di rak buku.

"anu.. sebagai permintaan maaf.. aku traktir makan malam, ya?" Tawar Chongyun, [Name] yang penikmat traktiran hanya membalas tawaran itu dengan kekehan.

"Boleh" Ujarnya, "Tapi dirumahku, ya?"

Chongyun terdiam.

Membeku.

"Eh?"

Respon dongo milik Chongyun berhasil membuat [Name] tertawa. Ia menepuk pundak anak SMA kelas 2 itu pelan.

"Sambil ku ajarin bahasa inggris, kayanya kamu giat banget" Ujar [Name] ditengah gelak tawanya, Chongyun bingung, tawaran dari crushnya..

Tapi ga mungkin terulang lagi kan?

"K-kalau gak masalah sih gapapa.." Lirih Chongyun, dan dibalas anggukan dengan gadis itu.

"Aku ada bahan buat hotpot di apartemen, kita makan itu aja gapapa kan?"

-

Sebenarnya, itu awal mulanya.

Awal mula kenapa Chongyun bisa berada diantara paha [Name], menjilati klitoris mungil milik [Name].

"Mnha~ Chongh—ahh~" Desahan [Name] mendelak keluar, ia menggigit bibir bawahnya agar suaranya tidak bocor.

Suara isapan dan jilatan terdengar digang sempit nan gelap ditengah-tengah gedung tinggi itu, bersamaan dengan suara desahan lemah yang ditahan memenuhinya.

"Mn.. enak.. it's.. good.." Lirih Chongyun sembari menggigit pelan klitoris [Name], membuatnya berteriak pelan.

Lidahnya yang datar menjilat pada daerah vulvanya, kedua ibu jarinya membuka sisi vagina [Name], memberikan akses pada lubang gadis itu, tanpa basa basi Chongyun segera memasukkan lidahnya kedalam, membuat gadis itu bergeliat karena lidahnya.

"Aahhn~ Chongyuunn~ ahh..! Too much! I- I'm gonna.."

[Name] menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya, maniknya yang berwarna [E/C] hilang diantara kelopak mata, tanda keenakan.

"Mnhh.. mn.. so wet.." Bisik Chongyun, ia kemudian berdiri, menggesekkan tonjolan pada celananya tepat di liang surga milik gadis itu, kedua kakinya masih gemetar hebat akibat klimaks yang sudah tak ia rasakan setelah sekian lama.

"Ohh.. kak [Name].. hna.. ahh.." Chongyun mendesah kala ia menggesekkan tonjolan celananya pada vagina basah [Name], membuat celananya memiliki noda basah di tempat ia menggesekkan itu.

"Haa.. mau.. masuk.." Lirihnya sembari mengeluarkan penisnya, ia menggesekkan kepala penisnya pada liang manis itu, kemudian memasukkannya perlahan.

"Ohh~ fuck! So tight..!" Desah Chongyun, setelah benar-benar masuk ia perlahan menggoyangkan pinggulnya, membuat suara decakan basah diantara mereka.

"Ah.. mng.. Chongyun~ Oh~ Ahn~ ahh..!"

"Uhmn~ mngh— ahh! hungh!!"

Kedua payudara milik [Name] bergerak naik turun sesuai tempo hentakan milik Chongyun, cairan vagina miliknya menggenang di tanah di bawah mereka.

"Ohh—harder! fuck, yes!! ahh.. fuck..! me..! yess!"

Tangan Chongyun perlahan beralih kebawah, ia menggosok klitorisnya, membuat gadis itu merengek penuh nikmat.

"Mngh~ ahh.. my clit! fuck! ahh!!"

Lidah [Name] menjulur keluar, Chongyun berinisiatif menjilatinya, mempercepat tempo pinggulnya.

"Enak banget.. ahh..! mngh~ ahh.." Desahnya, suara 'ah ah ah' milik [Name] berdengung pelan.

Gadis itu bisa merasakan penis Chongyun yang perlahan membesar dan berkedut di dalamnya, tanda ia akan keluar.

"Chongyunnhh.. cum insid—oHh!!"

Chongyun menghisap putingnya, membuatnya klimaks untuk ke-6 kalinya.

Surainya yang berwarna [H/C] itu jadi lengket karena keringat yang terus keluar.

"C-cumming!! mngh!! ahn!"

Lelaki bersurai biru itu mendesah kala ia mengeluarkan seluruh benihnya pada vagina sempit milik [Name], pada saat yang bersamaan gadis itu mengeluarkan cairan vaginanya dalam cairan dahsyat yang membuat penisnya keluar.

Ia menatap vagina [Name] yang berkedut, lubangnya berbentuk ukuran penisnya, pemuda itu menjilat bibirnya.

"Satu ronde lagi ya, kak?"

-

[Note : I'm back bitj, sorry, I'm taking my time alias hiat breh, sorry singkat, luv ya]

✎: ̗̀➛ᵍᵉⁿˢʰᶦⁿ ᶦᵐᵖᵃᶜᵗ&ʰᵒⁿᵏᵃᶦ ˢᵗᵃʳ ʳᵃᶦˡ ; ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ!ⁿˢᶠʷ ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang