Argenti - Pretty

10.4K 309 72
                                    

Manik berwarna [E/C] itu menatap gadis dengan surai berwarna merah di hadapannya, lengannya yang agak kekar itu ia elus lembut, kemudian perlahan gadis itu mengecup bibirnya. Bibir berwarna merah muda yang lembab itu bersentuhan dengan bibir tipis milik gadis dihadapannya.

Jari jemari lentik milik [Name] mengelus, menguraikan surai rambut milik Argenti ke sisi telinganya. Perlahan, ia meletakkan sekuntum bunga mawar berwarna merah di telinganya.

"Cantik" Ujar [Name] lembut, tatapannya dalam penuh cinta. Ia mengelus pipi Argenti pelan, kemudian mengecup pipinya.

"Gadisku selalu cantik" Lanjut [Name] sembari memeluk gadis dihadapannya.

Argenti berdehem pelan, kemudian memeluk gadis itu sebagai balasan. Ia mengecup lehernya lembut, mengelus surai [H/C] miliknya.

"Ini sudah tahun yang keberapa?" Tanya Argenti lembut, dengan suara manis dan lucu yang menjadi favorit [Name].

Gadis dengan manik berwarna [E/C] itu terkekeh pelan, kemudian menatap Argenti.

"Sudah yang ke-tiga tahun." Jawabnya, Argenti terkekeh, namun wajahnya sedikit khawatir.

Gadis itu menyadarinya, ia mengelus lembut rambut panjang berwarna merah milik Argenti.

"Kenapa?" Tanya gadis itu, Argenti menggeleng pelan sebagai jawaban. Ia perlahan menatap mata gadis itu, yang nampak khawatir. Berbinar pelan.

"..kalau kau mengetahui rahasia yang selalu ku pendam agar bisa terus bersamamu, apakah kau masih ingin terus bersamaku?" Tanya Argenti lirih. Gadis itu memiringkan kepalanya sedikit, kemudian tertawa.

"Aku menerima seluruh rahasiamu, Argenti." Jawabnya, yang mungkin bisa membuat Argenti tenang sedikit.

Perlahan, dua pasangan itu bercumbu. Saling melepas pakaian satu sama lain, menanggalkan kain yang menyelimuti tubuh mereka. Kecuali Argenti.

Tangan milik [Name] perlahan menyentuh tubuh Argenti, kekar. Mungkin, karena ia perempuan yang bertubuh besar dan berotot.

"..[Name]"

Manik gadis itu melebar, ia spontan mengangkat wajahnya terkejut. Suara Argenti... memberat.

Manik berwarna hijau yang selalu menenangkan itu menatapnya penuh nafsu, tubuh gadis itu menjadi kaku. Kenapa... ia merasa.. gadis yang berada diatasnya ini seorang.. Pria?

"..Aku.. mencintaimu" Bisik Argenti kala ia perlahan meremas pelan payudara milik [Name], nafasnya tak beraturan, pinggulnya terus bersinggungan dengan paha milik [Name].

"Argenti..?" Gadis itu mendorong pelan tubuh Argenti, kekar, seperti pejantan.

Manik berwarna [E/C] itu menatap kearah selangkangan milik Argenti, ia selalu mengenakan celana, dan gadis itu selalu berpikir bahwa ia gadis tomboy.

Namun.. apa seorang gadis tomboy memiliki tonjolan di celananya?

Maniknya melebar seketika kala Argenti menghisap payudaranya, mengulumnya seperti seorang bayi.

"A-argenti..??" [Name] meronta, namun nihil. Kekuatan Argenti jauh lebih besar.

Tangan kekar milik Argenti menahan kedua tangan mungil milik [Name], kemudian ia mengikatnya di sisi kepala ranjang, membuat tubuh gadis itu semakin terekspos.

Nafas Argenti tak beraturan, bahkan dadanya sudah naik turun. Penampilannya saat ini.. seperti hewan buas.

Argenti melosok kebawah selangkangannya, membuka lebar, kemudian menjilati daerah basah dan sensitif milik gadis itu.

✎: ̗̀➛ᵍᵉⁿˢʰᶦⁿ ᶦᵐᵖᵃᶜᵗ&ʰᵒⁿᵏᵃᶦ ˢᵗᵃʳ ʳᵃᶦˡ ; ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ!ⁿˢᶠʷ ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang