Freminet - Roses

9.1K 282 92
                                    

Erangan menggema di ruang sempit - lebih tepatnya di ruang ganti pemain sirkus. Suara nafas panas yang saling bertemu mengepul di tiap inci ruangan.

"Kak [Name].." Cicitan kecil terdengar, bersamaan dengan suara resleting dibuka. Manik berwarna biru ke abu-abuan itu menatap lamat gadis yang tengah mengulum kemaluannya.

"Kakak.. ah.." Ia mendesah, alisnya menekuk, dan mata yang memejam. Nafas yang tersendat bersamaan dengan bibir yang digigit pelan, ia tengah menahan desahan yang keluar.

Sedang gadis yang sibuk mengulum, menjilati, menggoda penis mungil milik pemuda bersurai blonde itu nampak sibuk dengan dunianya sendiri. Sesekali rambutnya ia sisipkan ke telinga agar tidak menggangu kegiatannya.

"Ah.. kak.. aku mau..-"

Belum sempat Freminet menyelesaikan kalimatnya, cairan putih kental dengan bau manis juga asin keluar memenuhi mulut gadis itu.

[Name] menarik wajahnya perlahan, ia menahan sperma Freminet dimulutnya sejenak lalu menelan sperma itu sepenuhnya.

Freminet menatap gadis dihadapannya bingung, pikirannya kalut. Antara nafsu, takut dan senang bercampur aduk.

Ia senang, gadis yang ia sukai diam-diam melakukan ini padanya. Di satu sisi, ia takut ketahuan kakaknya, Lyney, kalau tunangannya baru saja menikmati penisnya.

"Kita.. tidak seharusnya melakukan ini.." Lirih Freminet, ia melirik kearah lain, menolak pandangan dengan [Name].

Gadis itu memasang senyum, ia mengelus pipi lelaki itu lembut kemudian mengangkat dagunya.

"Kau takut terhadap Lyney? tenanglah, aku sudah terbiasa melakukan ini. Dia tidak pernah mengetahuinya." Ujar gadis itu lembut, kemudian mengecup bibir Freminet.

[Name] mendorong pelan tubuh Freminet agar benar-benar terbaring dilantai, perlahan ia menyibak roknya, menampilkan dalaman yang basah dan penuh bau vulgar.

"Freminet sebenarnya menginginkan ini, bukan?" Tanya [Name] iseng, yang dibalas anggukan oleh pemuda itu.

Sengiran muncul dari wajah gadis bersurai [H/C] yang diikat sedemikian rupa. Perlahan ia menggeser celana dalamnya, menampilkan sebagian vaginanya yang basah, kemudian mulai menggoda kepala penis Freminet dengan menggesekkannya.

"Ha..! kakak..! ahngh!"

[Name] tersenyum puas, ia memasukkan penis itu perlahan, membiarkan Freminet menikmati vaginanya sejenak.

"Ah.. hangat.. dan.. basah..!" Erangnya, pinggulnya bergerak pelan, mencari kenikmatan itu lagi.

Gadis itu membiarkan Freminet bergerak sendiri, tepukan basah antar kulit terdengar vulgar di telinga, intonasi gerakannya lumayan cepat.

"Mngh.. Freminet.." [Name] mendesah kala Freminet semakin masuk kedalamnya, memberinya kenikmatan yang tak pernah ia rasakan.

"Oh! Kakak! ahh! [Name]!!"

Tubuh Freminet terangkat sedikit kala klimaksnya datang memenuhi rahim gadis itu, maniknya bergulir kebelakang, tubuhnya gemetar.

"Ah~? sudah cum? cepatnya.." Lirih [Name] dengan sengiran, ia menaikkan pinggulnya pelan, kemudian menurunkannya lagi, membuat gerakan cabul disana.

"Nngh! kak.. sudah.. aku.. ah- ahn! ahh!" Nafas Freminet tergagap, bahkan ia tak bisa menyelesaikan kalimatnya dengan sempurna karena suara desahannya. Ia jadi gila.

[Name] mendekatkan wajahnya sejenak, meniup telinga lelaki itu, kemudian menjilati daun telinganya. Membuat Freminet mengerang lebih kencang.

"Ha.. Freminet.." Desahnya, yang semakin membuat Freminet kesetanan. Ia menggerakkan pinggulnya berlawanan dengan gerakan [Name], maniknya menatap penuh pada wajah gadis itu.

"Kak..! kakak! ahngh! kakak..!"

Bruk!

Freminet mendorong [Name] pelan, mengubah posisi mereka berdua menjadi berlawanan. Yang awalnya ia dibawah, menjadi diatas, begitu juga sebaliknya.

Ia mengangkat paha kiri [Name], meletakkan itu di bahunya, kemudian menggerakkan pinggulnya, menusuk penisnya lebih dalam.

"Ah~ ahn.. ahh..!" [Name] mengerjap, titik favoritnya ditusuk, padahal sangat jarang sekali itu ditemukan. Bahkan Lyney saja tidak pernah.

"Ahh..! Freminet.. ahngh.. Mmph.."

Kedua bibir bertemu, saling bercumbu, bermain lidah, bertemu satu sama lain, berbagi saliva sebagai tanda cinta.

"Mnh.. mn?.." Manik pemuda itu menatap jendela yang berada di hadapannya, kecil, namun itu satu-satunya ventilasi disana.

Ia melihat sosok lelaki, dengan topi, dan rambut berwarna abu-abu yang dikepang. Manik birunya menginterogasi pelan sementara pinggulnya masih bergerak, hingga ia sadar.

Itu Lyney.

Ia membawa sebuket bunga mawar merah, tubuhnya terdiam kaku menatap pemandang dihadapannya.

"...." Freminet terdiam, wajahnya memucat kala mata mereka bertemu. Gerakan pinggulnya pun terhenti sejenak.

Gadis itu sadar, ia hanya memasang senyum kemudian mengunci pinggul lelaki itu, menggerakkan pinggulnya dengan kedua kakinya.

"Ah..! Kakak.. tidak! ada Lyney..! ahn!"

Nafas gadis itu memberat, ia terus menatap lurus pada manik berwarna biru ke abu-abuan itu, seolah tidak peduli apa yang terjadi.

"Biarkan saja.." Bisiknya lembut, tangan gadis itu mengelus pipi Freminet, kemudian menariknya untuk mencium bibirnya.

"Buat dia menikmati pertunjukan yang kita buat.

-

Manik berwarna [E/C] itu menatap sebuket bunga mawar merah yang di sandarkan di samping pintu ruangan dengan notes disana, itu jelas dari Lyney.

Gadis itu memasang senyum lembut, ia mengambil buket itu, menghirup baunya, kemudian berjalan pergi. Meninggalkan Freminet yang pingsan di lantai ruang ganti.

Langkah kaki itu berjalan di lorong, semakin dalam, hingga ia menemui ruang kosong, ia masuk kedalamnya. Maniknya menatap lembut pria berambut abu disana, tengah menunggunya sembari bersandar.

"Cantikku.." Lyney memasang senyum, ia berjalan pelan, kemudian mengelus pipi gadisnya.

"Kerja bagus." Bisiknya lembut, menyentuh perut dimana rahim gadis itu berada.

"Kumpulkan seluruh sperma pria sebisa dan semampumu, dengan begitu kau akan terus hidup." Ujarnya dengan senyum, [Name] hanya mengangguk patuh.

Kedua pipi gadis itu dielus lembut, bibir mereka bertemu, tidak ada lumatan, hanya ciuman lembut tanda cinta. Kemudian manik mereka bertemu, saling beradu tatap.

"Aku akan terus mengawasimu, karena sekarang.. kau adalah Succubusku.."

-

[Note: Serius gue mau nanya, ada yg cowo ga sih yg baca ini? wkwkw 😭. Kalo ada boleh boleh aja req male reader. No ship yak, mwah]

✎: ̗̀➛ᵍᵉⁿˢʰᶦⁿ ᶦᵐᵖᵃᶜᵗ&ʰᵒⁿᵏᵃᶦ ˢᵗᵃʳ ʳᵃᶦˡ ; ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ!ⁿˢᶠʷ ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang