Scaramouche - Not found.

13.3K 368 67
                                    

Entah sudah berapa lama ia berlari ketakutan diantara hutan belantara ini, entah sudah berapa lama ia menangis dan merengek ingin pulang diantara semak belukar, entah sudah berapa lama.. ia mencoba untuk bertahan hidup.

Manik berwarna indigo itu gemetar ketakutan, tubuhnya meringkuk diantara pohon lebat.

"Aku ingin pulang.." lirihnya takut, air mata menetes dari maniknya. Ia menunduk, menenggelamkan wajahnya diantara kedua pahanya.

Baju putih yang sudah kumal dan kotor serta banyak bekas sobekan disana, disebut baju pun tidak bisa.

Srak

Suara yang berasal dari semak-semak di depannya berhasil membuatnya menghentikan isak-tangis yang ia keluarkan.

Jantungnya berdetak lebih cepat, maniknya gemetar ketakutan, wajahnya memucat. Ia takut. Ia tidak tahu apa yang ada di balik semak belukar itu.

Meong!

Seekor kucing putih muncul dari sana, mengeong manja sembari menggosokkan tubuhnya di antara pahanya.

Scaramouche, menatap kucing itu lega. Ia tidak sendirian. Perlahan ia mengangkat kucing itu ke pelukannya, memeluknya erat. Air matanya menetes deras.

"..Aku tidak sendiri.." gumamnya pelan.

"Lala!"

Maniknya melebar, ia menatap semak belukar di hadapannya. Suara perempuan?

"Lala!"

Ia menatap kucing putih yang ia peluk, jangan-jangan.. ada pemiliknya?

Sedetik kemudian, muncul sosok dibalik semak belukar yang lebih tinggi darinya.

Manik berwarna [E/C] dengan warna rambut [H/C] yang panjang sepinggang dan dress berwarna putih selutut berlutut dihadapannya.

Ia menatap perlahan sosok itu, seorang perempuan. Yang lebih penting, ia manusia, atau hanya mirip..?

"Kau tersesat anak muda?"

Satu pertanyaan, yang berhasil membuatnya pingsan seketika.

-

Manik Indigo itu terbuka perlahan, menatap langit-langit kayu diatasnya. Ia ingat, terakhir ia pingsan saat wanita asing itu menemukan dirinya.

"Sudah bangun?"

Ia menoleh perlahan, itu wanita yang tadi. Ia tersenyum di sampingnya dengan kucing putih yang anteng di pangkuannya.

Scaramouche bangun perlahan, ia mengangguk sebagai jawaban. Walau ekspresi wajahnya agak sinis-karena curiga dengan wanita itu, setidaknya ia bisa menunjukkan bahwa ia berterima kasih.

"Sudah berapa lama terjebak disana?" Tanya wanita itu lembut sembari membersihkan tubuhnya dengan kain bersih yang basah dengan air hangat, Scaramouche menunduk.

".. Mungkin sebulan.." Jawabnya, tubuhnya gemetar apabila ia mengingat memori mengerikan itu.

Wanita itu mengangguk sebagai jawaban, ia kemudian meletakkan nampan yang ia letakkan di meja samping kasur ke paha Scaramouche.

"Aku membuatkan sup bubur, makan ya? kau pasti tak bisa makan dengan benar."

Ia bagai malaikat di mata Scaramouche, menyelamatkannya disaat ia sudah menyerah untuk hidup.

Scaramouche menunduk, padahal biasanya ia menolak keras makanan pemberian seorang gadis yang tidak dekat dengannya walau ia kelaparan sekalipun.

Namun, ia tak bisa menolak bubur ini.. kan?

✎: ̗̀➛ᵍᵉⁿˢʰᶦⁿ ᶦᵐᵖᵃᶜᵗ&ʰᵒⁿᵏᵃᶦ ˢᵗᵃʳ ʳᵃᶦˡ ; ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ!ⁿˢᶠʷ ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang